[22] I; Kurasa aku lelah.

1.6K 251 4
                                    

"Sudah dulu, ku tutup ya!"

Irene memutuskan panggilan telepon itu, menatap ponselnya lama-lama lalu tersenyum. Pria itu akhirnya menghubunginya. Irene akui, ia menunggu teman barunya itu menghubunginya.

Bahkan akhir-akhir ini Irene sangat memiliki waktu luang. Toh, ia tidak bekerja dan suaminya tidak pulang. Irene sendiri tidak tahu dimana Taehyung berada. Ataupun dengan siapa.

Irene benar-benar tidak tahu apapun tentang suaminya. Maklum, pernikahan karena perjodohan.

Irene membuka kembali ponselnya, membuka obrolan grup untuk teman SMAnya. Irene tersenyum gemas, melihat teman SMAnya banyak yang mengirimkan foto anak mereka masing-masing.

Ada yang masih bayi, batita, balita, atau bahkan sudah masuk sekolah dasar. Irene tertawa, disaat teman teman lain mengirimkan foto anak mereka, salah satu temannya masih mengirimkan foto selfie.

Irene menggeleng pelan, jomblo memang memprihatinkan.

Tapi bukannya ia sendiri lebih memperihatinkan?

Irene tertawa hambar, menyadari bahwa sosoknya sendiri lebih memprihatinkan. Ia tidak bisa mengirim foto anaknya, ya karena ia belum mempunyai anak.

Irene mengelus perut ratanya kemudian tersenyum. Setidaknya pernah ada kehidupan disana saja sudah membuat Irene merasa seperti seorang ibu.

Impian Irene sejak lama kan memang menjadi ibu yang hebat, yang bisa merawat dan membesarkan anak anak hebat.

Ah, harusnya ia juga punya impian lain selain itu. Misalnya saja, menjadi istri yang sangat dicintai atau memiliki pernikahan harmonis dan langgeng. Andai!

Terkadang Irene berfikir, kenapa suaminya tidak menceraikan dirinya. Tapi terkadang ia juga merasa bersyukur, karena suaminya tidak menceraikan dirinya.

Padahal kan suaminya mencintai- Ah, sudahlah.

Irene lelah.

Lelah pada harapan yang ia buat sendiri.

Takdir [surene] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang