Dhea POV
Dari awal membunuh Faris...
Sampai membunuh detektif Sanggita.Aku sangat - sangat mengingat semua nya
Tes....
Kenapa,,,aku pergi?Kenapa aku meninggalkan mereka semua yang telah melindungi ku?Kenapa bukan aku yang melindungi mereka?Pantaskah aku disebut sebagai seorang pemimpin?
"Tidak!hiks....Tidak pantas sama sekali!hiks..."
*Skip
Setelah sekian lama aku terbang di di udara,akhir nya aku sadar dimana tempat ku berada saat ini.Venezuela...
Dhea POV End
Author POV
Seluruh anggota The Murder kecuali pemimpinnya berhasil ditangkap.Dunia telah memutuskan untuk menghukum mati para penjahat kelas kakap tersebut
Peluru ditembakan ke masing - masing tubuh yang terikat kuat.Tembakan tidak ditambah karena itulah keputusan nya.Mereka akan dikurung di ruang eksekusi dengan peluru yang bersarang di tubuh mereka selama 2 jam.Setelah itu,ruangan tersebut akan diledakan
Adam POV
"Uhuk...S-semuanya~"
Ku paksakan diri untuk bersuara.Terlihat mereka yang menunduk lelah dipenuhi oleh rasa sakit
Aku tersenyum pedih
"Apa menurut mu,kita pantas mendapatkan semua ini?" - Skycode
"B-bagaimana keadaan Dhea sekarang?" - Anacha
Tes...
Air mata yang sudah kubendung mengalir.Aku berpikir bahwa kami semua pantas mendapatkan semua ini.Disisi lain,kami semua tidak ingin mendapatkan semua ini.Termasuk diriku
"Dhea,pasti sedang baik - baik saja." Jawab ku menenang kan
"Kuharap begitu" Balas semuanya
"Uhuk...A-aku,,,senang.Setelah kupikir - pikir lagi,disaat seperti ini asalkan bersama kalian,tidak masalah."Ujar Doni
"Hiks...Huaaaaaaa"Tangisan Ayu menggelegar.Menghiasi detik - detik terakhir bagi kehidupan kami
Ten
Nine
Eight
Seven
"Hmm,sudah dimulai ternyata.Aku tak menyangka kita dapat bertahan selama ini" Ujar Kurnia sambil tersenyum pedih
Adam POV End
Author POV
Ten
Nine
"Hiks..." - Anacha
"Jangan menangis,Anacha.Tak ada yang perlu ditangisi!" - Skycode
Six
Five
"Kita berakhir?" - Anacha
"Tidak untuk Dhea" - Skycode
Anggota The Murder saling menatap satu sama lain.Berusaha untuk memuaskan diri akan wajah teman seperjuangan lalu menunduk merenung.Darah,keringat,dan air mata lah yang akan mereka bawa menuju detik pertama
(Cetak tebal berikut adalah isi hati)
"Terima kasih atas segalanya.Untuk semua yang telah kita alami" - Anacha
"Aku,,,bukan lah apa - apa jika berdiri sendiri" - Skycode
"Aku bergabung untuk setia" - Kurnia
"Tak perduli apa yang ku lihat,kalian tidak pernah salah" - Dhiya
"Akhir seperti apapun akan ku terima" - Ayu
"Aku disini,untuk berakhir bersama" - Nisa
"Aku tak punya banyak waktu untuk memikirkan pantaskah semua ini bagi kita" - Adam
"Yang kutahu adalah aku bersama kalian semua" - Doni
"Aku tidak membutuhkan apapun lagi" - Anggi
"Kuharap,kita tidak akan melupakan satu sama lain" - Hafwan
Three
Two
Semuanya mendongak lalu saling menatap untuk terakhir kali nya.Memejamkan mata dan menulikan telinga akan hitungan detik yang nyaring terdengar
"Terima Kasih" - All
"It's Over,Good Bye"
Duarrr
Author POV End
Dhea POV
Kudaratkan Helikopter ke tanah Venezuela bagian selatan.
"Masih banyak orang sepertiku disana.Kau akan membutuhkan mereka suatu saat nanti,percayalah padaku"
Kau benar.Mungkin,inilah saat nya
Aku melihat banyak sekali orang berseragam militer di sekitar hutan tempat ku mendarat
Gresek gresek
Deg!
Sesuatu berada diantara semak belukar.Segera ku nyalakan mesin Helikopter yang sempat kumatikan
Gresek gresek
Helikopter pun terbang perlahan
Door
Brakk
"Dhea Arini!"
Deg!
Mereka memanggilku.Mereka menyebut nama ku
Kaca helikopter pecah karena sebuah peluru.Kulihat,beberapa Helikopter mengejar helikopter ku dari belakang
"Sial!Mengapa mereka bisa tau!?Apakah berita nya sudah tersebar di seluruh dunia?Dan,apa - apa an itu?'Dhea Arini'?Mereka mengetahui nama ku?Bagaimana bi - "
"Kalian semua berlarilah!"Perintah ku
Aku berbalik untuk melemparkan beberapa kelerang kepada polisi - polisi itu.Karena terburu - buru,botol minumku yang terdapat ukiran namaku terjatuh dan aku tidak sempat mengambilnya.Polisi - polisi itu juga sudah melihat wajahku
"Sa..."
*Skip
Aku berhasil bertahan hingga melewati perbatasan.Aku sedang berada di Brasil.Tepatnya,di wilayah hutan Amazon
Door!
Door!
Mereka terus menembaki ku.Helikopter pun mulai oleng dan akhir nya
BRUKK
KAMU SEDANG MEMBACA
The Murder
Mystery / ThrillerHighest Rank : #32 in Mystery/Thriller "Hidup itu indah, menurutku. Asalkan kau dikelilingi teman sepemikiranmu dan bermandikan percikan darah korbanmu" - The Real Murderer Sebuah kelompok pembunuh yang menamai diri mereka 'The Murder' kabur ke Kan...
