Irene turun dari mobil, begitupun dengan Suho. Suho memakai setelan jas berwarna hitam, dan Irene gaun selutut berwarna hitam yang elegan dan sederhana.
"Harus banget kita datang ke acara pernikahan Yoona? Mending kita pacaran di bioskop atau makan kebab gitu."
"Ih! Kita kan diundang, masa iya tidak datang!?" decak Irene.
Suho menghela nafasnya, "Aku enggak mau kamu kenapa-kenapa."
Irene mengulum senyum, "Aku bakal baik-baik aja. Ayo ah, lama."
Irene mengapit lengan Suho erat, sambil menebar senyuman manis miliknya. Suho menghembuskan nafas kasar, "Aku kan sudah pernah bilang, jangan tersenyum."
Irene menoleh lalu makin melebarkan senyumannya, "Kalau begitu, aku akan melebarkan senyumku. Masa harus sedih di hari bahagia Yoona?!"
"Senyuman kamu itu mematikan. Jadi, jangan sampai aku matiin laki-laki yang kepincut sama senyuman kamu."
"Dasar cemburuan!" ledek Irene
"Biarin. Yang penting disayang kamu." balas Suho
Irene terkekeh, lalu mereka berjalan memasuki gedung resepsi pernikahan Yoona dan Taemin. Irene langsung menarik Suho ke salah satu stand makanan. Irene terkekeh, sangat jarang ada stand kebab di acara seperti ini.
Suho tersenyum melihat Irene yang begitu menikmati kebabnya. Tidak sia-sia usaha kerasnya membujuk Yoona demi adanya stand kebab diacara resepsi. Irene memakan kebab dengan satu tangan, tangan satunya masih setia mengapit lengan Suho.
Irene membersihkan bibirnya dengan tisu setelah selesai makan. Suho memberi kode ke Irene untuk mengikuti arah pandangannya dan Irene mengikutinya. Menatap sepasang suami istri yang sedang mengobrol.
"Itu orang tuanya Yoona."
Irene tersentak kaget saat kedua orang tua Yoona menatapnya yang juga sedang menatap mereka. Irene melonggarkan apitan lengan Suho.
Suho menoleh, kembali meletakkan tangan Irene ditempat seharusnya. Kemudian ia tersenyum, "Jangan takut. Tidak ada yang salah disini."
Irene menelan ludah, "Aku seperti perebut suami orang, tahu gak? Ya walaupun iya sih." ucapnya diakhiri dengan tawa
Suho mengelus tangan Irene pelan, "Kita kesana ya."
Irene mengangguk perlahan. Suho menuntun Irene berjalan menuju kedua orang tua Yoona. Suho menyapa, "Selamat malam, Ayah, Ibu. Apa kabar?"
Ayahnya Yoona tersenyum, "Kami baik. Kamu sendiri bagaimana, nak?"
Suho tersenyum, "Suho baik, Yah." lalu terkekeh pelan, "Sebentar lagi Suho nyusul Yoona."
Ibunya Yoona tersenyum hangat menatap Irene yang menunduk, "Kamu tidak usah takut, nak. Yoona sudah menceritakan semuanya ke Ibu."
Irene mendongak lalu tersenyum, "Terima kasih, Tante." kemudian ia teringat belum berkenalan secara resmi, "Saya Irene, Tante, Om."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir [surene] #Wattys2019
FanfictionSuho tetap mencintai istrinya bagaimanapun kelakuan istrinya itu. Sedangkan Irene tetap mencintai suaminya bagaimanapun perilaku suaminya terhadap dirinya. Takdir memiliki cara tersendiri dalam mempersatukan ataupun memisahkan. Lantas apakah kedua i...