[21] S; Aku harus menyatakan perasaanku.

1.6K 262 2
                                    

Belakangan ini Suho menjauhi Irene. Entah kenapa, ia merasa ini semua salah. Seharusnya ia tidak mendekati Irene, yang berstatus menikah. Seharusnya dari awal ia tidak menolong Irene.

Manusia harus saling tolong menolong, dan sepertinya harus saling cinta mencintai juga.

Tapi kan kalau sama sama sendiri mah tak masalah. Lah ini kan masalahnya Irene menyandang status 'istri orang'.

Sejujurnya ia menyesal bertemu dengan Irene baru-baru ini. Irene berhasil memporak-porandakan perasaannya. Irene berhasil membuatnya ingin selalu bersama. Suho mengakui, kehadiran Irene memberi warna baru dihidupnya.

Suho selalu berandai-andai. Andai saja ia dipertemukan dengan Irene sejak lama, mungkin ia akan mengakui perasaannya dengan mudah. Andai saja ia mengenal Irene saat mereka sama sama belum menikah, mungkin akan lebih mudah untuk mereka membangun hubungan.

Namun kenyataannya berbeda, ia sudah menikah dan Irene juga sudah menikah. Ia tidak bisa menyatakan perasaannya pada Irene begitu saja, karena tentunya akan menyakiti banyak pihak.

Dan Suho tidak tega untuk menyakiti siapapun.

Ia menikah dengan Yoona memang karena saling mencintai. Hubungan merekapun harmonis hingga akhirnya Yoona sedikit berbeda. Suho merasa Yoona mencintai orang lain.

Dugaannya benar. Yoona mencintai orang lain, bukan lagi dirinya. Dibutakan oleh rasa cinta membuat Suho bodoh dan memilih untuk diam, membiarkan Yoona berselingkuh, kemudian berharap Yoona kembali padanya.

Takdir berkata lain, Yoona belum juga kembali padanya hingga ada perempuan yang mulai sedikit menggeser nama Yoona dihatinya.

Bae Irene. Perempuan bersuami yang mampu menggeser nama Yoona dari hatinya. Perempuan yang merupakan istri dari sahabat istrinya sendiri.

Takdir yang kejam membuat dunia luas ini menjadi sempit, bahkan membuat orang-orang yang didalamnya menjadi sesak.

Suho harus melangkah maju, setidaknya ia harus mengungkapkan perasaannya. Ia tidak meminta balasan dari Irene, ia hanya ingin mengungkapkan perasaannya.

Suho mencari nama Irene dikontaknya, kemudian menelfonnya. Tak lama, Irene menjawab panggilannya.

"Halo? Ini siapa?"

Suho menghela nafas, "Aku Kim Suho. Maaf baru menelfonmu. Aku baru mengisi pulsa."

Terdengar suara tertawa Irene, "Tidak apa-apa. Ah, ada apa kamu menelfonku?"

"Bisa kita bertemu besok? Ada yang ingin aku bicarakan padamu."

"Bisa. Kali ini biarkan aku yang membayar ya." Irene tertawa, dan itu cukup untuk membuat Suho tersenyum

"Baiklah. Akan aku kirimkan waktu dan tempatnya ya."

"Jangan ditempat yang mahal ya."

"Tenang saja. Sampai jumpa nanti."

"Sudah dulu, ku tutup ya!"

Takdir [surene] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang