Behind The Story : Sorry For Late To Realize

99 16 4
                                    

Author POV

"Salah! Agak bungkukan tubuh mu kedepan!"
"Aku sudah melaku - "
"Jangan membantah ayah!"

Behind The Story

SORRY FOR LATE TO REALIZE

The Remorse Of Skycode

By : Anachaofficialpad

Skycode POV

Perkenalkan, namaku Skycode. Aku adalah anak dari seorang jendral. Sejak kecil, aku selalu di ajarkan berbagai macam ilmu bela diri dan cara menggunakan berbagai macam senjata. Awalnya kupikir itu hebat. Pandai dalam hal - hal seperti itu, aku tidak mau menolak!

Ku turuti semua kemauan ayah ku sampai kurasakan perbedaan ku dengan anak - anak perempuan pada umumnya. Mereka bermain boneka bersama dengan penuh tawa. Mereka semua sangat menikmati masa kecinya yang tanpa beban itu. Tak jarang, mereka mengejek ku yang tidak tau urusan perempuan.

Sering aku merasa iri melihat kebahagiaan mereka dan merasa marah pada ayah ku. Dia mengatur terlalu banyak. Tetapi, ada seorang anak yang tak lain adalah teman sekelasku bernama Dhea Arini yang mengerti aku dan mau bermain dengan ku.

"Balas dendam terbaik adalah dengan kesuksesan."

Tentu aku tau apa yang dia maksud. Tunjukan kesuksesan ku kepada orang - orang yang mengejek ku. Tapi aku bermaksud lain. Akan kutunjukan pada ayah kalau paksaan nya selama ini adalah hal yang tidak berguna.

Aku, harus menjadi lebih hebat dari ayah. Akan ku kabulkan keinginannya untuk memenangkan berbagai kejuaraan bela diri lalu akan kuanggap semuanya adalah sampah.

Saat aku remaja, aku merasa semuanya semakin menjadi - jadi. Apa tujuan nya selama ini?Aku selalu dilindungi oleh orang - orang hebat yang berseragam. Lalu, untuk apa kemampuan ku?

Sudah menghancurkan masa kecilku sekarang dia ingin mengekangku.

"Cukup ayah! Aku sudah muak!"
"Beraninya kau meneriaki ayah!"
"Kenapa tidak!?cAku punya kemampuan dan aku bisa melawan ayah!"
"Ingat siapa yang mengajarkan mu semua itu padamu Skycode!!!"

"Ayah! Ayah lah yang mengajarkan ku. Ayah lah yang menghancurkan masa kecilku dan sekarang sedang berusaha untuk menghancurkan masa remaja ku!"
"Semua ini demi keba - "
"Halah! Omong kosong ayah!Kenapa ayah malah mengirim orang untuk menjaga ku? Ayah meragukan kemampuan ku, kan!?"

"Bukan begi - "
"Lalu apa!? Aku telah mengorbankan semuanya dan ayah tetap tidak percaya pada kemampuan ku. Rasanya sia - sia. Jika tahu begini lebih baik aku mengumpulkan Boneka Barbie daripada Pistol Mainan!"

Sejak malam itu, aku tak pernah kembali ke rumah. Aku pergi ke luar kota dan tinggal di sebuah rumah sewa. Aku menyewanya selama 1 bulan. Aku tak bernafsu untuk pulang sama sekali. Dengan uang - uang yang ayah suapkan padaku, aku bisa tinggal disini selama yang aku inginkan.

Aku tak pernah melatih kemampuan ku lagi. Kurasa aku telah banyak lupa karena yang kulakukan selama pelarian ini hanya berhura - hura dengan melakukan semua yang tak dapat kulakukan ketika bersama ayah.

Sehari sebelum waktu sewa habis, Aku memutuskan untuk pulang dan meminta maaf pada ayah. Aku merasa bahwa aku pergi untuk menenangkan diri, bukan untuk meninggalkan nya. Aku cukup berterima kasih untuk ilmunya. Aku bisa melindungi diriku sendiri karena nya.

The MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang