Chapter 20 : Remember You

134 20 10
                                    

Kurnia POV

Kami semua sedikit bisa menerima kenyataan setelah sebelumnya menangis ria karena pengkhianatan yang di lakukan oleh Dani,termasuk Adam yang tau lebih dulu tentang pengkhianatan ini.Kecuali Dhea tentunya,dia tidak menangis.

Huuufft,aku tak menyangka!Awal aku bertemu dengannya dia tidak terlihat mencurigakan.Tapi,Dhea dan Adam ternyata telah mengetahui adanya hal yang tidak beres di dengannya.Benar - benar kedua pemimpin yang hebat!.aku seorang pemimpin Team 2 tapi aku merasa tidak pantas dan tidak becus karena tidak mencurigai Dani.Hmm,,,Tapi kenapa Dhea tidak -

"Dhea.Jika kau telah mengetahui pengkhianatan ini sejak pengeboman toko senjata,mengapa kau tidak langsung membunuh Dani saat itu juga??"
Tanya Nisa
Wah wah wah!!!Ternyata sahabat ku ini sepemikiran dengan ku!Sangat pantas disebut sebagai seorang sahabat!

"Hmmm"Dhea terlihat menghela nafas
"Kita telah lama bersama,melalui senang dan susah bersama.Saling berbagi dan saling perduli.Mendukung satu sama lain dan memperingat kan yang salah.Tidak pernah berdusta dan tidak membuat yang lain dalam bahaya"Jawab Dhea
"Setidaknya,sampai sebelum pengkhianatan ini terjadi"Lanjut nya

"Yaaa,sangat menyedihkan mengingat apa yang telah kita lalui selama ini,bersama."Sahut Adam
"Jika kalian bertanya kenapa aku tidak membunuh Dani sejak lama padahal aku sudah tau semuanya"Ujar Dhea
"Jawaban nya adalah apa yang barusan aku katakan"Lanjut nya

"Aku tidak percaya jika Dani melakukan hal buruk seperti itu.Tidak percaya!Aku tidak bisa mempercayai jika seorang anggota ku dengan mudah nya berkhianat tanpa memikirkan anggota yang lain.Walaupun itu adalah sebuah kenyataan"Ujar nya dengan perlahan menundukan kepala nya menahan duka

"Yaaa,kenyataan.Kenyataan yang pahit."Sahut Anacha
Kami semua menunduk sambil menahan tangis di ruang tamu rumah kami.Kami memang sengaja berkumpul disini sekalian menunggu dokter yang kami panggil untuk mengobati mata Dhiya.

Tapi,tiba - tiba Dhea mengangkat kepala nya.Tidak terlihat air mata di wajah nya.Dia hanya memasang wajah yang datar untuk menutupi kesedihannya.Walaupun begitu,kami semua tidak akan bisa tertipu karena mata nya memancarkan aura kesedihan juga.Sama seperti kami semua

"Dan juga,sebagai seorang pemimpin,aku tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan.Itulah alasan - alasan mengapa aku tidak bertindak sejak lama"Kata Dhea
"Hiks..."Terdengar sebuah isakan yang berasal dari Doni
"Hei,Doni!Berhenti lah menangisi si pengkhianat itu!"Tegur Anggi berusaha menenangkan Doni

Kulihat sebuah Kalung di tangan nya,kalung milik Dani.
"Tak apa,menangislah!Aku tau kau akan menangis lagi"Intruksi Dhea
Kami semua menatap nanar ke arah Doni.Semua anggota tau jika Dani dan Doni benar - benar tidak bisa dipisahkan.Nama hampir mirip,tinggi badan yang sama - sama bak Midorima Shintarou,berada di tim yang sama,sama - sama lelaki lagi!

"Ma-maaf kan aku,hiks...Dhea.Aku,hiks...aku tak bi-"Ujar Doni sambil menangis
"Hmm,tak apa.Dani pernah menjadi bagian dari kita.Pernah membantu kita menjalankan misi.Pernah menghibur kita dengan tingkah konyol nya.Apalagi dirimu yang sangat dekat dengan nya.Wajar jika kau menyimpan kalung nya dan tidak bisa berhenti bersedih"Maklum Dhea
"Te...hiks...hiks...terima kasih"Ujar Doni
Dhea hanya tersenyum tipis menanggapi nya.Kami semua terdiam hanyut dalam fikiran masing - masing.Sampai.......













































"Baiklah.Ngomong - ngomong,kapan dokter nya datang?Mata ku serasa terbakar!"
















Itu adalah suara Dhiya dari atas sofa.Dia memegangi mata kiri nya yang tertusuk paku.Disamping nya ada Skycode,Nisa,dan Ayu yang mengobati luka - luka ringan di tubuh nya
"Owww,apakah mata mu sakit?"Tanya Ayu dengan polos nya
"Jika tidak sakit,aku tidak akan mengeluh!"Jawab Dhiya
"Iya juga"Jawab Ayu dengan polos nya(lagi)
Dhiya hanya memasang wajah
-_____________-""

"Tahan sebentar lagi!Aku tau itu sakit"Ujar Skycode
"Kau tau dari mana kalau ini sakit?"Tanya Dhiya sambil menunjuk mata kiri nya
"Barusan kau bilang"Jawab Skycode dengan santai nya
"Oh iya juga ya"Jawab Dhiya
Sekarang,giliran Skycode yang memasang wajah -_________-""

"Haisshh,kau ini!Di saat seperti ini masih bisa - bisa nya kau bercanda"Ujar Nisa
"Aku?bercanda?kapan?"Tanya Dhiya
Dan kali ini,Nisa yang memasang wajah "-_____-"asdjkl(dan seterus nya entah apa author lupa -__-)

Teng tong teng tong

Terdengar suara bell pintu
"Biar aku yang membuka"Ujar Dhea
"Aku ikut!"Sahut ku
Dhea pun berjalan menuju pintu diikuti oleh ku dibelakang nya

Ckleeek

"Good Evening!You call me,right?"

The MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang