Harusnya tadi ia mengantarkan Irene pulang, tapi ia urungkan niatnya itu. Yoona sedang menunggunya dirumah, dan istri adalah prioritas yang utama baginya. Karena itulah, ia lebih memilih untuk segera pulang dan membiarkan Irene pulang sendirian.
Meski ada sedikit rasa menyesal dihatinya. Takut terjadi apa-apa dengan Irene, seperti saat pertama kali mereka bertemu.
Suho sampai dirumah, membuka pintu depan lalu melepaskan sepatunya satu per satu dengan santai.
"Aku pulang!"
Teriakan Suho terdengar ke penjuru rumah. Ia sengaja berteriak agar Yoona tahu bahwa ia sudah pulang, dan agar Yoona tahu harus melakukan apa saat ia pulang.
Seperti bersiap-siap menyambutnya mungkin.
"Kamu sudah pulang? Aku berada di dapur."
Suara khas milik Yoona terdengar dari arah dapur, membuat Suho segera menghampirinya ke dapur setelah merapihkan sepatu miliknya ke rak sepatu. Suho meletakkan tas kerjanya di meja makan, kemudian duduk dimeja makan. Menatap tubuh belakang Yoona.
"Maafkan aku. Kebab yang kamu inginkan habis."
Perkataan Suho membuat Yoona menoleh lalu tersenyum simpul, "Tidak apa apa, lagipula mungkin aku akan diet."
Suho bangkit dari duduknya, mengambil segelas air mineral yang berada disebelah Yoona, "Untuk apa? Kurasa proporsi tubuhmu sudah cukup ideal." ucapnya melirik tubuh Yoona yang ramping.
Yoona mendesah kecewa menatap tubuhnya sendiri, "Dia bilang aku sedikit gemukan akhir akhir ini." Yoona menoleh menatap Suho sekilas, "Apa aku terlihat gemuk?"
Suho meletakkan gelas yang telah kosong lalu tersenyum kecil, "Jujur saja, proporsi tubuhmu sudah ideal. Tidak apa-apa jika kamu ingin diet, asal jangan sampai berlebihan dan menyakiti dirimu sendiri."
"Aku akan diet!" tekad Yoona sembari mengangguk lalu kembali menatap Suho, "Oh ya, Suho."
"Ada apa?" tanya Suho
"Aku akan pergi menemui Ibuku selama lima hari ke depan."
Suho mendekati Yoona lalu memeluknya dari belakang, "Apa aku perlu ikut?"
"Tidak!" Yoona menjawab dengan cepat, "Maksudku itu tidak perlu. Kamu pasti sibuk." ralat Yoona menelus pelan tangan Suho yang berada di perutnya
Suho tersenyum lalu mengangguk pelan. Kemudian ia mengeratkan pelukannya dan meletakkan kepalanya pada bahu Yoona, membuat Yoona risih karena merasa geli.
"Ku mohon biarkan seperti ini sebentar saja." Ucap Suho pelan lalu memberi jeda, "Aku menyayangimu, Yoona."
Yoona tak menjawab, hanya tersenyum. Yoona membiarkan Suho memeluknya sejenak, toh selama lima hari nanti ia tidak akan bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir [surene] #Wattys2019
FanfictionSuho tetap mencintai istrinya bagaimanapun kelakuan istrinya itu. Sedangkan Irene tetap mencintai suaminya bagaimanapun perilaku suaminya terhadap dirinya. Takdir memiliki cara tersendiri dalam mempersatukan ataupun memisahkan. Lantas apakah kedua i...