[35] I; Ternyata hujan datang dengan penawar.

1.9K 290 14
                                    

Irene masih menangis dibawah derasnya hujan. Ternyata hanya hujan yang setia menemaninya. Irene menunduk sambil terpejam, menikmati tetesan air mata yang tercampur dengan air hujan.

Irene tak sengaja mendongak, menatap Suho yang kini berada tepat didepannya. Suho berdiri dengan nafas tersengal sengal. Irene tersenyum, berharap ini bukanlah mimpi. Namun jika ini adalah mimpi, tolong biarkan Irene tidur untuk selamanya.

Irene secara reflek bangkit dan langsung memeluk erat tubuh Suho. Pelukan itu terasa hangat, terlebih saat Suho membalas pelukan itu dengan tak kalah erat. Irene yang sempat kedinginan itu merasa hangat, hanya karena Suho berada didekatnya.

Suho mengendurkan pelukannya lalu menatap Irene dalam-dalam, "Maafkan aku..."

Irene masih memandangi wajah Suho. Irene tersenyum, pria didepannya ini masih sama seperti sebelumnya.

"Aku t-tidak bisa berhenti."

Irene menatapnya bingung. Irene tidak mengerti apa maksud perkataan Suho. Irene hanya ingin berada dipelukan hangat milik Suho.

"A-aku tahu ini gila." Suho memberi jeda sejenak, "Tapi aku tetap mencintaimu, Bae Irene."

Irene menangis haru. Irene bersyukur Suho tidak bisa berhenti mencintainya. Karena Irene sendiri tidak bisa terus menyangkal perasaannya.

Irene menatap Suho dalam-dalam, "Aku lelah menjadi waras."

"Tolong ajari aku menjadi gila..."

Irene memeluk Suho lagi, dan lebih erat lagi. Suho membalas pelukannya tak kalah erat. Ia tak peduli lagi dengan apapun. Ia hanya ingin berada dipelukan Suho. Ia tak bisa mengelak lagi, serta tak ingin mengelak.

"Kurasa aku mulai mencintaimu, Kim Suho."

Irene merasa lega karena bisa mengutarakan perasaannya. Persetan dengan pernikahan! Dia ingin bahagia. Apa tidak boleh ia bahagia?

"Aku selalu mencintaimu, Bae Irene."

Kebahagiaan Irene bertambah. Balasan dari Suho sudah cukup baginya. Ia tak perlu apapun lagi. Ia hanya ingin bahagia. Dan Suho adalah kebahagiaannya.

Hujan tidak membawa pergi rasa sakitnya, tapi hujan mendatangkan penawar rasa sakit untuknya.

Takdir [surene] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang