Sanggita POV
"Tujuan ku adalah mengambil donor bola mata untuk Dhiya.Dan pendonor nya ada disini,kau!"Ujar Dhea sadis
Mata ku mulai berkaca - kaca.Aku terkejut.Jadi,aku telah dijebak?Itu artinya,aku alam mati sebelum menyelesai kan misi?Tiba tiba....
Sreek sreekk
Terdengar suara dari semak - semak
"Siapa pun itu keluar lah!"
Ujar Dhea dengan dingin nya tanpa mengalihkan pandangan nya dariku
Sekitar 3 menit kami menunggu,tidak ada apa pun yang muncul dari semak - semak.Mengetahui hal itu,Dhea pun melanjut kan kalimat nya untuk ku"Kenapa kau?"Tanya Dhea seakan ingin membuat ku sadar kenapa aku yang di pilih nya
"A-aku tidak tau"Jawab ku
"Karena kau bodoh!Kami,The Murder telah memberi kode keras pada mu.Baik sengaja maupun tak disengaja!"Ujar Dhea
Kode?Jadi,maksud nya?"Saat mengusir mu dari helikopter"
"Jika kami ketahuan,perbuatan mu atau bukan aku tak perduli!Misi mu akan berakhir!"
"Tanpa kau sadari kau sudah ketahuan sejak awal"Ujar Sanggita
Oh,tidak.Aku adalah seorang Detektive yang mengecewakan.Ternyata selama ini yang aku lakukan sudah diketahui"Saat mengabarkan padamu bahwa Miss.Luckyn telah kami habisi"
"Kenapa menangis?Merasa gagal ya?"
"Gagal yang kumaksud adalah misi mu,detektif Sanggita"
Jdeerr
"K-kau?"Mulut ku kaku begitu pula dengan tubuh ku.Identitas ku terbongkar sudah
"Saat mengajak mu ke Jepang"
"Kenapa bingung?Belum waktu nya kok"
"Ya,belum waktu nya.Saat itu,belum waktu nya bagi kami untuk membunuh mu dan mengambil bola mata mu!"Ujar Dhea
Kata - kata nya begitu sederhana.Pantas saja aku tak sadar"Tidak hanya aku.Anacha juga pernah memberi kode untuk mu.Kode itu terdapat di kalimat saran nya"
"Bagus.Nikmatilah saat - saat terakhir mu di Kanada"
"Yang itu.A-aku kira dia menyarankan ku untuk menikmati Kanada sebelum aku pergi ke Jepang.Kukira....hiks..."
Pertahanan ku runtuh seketika.Anacha adalah orang yang ramah.Bahkan selama aku melaksanakan misi berpura - pura menjadi bagian dari The Murder ini pun menurut ku dia lebih bersahabat daripada Skycode
"Kukira itu adalah salah satu kebaikan.Hiks..."
"Kau salah menilai orang.Aku dan Anacha yang selama ini tak pernah cari ribut dengan mu tenyata adalah orang yang kejam.Namun Skycode,dia tak memberi kode kecil padamu.Dia sudah memperingatkan mu dari awal.Tapi kau terlalu bodoh sampai - sampai malah melawan nya"Ujar Dhea"Saat aku selalu membela mu.Kau kira aku senang melakukan nya?Kau kira semua itu tulus dari hati ku yang paling dalam?"Tanya Dhea
"Hiks...."Aku hanya dapat menjawab nya dengan isak kan
"Tidak.Kau salah mengartikan!Kau kira aku senang melayang kan tinju ku ke rahang bawah Skycode demi membela mu yang bahkan hanya menjitak Anacha?"Geram Dhea sambil menarik kerah baju ku sampai kaki ku tak menginjak tanah.Dhea terasa mencekik ku"D-Dhea!!!!L-lepas!!!"Pinta ku sambil berusaha menarik tangan nya yang menarik kerah baju ku
Duaakk
Dhea meninju pipi ku sampai aku tersungkur ke tanah dan ada darah yang terlihat dari sudut bibir ku
"Arrrgghh!"Erang ku kesakitan
"Sakit?Hah?"Tanya Dhea sambil menjambak rambut ku sehingga wajah ku yang tadinya menunduk kesakitan menjadi mendongak tepat dihadapan wajah nya"Itulah yang Skycode rasakan saat aku meninju nya!Dan waktu itu kau membuat hubungan ku dan Skycode merenggang!"
Duaaakk
Dhea menghantamkan kepala ku ke tanah.Rasa nya sakit sekali.Nyeri....Aku meraba - raba bagian belakang kepala ku dan...
"D-darah?"Aku menatap tangan ku yang berlumuran darah.Pandangan ku menjadi buram.Ditengah keburaman itu,kulihat Dokter Aryo sedang memegang ponsel dengan wajah panik"Jangan pernah membuat ku marah!!!"
Duaaakkk Duaak Duaakk
Dhea meninju perut Dokter Aryo berkali - kali sampai mulut Dokter Aryo mengeluarkan darah dan handphone nya diambil
Cteeekk
Dhea mematah kan ponsel Dokter Aryo menjadi 2 bagian
"K-kau"Lirih Dokter Aryo kesakitan
"Aku tak akan membunuh mu sekarang.Sudah ku katakan padamu bahwa aku membutuhkan mu"Ujar Dhea kepada Dokter Aryo sambil memasukan potongan ponsel Dokter Aryo ke dalam tas nya"Baiklah,Sanggita.Sejak awal kedatangan mu,kau sudah membuat kami semua muak.Kau akan merasakan akibatnya sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Murder
Mystery / ThrillerHighest Rank : #32 in Mystery/Thriller "Hidup itu indah, menurutku. Asalkan kau dikelilingi teman sepemikiranmu dan bermandikan percikan darah korbanmu" - The Real Murderer Sebuah kelompok pembunuh yang menamai diri mereka 'The Murder' kabur ke Kan...