Dhea POV
Sudah 1 minggu sejak kepulangan ku dari Jepang 1 minggu sejak kematian Dokter Aryo karena tertimpa beton
Dan sudah 1 minggu pula Dhiya mempunyai bola mata yang lengkap
Tentang Dokter Aryo.Kami langsung pulang setelah membunuh dan mencongkel bola mata Sanggita.Setelah dia memasang kan bola mata Sanggita pada Dhiya,The Murder langsung melaksanakan misi pada malam hari.Kami menyuruh Dokter Aryo untuk datang ke lokasi sebuah gedung yang sedang dibangun dipinggir kota yang sepi tengah malam lalu memutuskan tali beton dan,bruukkk.Dokter Aryo pun tewas tertimpa beton
"Bagaimana mata itu,Dhiya?"Tanya ku
Sekarang,kami semua sedang berkumpul di depan tv
"Bagus.Aku tidak merasakan gangguan seperti buram atau apa pun itu"Jawab Dhiya
"Hmm,bagus lah"Ujar ku
"Waah,Dhiya!Mata mu bagus sekali!"Puji Doni
"Iya,berbeda warna!Ah,apa itu nama nya?Hekrom?"Bingung Anggi
"Heterokrom,Anggi!"Jelas Adam
"Nah,iya itu!"Ujar Anggi
"Ya,warna heterokrom yang bagus.Hijau dan Hitam"Ujar Hafwan
"Hey,kalian memuji mata heterokrom ini seperti hanya aku saja yang punya"Ujar Dhiya
"Mata heterokrom mu memang bagus,Dhiya"Puji ku
"Mata merah mu juga bagus,Dhea"Balas nya
"Mata ku tampak seperti mata iblis.Masa kedua bola mata nya berwarna merah?"Sebal ku
Ya,merah.Kedua bola mata ku asli merah sejak lahir.Seperti Akashi Seijuro.Bedanya,mata ku ini bukan Emperor Eye dan tidak bisa berubah menjadi heterokrom.Benar - benar merah dan tidak ada campuran warna lain nya.Ini membuat ku tampak seperti iblis dan aku masih ingat dengan keheranan teman - teman masa kecil ku dulu
*Flashback On
"Hey,Dhea!Kenapa mata kamu walna nya melah?"
"Aku tidak tau"
"Wah,kamu kok kalau ngomong dikit - dikit sih?"
"Aku tidak tau"
"Mata kamu sepelti mata Iblis!"
"Begitu ya?"
Jduuak jduuak jduaak
"Aduhh!Sakit!!Kok kamu pukul muka aku sih?"
"Aku juga!Kenapa dipukul?"
"Kenapa kamu pukul - pukul sih???"
"Menurut mu?"
"Karena kamu Iblis"
"Lariiiii!"
*Flashback Off
Sejak kecil,aku adalah anak yang irit bicara.Mungkin karena ibu ku yang pergi ke surga lebih dulu.Ayah ku sangat sayang kepada ku dan mengajarkan ku banyak sekali tekhnik bela diri serta cara menggunakan senjata
Karena itu,disaat anak - anak perempuan berusia 5 tahun diseluruh dunia sedang memegang anak boneka Barbie,maka aku sedang memegang anak panah.disaat anak - anak perempuan berusia 5 tahun diseluruh dunia sedang belajar cara mengendarai sepeda,maka aku sedang belajar mengendarai kuda.Dan disaat anak - anak perempuan berusia 5 tahun diseluruh dunia sedang mengikuti lomba mewarnai,maka aku sedang mengikuti lomba menembak
Saat itu,aku menuruti semua yang dikatakan ayah ku karena bagiku hanya dialah satu - satu nya keluarga ku di dunia ini.Sampai pada akhirnya,seorang wanita datang dalam hidup ku dan mengkhianati ku dan ayah ku....Aku benar - benar hidup sendiri sejak saat itu
"Tapi itu unik!Dan,,alami"Ujar Anacha
"Mata heterokrom kalian semua itu bagus"Ujar Kurnia
"Iya,bagus semua kok.Dan mata merah Dhea.Itu menakjubkan"Ujar Ayu
"Terima kasih"Ujar ku
Aku menatap 4 pasang mata heterokrom diruangan ini
"Heterokrom ya??"Ujar ku
"Skycode,kanan Merah kiri Hitam"Ujar ku lalu menatap mata heterokrom nya
"Anacha,kanan Hitam kiri Merah"Ujar ku lalu menatap mata heterokrom nya
"Dhiya,kanan Hijau kiri Hitam"Ujar ku lalu menatap mata heterokrom nya
"Dan yang terakhir,Hafwan.Kanan Hitam kiri Biru"Ujar ku lalu menatap mata heterokrom nya
Mata yang unik.Tapi,ingat!tidak semua mata heterokrom tersebut alami
KAMU SEDANG MEMBACA
The Murder
Mystery / ThrillerHighest Rank : #32 in Mystery/Thriller "Hidup itu indah, menurutku. Asalkan kau dikelilingi teman sepemikiranmu dan bermandikan percikan darah korbanmu" - The Real Murderer Sebuah kelompok pembunuh yang menamai diri mereka 'The Murder' kabur ke Kan...
