Yoona menyesap minuman hangat yang dibuat oleh Suho dan menjadi sedikit lebih tenang. Yoona melirik ke arah Suho yang juga meminum minuman hangat itu. Suho tak sengaja menoleh lalu tersenyum tipis.
Yoona memberanikan dirinya, menatap Suho dalam-dalam, "Maafkan aku."
Suho mengangguk-angguk, "Tidak perlu minta maaf."
"Aku mencintai pria lain, orang di masa laluku." cicit Yoona pelan
Suho mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Yoona, "Aku tahu." Suho menatap Yoona yang menunduk, "Taemin-mu itu, kan?"
Yoona mengangguk tak enak, "Tiba tiba ia datang, dan rasa cintaku kembali muncul. Aku mencintainya, sangat mencintainya. Dia berhasil membuat rasa cintaku padamu hilang tidak berbekas."
"Apa dia mencintaimu, Yoona?"
Suho bertanya serius. Hal ini harus benar benar diluruskan. Yoona mengangguk pelan, "Dia mencintaiku. Dia bahkan mengajakku menikah."
"Kamu sendiri, apa menerima ajakan itu?"
"Tidak." Yoona menggeleng, "Aku tidak bisa menyakitimu lebih jauh lagi. Maafkan aku."
Yoona tercekat, kali ini ia benar benar merasa bersalah. Suho terlihat tenang, tidak ada kemarahan dalam dirinya. Dan itu semakin membuat Yoona takut.
"Aku kira perasaanmu hanyalah perasaan sesaat, tapi ternyata perasaanmu bertahan sampai saat ini. Aku menunggumu berubah, tapi kamu tetep tidak berubah sedikitpun."
Suho berkata dengan nada lirih, membuat Yoona sedikit terisak. Harusnya ia tidak menyakiti pria sebaik Suho. Harusnya sejak awal ia tidak bermain api.
"M-maafkan aku..."
Suho menggeleng, "Jangan terus meminta maaf, Yoona. Aku juga bersalah..."
Yoona terdiam, tak mengerti maksud perkataan Suho. Yoona yakin hanya dirinya yang bersalah saat ini.
"Aku tidak bisa menunggumu berubah. Aku sendiri bahkan tidak tahu kapan aku berhenti menunggumu, Yoona. Aku-" Suho terdiam sejenak, "Aku merasa kamu bukan lagi rumah bagiku."
Suho menatap Yoona yang juga menatapnya, "Maaf, aku telah mencintai perempuan lain. Entah sejak kapan perempuan itu menggantikan dirimu dihati dan otakku."
Yoona memeluk erat Suho, "Tidak apa-apa. Aku juga pernah merasakannya..."
Suho melepaskan pelukannya lalu menatap Yoona dalam-dalam, "Menikahlah dengan Taemin..." Ia memberi jeda, "Aku melepaskanmu, Yoona."
Yoona menangis terharu lalu memeluk Suho untuk terakhir kalinya, "Terima kasih, Kim Suho."
Suho membalas pelukan Yoona untuk terakhir kalinya. Suho memejamkan kedua matanya, memikirkan nasib dirinya selanjutnya.
Berbahagialah, Yoona. Aku akan berusaha bahagia disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir [surene] #Wattys2019
FanfictionSuho tetap mencintai istrinya bagaimanapun kelakuan istrinya itu. Sedangkan Irene tetap mencintai suaminya bagaimanapun perilaku suaminya terhadap dirinya. Takdir memiliki cara tersendiri dalam mempersatukan ataupun memisahkan. Lantas apakah kedua i...