Irene tersenyum bahagia saat ini, Taehyung mengajaknya berjalan-jalan berdua. Padahal sekitar empat hari yang lalu mereka bertengkar menggenai Taehyung yang tidak mencintainya.
Tak apa, Irene yakin pada takdir.
Terkadang Irene mengingat Suho, pria yang mengungkapkan perasaannya itu belum juga menghubunginya. Irene berpikir positif mengenai Suho, mungkin saja Suho sudah berbaikan dengan istrinya.
Dan mungkin saja, Suho sudah melupakan dirinya.
Irene berjalan menuju taman, Taehyung menunggunya disana. Irene berharap hubungannya akan semakin membaik. Irene tersenyum, berharap takdir akan bersikap baik kepadanya kali ini.
Irene sampai di taman, mencari-cari sosok Taehyung. Ah, Taehyung terlihat duduk disalah satu kursi taman. Senyum Irene sedikit pudar, itu tempat yang pernah ia duduki bersama Suho.
Ah, lagi lagi Irene mengingat pria itu.
Irene menghampiri Taehyung, tersenyum semanis mungkin. Lalu duduk disebelahnya. Kali ini Taehyung bersikap baik kepadanya. Mereka mulai mengobrol, meski ada sedikit rasa canggung.
Irene melihat anak kecil yang tengah bermain lalu tersenyum, "Aku masih ingat impianmu menjadi ayah yang hebat, Tae."
Impianmu sama seperti impian Suho.
Taehyung terdiam, membuat Irene kembali berbicara, "Aku yakin impianmu akan tercapai. Aku akan tetap berada disisimu, membantu impianmu menjadi ayah yang hebat tercapai. Sampai kapanpun."
Irene menoleh menatap Taehyung lalu tersenyum hangat, "Dan tentunya aku akan menjadi ibu yang hebat."
Taehyung menoleh, menatap Irene penuh emosi, "Kamu tidak akan pernah menjadi seorang ibu."
Irene menatapnya bingung, "Apa maksudmu, Tae?"
"Jika aku tidak bisa menikah dengan orang yang aku cinta. Bukankah seharusnya aku menikah dengan orang yang bisa menghasilkan keturunan?"
Perkataan Taehyung sangat menohok, bahkan Irene sudah tahu apa maksud semua ini. Irene masih terdiam, matanya bahkan sudah berair.
"Kamu tahu kenapa aku sangat ingin bercerai denganmu?" Taehyung memberi jeda, "Kamu tidak akan bisa hamil. Tidak akan pernah bisa."
Irene terisak, dunianya runtuh. Jelas saja, Taehyung sangat membencinya. Seharusnya ia tahu hal ini sejak lama, agar ia berhenti berharap Taehyung akan kembali padanya.
"Aku ingin cerai."
Perkataan yang keluar dari mulut Irene membuat Taehyung tertawa hambar, lalu bangkit dari duduknya. Taehyung tersenyum simpul lalu pergi setelah membalas perkataan Irene.
"Itu adalah kalimat yang aku tunggu sejak lama."
Irene makin terisak, begitupun dengan langit yang seolah mendukungnya. Gerimis mulai datang, namun Irene tetap tak ingin pergi. Ia membiarkan gerimis menjadi saksi kehancuran hidupnya.
Irene berdoa, Semoga hujan pergi dengan membawa rasa sakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir [surene] #Wattys2019
FanfictionSuho tetap mencintai istrinya bagaimanapun kelakuan istrinya itu. Sedangkan Irene tetap mencintai suaminya bagaimanapun perilaku suaminya terhadap dirinya. Takdir memiliki cara tersendiri dalam mempersatukan ataupun memisahkan. Lantas apakah kedua i...