Irene memutuskan untuk mendatangi kantor tempat Taehyung bekerja. Irene berdiri didepan kantor tempat Taehyung bekerja sambil memegang file coklat milik Taehyung yang tertinggal. Setelah izin pada security, Irene beralih ke resepsionis yang kemudian diarahkan untuk pergi ke lantai empat. Disana ia bertemu dengan sekretaris Taehyung.
"Ada yang bisa saya bantu, ibu?" tanya sekretaris dengan papan nama 'Yeri'.
Irene tersenyum sopan, "Saya ingin bertemu dengan Bapak Taehyung. Ada?"
Yeri terdiam sejenak, "Ah, Pak Taehyung? Apa ibu sudah membuat janji sebelumnya?"
"Ah, belum." Irene memberi jeda, "Saya istrinya, dan saya kemari hanya untuk mengantarkan file miliknya yang tertinggal." lanjutnya sambil mengangkat sedikit file coklat itu
Yeri terkejut, "I-istri? Ibu ini istri Pak Taehyung?"
"Iya." Irene mengangguk pelan, "Apa Pak Taehyung ada didalam?"
Yeri mengangguk kaku. Hal itu membuat Irene langsung berjalan menuju ruangan Taehyung, mengetuknya beberapa kali lalu membuka pintunya. Irene memasuki ruangan dan terdiam melihat Taehyung dan seorang perempuan.
Siapa perempuan itu?
"Aku membawakan filemu yang tertinggal, Tae."
Irene mengangkat file coklat itu dan berjalan ke arahnya kemudian memberikan file itu kepada Taehyung. Taehyung menerima file coklat itu dari tangan Irene lalu tersenyum lega.
"Ini file yang harus aku berikan sekarang kepada kamu." Taehyung memberikan file itu kepada perempuan tersebut sambil tersenyum.
Ah, Tae tidak pernah tersenyum seperti itu padaku.
Perempuan itu membuka filenya sejenak melihat sekilas lalu mengangguk, "Terimakasih, Taehyung. Kalau begitu, aku pamit."
Taehyung tersenyum manis, "Hati hati, Yoona."
Senyuman yang tidak pernah aku dapatkan.
Yoona berjalan keluar ruangan. Bunyi dari pintu yang tertutup terdengar nyaring, membuat Irene tersenyum menatap Taehyung, "Tae..."
"Sudah selesai kan? Kamu bisa pergi sekarang. Aku sibuk."
Perkataan Taehyung yang terkesan dingin membuat Irene terdiam. Bukankah harusnya saat ini Taehyung berterimakasih kepadanya? Lantas, kenapa ia harus bersikap seperti ini.
Irene berusaha tersenyum lalu mengangguk pelan, "Jangan lupa makan, Tae." Irene memberi jeda, "Aku pergi dulu."
Irene pergi meninggalkan ruangan Taehyung dengan perlahan, menunggu jawaban atau sekedar basa basi dari Taehyung, lagi lagi Taehyung diam dan tidak menjawab perkataannya. Irene tetap meyakini satu hal yang selalu ia yakini,
Semua akan baik-baik saja.
Semua akan baik-baik saja.
Semua akan baik-baik saja.
Akan selalu baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir [surene] #Wattys2019
FanfictionSuho tetap mencintai istrinya bagaimanapun kelakuan istrinya itu. Sedangkan Irene tetap mencintai suaminya bagaimanapun perilaku suaminya terhadap dirinya. Takdir memiliki cara tersendiri dalam mempersatukan ataupun memisahkan. Lantas apakah kedua i...