Hafwan POV
"Telah ditemukan seorang mayat milyarder yang diketahui bernama Tuan Fikri. Diduga, ia dibunuh oleh sekelompok orang yang iri akan kekayaannya. Menurut kabar yang diterima, Tuan Fikri adalah seorang koruptor. Mayat Tuan Fikri dibawa ke rumah sakit untuk keperluan otopsi."
Yes!!!! Itu artinya Dhea dan teman - teman berhasil melaksanakan misi.
"Milyarder? Pasti Dhea dan yang lainnya akan membawa uang banyak!"
"Ya, Dhiya. Kau benar!"Jawabku atas pertanyaan Dhiya yang sendari tadi berada di sampingku."Kami pulang!"
Nah, itu dia. Mereka sudah pulang
"Mana brankasnya?" Tanya Adam
"Dibawa Dani dan Doni"Jawab Anacha.
Kulihat dari arah belakang mereka, terlihat Dani dan Doni yang sesang menggotong sebuah brankas besar.Brukk
Dani dan Doni meletakkan brankas itu di meja didepan Adam dan Anggi.
"Bukalah! Sandinya FNF."Ujar Doni.
Kamipun segera mengerubungi brankas diatas meja itu. Dhiya memasukan kata sandinya dan terbukalah brankas tersebut."Hmm, Tuan Fikri ini benar - benar koruptor yang ahli. Buktinya, uangnya banyak dan yang tau dia adalah koruptor hanya sedikit." Ujarku
"Ya, dia pintar tapi kami lebih pintar." Seru Skycode"Wah, banyak sekali uangnya!"
Seru Anggi.
"Bersenang - senanglah! Aku dan Skycode mau tidur dulu!"
Ujar Anacha.
Anacha dan Skycode segera menuju ruang istirahat tetapi ....Brakkk
"Dhea!!! Semuanya!!! Rayhanah!!!!"
Ayu masuk dengan napas ter-sengal - sengal.
"Ada apa Ayu? Kenapa kau terburu - buru?" Tanya Adam
"Rayhanah!!!!!"
"Ada apa dengan Rayhanah?" Tanya Skycode yang tidak jadi beristirahat karena mendengar kepanikan Ayu."Rayhanah ditembak mati oleh kepolisian!"
*Flashback On
"Lihat! itu adalah salah satu dari anggota kelompok pengeboman toko senjata 2 bulan yang lalu!"
"Hah? Benar berarti informasinya?"
"Hmm! Dia tidak berbohong!"
"Aku akan mengurusnya!"Dooorrr
"Rayhanah!"
*Flashback Off
"Pihak kepolisian itu sedang menuju kearah sekitar sini karena melihatku berlari tadi!"
"Kalau begitu kita harus segera pergi dari sini!!"Hafwan POV End
Anacha POV
Sial! Sial! Sial!
Kenapa polisi - polisi itu bisa mengenali Rayhanah? Kami bahkan sudah lama tidak bertemu Rayhanah dan sekarang?Kami benar - benar tidak akan bisa bertemu dengannya lagi. Semoga ia mendapatkan tempat yang terbaik!Wiuuu wiuuuu wiuuuu
Deg!
Itu adalah suara sirine mobil polisi! Pasti mobilnya ada disekitar sini.
"Semuanya! Bereskan barang - barang penting kalian! Kita akan lari dari sini!" Perintah Dhea
"Tapi, bagaimana dengan Mayat - mayat didapur?" Panik Anggi
"Buang ke sumur dibelakang!" Jawab Dhea.Kamipun segera memasukan barang - barang penting dan beberapa makanan ke dalam ransel besar kami. Makanan kami bukannlah daging manusia yang kami dapatkan. Kami makan makanan normal. Steak yang berasal dari daging korban kami itu hanya untuk dijual.
Adam, Anggi, Dani, Doni, dan Hafwan membuang mayat yang kami dapatkan kemarin. Yaitu mayat Fariz dan Favian. Barang - barang mereka kami yang membereskan.
"Mayatnya sudah dibuang!" Seru Hafwan yang baru selesai membuang mayat
"Bagus, bereskan sisa barang - barang kalian!" Perintah DheaKami telah selesai membereskan barang - barang kemudian memakai ransel masing - masing. Sekarang saatnya kabur dari wilayah ini.
"Sudah semua?" Tanya Dhea
"Sudah!" Jawab kami serempak
"Bagus! Ayo keluar lewat pintu rahasia!"Kami pun menutup semua pintu dan jendela, seolah - olah gedung ini tidak difungsikan lagi. Kemudian menuju pintu rahasia disebelah kiri Restoran. Kamipun berhasil keluar dan berlari sekencang - kencangnya.
Anacha POV End
Skycode POV
Kami pun berlari mengikuti Dhea sang pemimpin. Ditengah jalan yang sepi,melintas mobil Hilux.
"Berhenti!!!!" Teriak Dani
Mobil pun Berhenti. Terlihat sang sopir mobil yang sedang sendirian yang kebingungan.Doni menarik sang supir keluar dari mobil dan mendorongnya sehingga tersungkur di depan mobil. Kami segera masuk ke dalam mobil dengan Dani yang menyetir. Dani melajukan mobil dan....
Krekkk
Tubuh sang supir terlindas mobil yang kami bawa.
"Kau melindas supirnya, Dani!"
Kata Ayu dan Dhiya bersamaan
"Lupakan supir itu. Pikirkan tujuan kita! "Tegur Dhea
"Memangnya kita mau kemana?" Tanyaku
"Kita telah kehilangan salah satu anggota kita. Sekarang, kita harus mencari penggantinya" Jawab Anacha
"Tapi, siapa?" Tanya Ayu.
"Salah satu teman kita di Venezuela." Jawab Dhea.Kami semua terdiam
Sesungguhnya, sekaranglah kisah kami baru akan dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Murder
Mystery / ThrillerHighest Rank : #32 in Mystery/Thriller "Hidup itu indah, menurutku. Asalkan kau dikelilingi teman sepemikiranmu dan bermandikan percikan darah korbanmu" - The Real Murderer Sebuah kelompok pembunuh yang menamai diri mereka 'The Murder' kabur ke Kan...