Irene memasuki ruangan tempat Suho dirawat, sudah lima hari ini ia terus menjenguk Suho. Kali ini ia membawa nasi dan sayur bayam yang ia buat khusus untuk Suho.
"Kenapa datangnya lama sekali?"
Irene terkekeh geli, "Tadi macet." Irene meletakkan kantong plastik berisi makanan dimeja, "Aku membawakan sayur bayam. Kamu sudah makan?"
Irene menoleh, melihat Suho menggeleng sambil tersenyum, "Belum. Aku kan menunggumu."
Irene tersenyum, kemudian sibuk menyiapkan makanan untuk Suho. Suho mengamatinya dan tersenyum, "Aku merindukanmu."
Irene menoleh sekilas lalu kembali sibuk menyiapkan makanan, membuat Suho terkekeh, "Baiklah... Aku tahu kamu juga merindukanku."
Irene duduk, lalu dengan telaten menyuapi Suho. Irene berpikir, kenapa dia belum pulang juga kerumah? Apa dia sakit parah? Ah, Irene juga tak enak jika bertanya.
"Aku sudah kenyang." Irene tersenyum, meletakkan sisa makanan diatas meja. "Kamu belum boleh pulang juga?"
Suho menggeleng.
Pintu terbuka, terlihat Yoona masuk dan menghampiri mereka. Yoona terlihat kesal, "Kamu menyebalkan!" ucapnya memukul kaki Suho
"Ada apa denganmu, hah? Kamu tidak lihat Irene sedang menjengukku?" cibir Suho
Yoona menoleh lalu tertawa puas, "Ah, sekarang aku tahu."
Suho berdecak kesal, "Kemana Taeminmu itu sih?"
"Dokter Chen menyuruhku membawamu pulang sejak tiga hari yang lalu. Dan kamu sengaja tidak pulang agar bisa bersama dengan Irene, kan?"
"Apa maksudmu, Yoona?" tanya Irene bingung
Yoona terkekeh geli, menatap jengkel Suho lalu membawa Irene keluar, "Lebih baik kita pergi dari sini."
"Tapi, Yoona. Suho masih sa-"
"Dia berpura-pura sakit, Irene. Dia sudah benar-benar sembuh sejak tiga hari yang lalu." potong Yoona lalu menutup pintu dengan kencang.
"YOONA! KEMBALIKAN CALON ISTRIKU!!"
Suho berdecak kesal, usahanya untuk dekat dengan Irene sepertinya mulai diketahui oleh Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir [surene] #Wattys2019
FanfictionSuho tetap mencintai istrinya bagaimanapun kelakuan istrinya itu. Sedangkan Irene tetap mencintai suaminya bagaimanapun perilaku suaminya terhadap dirinya. Takdir memiliki cara tersendiri dalam mempersatukan ataupun memisahkan. Lantas apakah kedua i...