Chapter 8 : Life Back

191 21 3
                                    

Skycode POV

Sudah sebulan kami di Kanada. Selama itu, kami hanya makan, tidur, buang air, dan merampok. Begitulah siklus kehidupan kami sebulan ini.

"Dhea, tidakkah kau berpikir bahwa lebih baik kita hidup seperti di Indonesia? Maksud ku, kita kembali hidup seperti biasa"
Tanyaku kepada Dhea sekaligus mengeluarkan sesuatu yang mengganjal hatiku.

"Ini juga menghindarkan kita dari kecurigaan. Masa iya kita tidak pernah keluar rumah. Apa kata orang - orang? Rumah ini bisa digeledah." Lanjutku.
"Tapi, bagaimana kita memulainya?" Tanya Dhea balik
"Aku tau! Aku tau! Bagaimana kalau kita mencari Universitas disini?" Usul Anacha
"Kau benar! Besok, kita akan mendaftar di Universitas"

Skycode POV End

Anacha POV

Hari ini, kami akan mendaftar di University Of Ottawa.
Haaaah, sudah lama aku tidak belajar. Terakhir aku datang ke sekolah adalah sehari sebelum Dhea memisahkan kepala Fariz dari tubuhnya.

Yang mendaftar hanyalah Aku, Dhea, dan Skycode. Yeah, awalnya hanya kami bertiga. Tapi, setelah....

"DHEAAAA! ANACHA!!!!SEKAIKODDDDDDDe!!!!! AKU JUGA AKAN MENDAFTAR!!!!"
Hmmm, setelah si tetangga yang baru saja terungkap itu muncul dan berteriak dari depan rumahnya diseberang. Kami
tidak lagi bertiga, kami berempat.

"Namaku Skycode, bodoh" Umpat Skycode dengan pelan.
"Hey! Aku dengar tau!" Balas Sanggita
"Kau salah menyebutkan namaku!" Marah Skycode
"Apa bedanya? Namamu Skycode dan dibaca Sekaikode! Aku tidak salah dan juga tidak bodoh!" Seru Sanggita.
"Tetap saja aku tidak terima! Penghafalanmu salah!" Geram Skycode
"Tidak! Kau yang salah! Aku benar!" Balas Sanggita

Skycode mengepalkan tangan nya. Wajahnya memerah menahan amarah.
"Sudahlah, kita tidak akan bisa mendapatkan informasi pendaftaran jika kalian tidak berhenti bertingkah kekanak - kanakan!" Tegurku

"Tapi, dia duluan!" Sahut Sanggita
"Kau menyalahkan ku?" Tanya Skycode. Ia semakin marah mendengar ucapan Sanggita
"Iyalah! Siapa lagi? Jimin bts? Light Yagami? Yomo Renji? Yona Hime? Rivaille Ackerman? Lisa Blackpink?" Sengit Sanggita
"K-kau!!!"

"Diam!"

Krik krik krik

Keadaan pun menjadi hening. Hanya ada suara merdu jangkrik yang menjadi suara latar.
"Berhentilah! Cepat menuju Universitas nya atau kita tidak akan pernah bersekolah lagi!" Bentak Dhea.

Kamipun segera menuju University Of Ottawa. Diperjalanan sampai ke tujuan, Skycode dan Sanggita tidak berhenti mengumpat satu sama lain. Aku dan Dhea mendiamkan saja. Toh mereka juga akan bergerak sendiri.

Anacha POV End

Dhea POV

Skycode dan Sanggita membuat ku menggelengkan kepala. Mereka seperti anjing dan kucing.

WeIcome to University Of Ottawa.

Kami sudah sampai di University Of Ottawa. Sesampainya disana, seorang perempuan menyambut kami. Dari nametagnya, namanya adalah Luckyn.

"Okay. Here how to do it online."

Miss. Luckyn ini pun mengajarkan kami cara mendaftar online. Setelah beberapa jam, kami pun boleh pulang.

"Dhea! Anacha! Lulus nanti berangkat bersama ya!" Ajak Sanggita
"Ten-"
"Tidak!" Skycode memotong ucapan ku
"Kenapa Skycode? Ada masalah jika dia bergabung?" Tanya Anacha

"Ya! Ada! Banyak!"Geram Skycode
"Tapikan aku anak baik!" Ujar Sanggita
"Hmm.... Ya sudah. Lihat saja siapa yang akan lulus!" Jawab ku

Kamipun telah sampai ke rumah dan memasuki rumah masing - masing.

Dhea POV End

Kurnia POV

Tok Tok Tok

Eung? Siapa itu?

Cklekk

"Ah! Kalian sudah pulang?"
Itu adalah Dhea, Anacha, dan Skycode. Mereka sudah pulang
"Minggir!"

Brukkk

Hah? Ada apa dengan Skycode? Kenapa dia terlihat marah?Sampai - sampai dia menyuruh ku menyingkir dari pintu dengan cara mendorongku.

"Skycode kenapa?" Tanyaku kepada Dhea dan Anacha
"Tetangga seberang" Jawab Anacha
"Tetangga? seberang? Sanggita?" Tanyaku
"Siapa lagi?" Jawab Dhea

"Apa yang dia lakukan?",Tanya ku penasaran
"Tidak bisakah kau membiarkan kami masuk dulu?" Tanya Dhea
"Ya... Hehehe, maaf!"
Aku pun segera menyingkir dari pintu dan membiarkan mereka masuk.

The MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang