[49] Mereka akan baik-baik saja.

2.2K 231 4
                                    

"Kau tahu? Rasanya sangat mengerikan."

Irene menoleh, menatap Suho yang sedang menatap ke arah langit. Setelah mengatakan hal itu, Suho tersenyum sembari menatap langit.

"Padahal aku hanya sekedar membayangkan saja, tapi rasanya seolah nyata." ucap Suho lagi, tanpa menoleh ke arah Irene.

Irene menatapnya bingung, "Apa yang kau bicarakan? Aku-" Irene memberi jeda sebentar, "tidak mengerti."

Suho menoleh lalu tersenyum menatap Irene, "Kehilanganmu." ujar Suho lalu kembali menatap ke arah langit, "Hanya dengan membayangkan kehilanganmu, aku merasa sakit."

Irene tersenyum, "Ya. Kuakui hal seperti itu memang mengerikan."

"Tapi sekarang, aku ada disini bersamamu. Menatap langit yang indah bersamamu."

Irene ikut menatap ke arah langit, tidak lagi menatap Suho. Irene memejamkan matanya sejenak lalu tersenyum, "Bersamamu, aku merasa hidup."

Irene membayangkan kehidupannya sebelum bertemu Suho, "Aku selalu diikuti oleh takdir yang kejam. Takdirku adalah tidak bahagia, setidaknya itu yang kupikirkan."

Irene mengingat pertemuan pertamanya dengan Taehyung, "Dijodohkan dengan orang yang sama sekali tidak ku kenal."

Irene mengingat kembali pernikahannya dengan Taehyung, "Bahkan aku baru tahu namanya saat pernikahan. Miris bukan?"

Bayangan perilaku Taehyung ketika masih baik kepadanya muncul, "Aku sedikit beruntung saat itu, suamiku masih berbuat baik padaku meski aku tahu dia mencintai orang lain."

Irene menunduk dalam-dalam, "Sayangnya itu tidak berlangsung lama. Takdir yang kejam menemukan kebahagiaanku dan merenggutnya."

"Calon anakku direnggut oleh takdir." ucap Irene diakhiri dengan tawa hambar, "Takdir mempermainkanku. Aku tidak lagi mengenal suamiku."

Irene kembali tertawa miris, "Meski sebenarnya sejak awal aku tidak pernah benar-benar mengenal siapa suamiku."

Suho merangkul Irene lalu mengelus pelan bahu Irene, "Lalu kau bertemu denganku. Kala itu, aku mengakui bahwa takdir memang kejam."

Tangan Suho beralih ke kepala Irene lalu mengelusnya pelan, "Takdir membuatku jatuh cinta kepadamu, yang sudah menjadi milik orang lain."

Irene menyenderkan kepalanya ke bahu Suho, "Pada akhirnya takdir juga berlaku kejam padaku. Aku mencintaimu tanpa sadar."

Suho melepaskan rangkulan, menatap Irene dalam-dalam lalu mencium bibirnya singkat, "Aku mencintaimu, selalu."

Irene tersenyum kemudian mengalungkan tangannya ke leher Suho, mencium bibir Suho singkat, "Aku juga mencintaimu, selalu." balasnya

Irene memeluk Suho, dibalas lebih lagi oleh Suho. Takdir yang kejam menuntun mereka untuk bersama. Setelah melewati hal ini, mereka tetap baik-baik saja.

Dan mereka yakin, apapun rintangan untuk kedepannya, mereka akan tetap baik-baik saja.

- - - END - - -

Takdir [surene] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang