Irene berjalan tepat dibelakang Yoona, memperhatikan perempuan yang bisa mendapatkan senyuman semanis itu dari suaminya. Kemudian ia berhenti saat Yoona berhenti tepat didepan lift.
Irene sengaja menubruk tubuh Yoona, kemudian ia memundurkan tubuhnya lalu sedikit menunduk, "Ah, maafkan saya."
Yoona menoleh, tersenyum sekilas lalu mengangguk, "Tidak apa-apa. Anda baik baik saja?"
Irene mensejajarkan dirinya dengan Yoona, "Ya..." lalu mengulurkan tangannya, "Bae Irene."
Yoona menyambut hangat uluran tangan Irene, "Im Yoona. Senang bertemu denganmu."
Irene menganggukkan kepalanya lalu memasuki lift mengikuti Yoona. Didalam lift, Irene memperhatikan Yoona. Irene merasa sungguh beruntung pria yang memiliki Yoona. Irene menyenggol pelan lengan Yoona, membuat Yoona menoleh.
"Apa kau berteman baik dengan Taehyung?"
Yoona tersenyum manis, "Aku mengenalnya luar dalam." Kemudian memberi jeda, "Jadi, bisa dikatakan aku berteman baik dengannya."
"Ah..." Irene menunduk menatap kakinya sendiri, "Enak sekali ya menjadi dirimu..."
"Ah?"
Irene mendongak lalu tersenyum simpul, "Ah tidak-tidak."
Pintu lift terbuka, Yoona keluar lebih dulu lalu berbalik menatap Irene hangat. Irene tersenyum manis.
"Kamu istrinya, kan?" tanya Yoona
Irene mengangguk pelan.
"Apa Taehyung memperlakukanmu dengan baik, Bae Irene?"
Irene terdiam sejenak lalu tersenyum, "Tentu. Taehyung memperlakukanku dengan sangat sangat baik."
"Kamu yakin?" Yoona terlihat tidak percaya
Irene mengangguk pasti, "Yakin."
Yoona tersenyum, "Kamu perempuan beruntung, Bae Irene."
Setidaknya aku berharap itu menjadi nyata.
Yoona berjalan meninggalkan Irene yang sempat terdiam sejenak. Irene menghela nafas panjang, kemudian keluar dari lift. Irene menyempatkan berpamitan pada resepsionis terlebih dahulu.
Irene berjalan menuju pintu keluar. Seseorang menepuk pelan bahunya, membuat Irene menoleh kebingungan. Seketika senyuman cerah tampil di wajah Irene.
"Hai, kita bertemu lagi."
Irene tersenyum menatap Suho, "Hai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir [surene] #Wattys2019
FanfictionSuho tetap mencintai istrinya bagaimanapun kelakuan istrinya itu. Sedangkan Irene tetap mencintai suaminya bagaimanapun perilaku suaminya terhadap dirinya. Takdir memiliki cara tersendiri dalam mempersatukan ataupun memisahkan. Lantas apakah kedua i...