Mission Pt.2 : It's Easy To Kill You

131 23 0
                                    

Kurnia POV

Team ku dan Team Adam telah berpisah. Team ku menuju pintu darurat sedangkan Team Adam memulai misinya dari lantai pertama gedung apartemen. Sekarang, Team ku sedang memuju lantai lima tempat Naswa berada.

Saat kami telah sampai di tangga darutat lantai 4 menuju lantai 5, terlihat seseorang berpakaian serba hitam juga sedang berjalan di tangga darurat ini. Bedanya, dia menuju ke bawah sedangkan kami menuju keatas.

Awalnya kami merasa biasa saja, sampai saat.....

Sreeeet

Deg!

Apa - apa an itu? Dua orang itu menggoreskan sebuah luka di punggung Ayu sampai membuat Hoodie yang dipakainya robek. Ternyata dia menyembunyikan pisau dibalik jubah hitam besarnya itu?

Bruuuk

Aku mendorong nya ke sisi tangga lalu menodongkan pisau ke arah wajahnya. Dia memakai nametag bertuliskan "W. Sabita. M"
"Ooh, jadi namamu Sabita? Hmm? Apa kau ingin bermain - main dengan kami?" Tanya ku menahan amarah.

Kulihat wajahnya tidak menampakkan ekspresi apapun. Tetap datar seperti awal tadi
"Jawab aku bodoh!" Tanyaku marah
"Uhuk uhuk, Singkirkan pisaumu!"

Apa? Singkirkan pisau mu? Orang ini bilang singkirkan pisau mu?

Brakkk

Aku mendorong nya dengan kasar ke sisi tangga yang lain lalu menodongkan pisau seperti sebelumnya.
"Siapa kau sebenarnya?" Tanya ku geram
"...."
"Jawab aku jika kau punya mulut!"
"...."

"K-kau!"

Sreekkk

Karena geram aku menancapkan pisauku ke perutnya lalu memutarnya.
Tapi ,setelah beberapa detik kemudian, si Sabita ini belum juga ambruk. Jika seperti ini, berarti dia bukanlah orang biasa

"Ayu! Apa kau masih kuat menjalankan misi?" Tanya ku khawatir
"Y-ya! Jangan perduli kan aku! Aku tidak lemah!" Jawab Ayu semangat
"Baiklah ayo jalan!" Perintah ku

"Akan kau apakan orang itu?"
Tanya Dhiya sambil menunjuk Sabita yang kuseret menggunakan rambutnya
"Aku ingin melemparkan nya dari lantai 5 nanti" Jawab ku lantai tanpa menoleh sedikitpun ke arah Dhiya

*SKIP

Kami pun sampai ke kamar kosong dilantai 5. Kamar Naswa hanya berjarak 4 kamar dari kamar ini.

Brakkk

Aku membuka pintu balkon dengan tidak sabaran lalu

Bruukkk

Dengan santai kulemparkan si Sabita dari balkon lantai 5. Dapat kudengar suara jatuh nya. Tanpa melihat kelanjutannya, aku segera menyusul anggota - anggota Team ku yang telah ke kamar Naswa terlebih dahulu.

Ketika telah sampai di depan kamar Naswa, kami segera membuka pintu kamar nya menggunakan kunci yang kami bawa. Jangan heran mengapa kunci kami bisa membuka pintu kamar sebuah apartemen. Apapun dapat dilakukan oleh The Murder!

Ckleeek

Terbukalah pintu kamar Naswa. Kami pun segera masuk ke dalam dan menemukan Naswa yang sedang tertidur dengan lelapnya sambil dikelilingi boneka - boneka Hello Kitty.

"Hello Kitty?"
Aku mendengar gumaman Ayu dan Dhiya. Sejenak aku tertawa. Jika sudah seperti ini, mudah saja untuk membunuhnya, tidak perlu mengeluarkan energi.

"Nisa, Bunuhlah!" Perintah ku dengan singkat, padat, dan tidak jelas pada Nisa yang sendari tadi diam saja. Nisa pun menganggukan kepala lalu mengeluarkan gunting nya.

Sreeekkkk

Crasssshhhh

Darah segar mengalir dari jantung Naswa. Hahaha, selamat tidur~
"Hei, disini ada kotak P3K! Kita bisa mengobati luka Ayu!" Seru Dhiya
Tanpa BaBiBuBeBo lagi, kami segera menghampiri Dhiya

Nisa dengan telaten mengobati luka Ayu. Di The Murder, hanya Anacha dan Nisa lah yang ahli dalam hal medis. Tapi, entah kenapa Anacha adalah orang penuh trauma jika berhadapan dengan medis.

"Cha! Sudah selesai!" Ucap Nisa
"Baiklah! Kita susul Team Dhea di lantai atas." Ujarku

Ting

Saat aku dan Team ku keluar dari kamar Naswa, lift terdekat berbunyi. Jantung kami berdegup takut. Dan ternyata mereka adalah



















































"Hai Team Kurnia! Mari menuju Team Dhea!"

The MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang