Chapter 39 : You're Gonna Get It

116 17 22
                                    

Sanggita POV

Ckleek

"Selamat datang,Detektive Sanggita!"Sambut ku pada diriku sendiri
"Ya,terima kasih Kapten Ridho!"Ujar ku seolah - olah yang menyambut ku tadi adalah Kapten Ridho sebagai pembantu ku
Entah mengapa,aku senang sekali menistakan pimpinan ku itu,hehehe

"Telopon emak ah!"Inisiatif ku

Tuut tuut tuut

"Ha - "
"Emak!"
"Emak?"
"Eh,salah salah.Mamih!"
"Anak ku!!!Apa kabar nak?"
"Baik mih!Mih mih,tau enggak?"
"Enggak"

Kriik kriik kriik kriik

"Ekhem ekhem.Tes tes 1 2 3,MIH!!!AKU DIAJAK JALAN - JALAN KE JEPANG SAMA LEADER NYA THE MURDER!!!"
"APUAH?LITER NYA THE MURDER?Emang The Murder itu apaan?Bensin?Seperit literan yang biasanya emak dapet pas pembagian TeHaEr?Atau panta?"
Hadeuuh.Emak mulai lagi!Eh?Maksud nya Mamih,hehehe

"Hadeuh.Bukan Mih!The Murder adalah kelompok pembunuh pintar yang terkenal itu!!!Yang kasus nya pada membingungkan dan anggota nya pada misterius"Jelas ku ke Mamih Alliyah dengan sangat sabar

"Oooh.Kamu diajak kemana tadi?Jepang?"Tanya Mamih Alliyah
"Iya Mih.Doain Sanggita ya Mih!Biar dikelilingi oleh bunga - bunga sakura terus ketemu sama pengisi suara Vocaloid ya Mih!!!Sama Hiroshi Kamiya juga ya Mih!"Pinta ku kepada Mamih Alliyah

"Eh?kamu ini ngomong apa nak?Pusying pala Mamih"
"Mamih enggak perlu tau kok.Cukup doain aja"
"Haah,iya iya.Sudah ya,Mamih tutup telpon nya.Masih mau bobok cantik dulu,,byee"

Tuut tuut tuut

"Sekarang menelpon Kapten Ridho!"Semangat ku

Tuuut tuut tuut

"Halo?Hoooam"
"KAPTEN!"
"Oh,Sanggita?Ngapain nelpon malem  - malem?"
"Mau ngasih kabar Kapten!"
"WHAT?Kabar apa?The Murder beraksi lagi?Dimana?Kapan?Siapa terget nya?Yatuhan kenapa baru laporan sekarang sih??"
"B-bukan Kapten!"
"Eh?Kalau bukan itu,lalu apa?"

"Besok,Pemimpin The Murder akan mengajak ku ke Jepang untuk mengambil donor mata!"
"Donor mata siapa?"
"Salah satu anggota The Murder matanya buta sebelah Kapten,seperti bajak laut itu..."

"Sanggita!Kau harus berhati - hati!"
"Eh?Berhati - hati untuk apa Kapten?"
"Pokoknya berhati - hati!Aku akan mengirimkan Detektif Eka dan Sabita untuk mengawasi mu selama di Jepang.Kau harus melaporkan semua yang terjadi dan juga laporkan tempat mu!"
"Baiklah,Kapten Ridho.Sudah ya,aku mau be - "

Tuut tuut tuut

Dasar kapten menyebalkan!!!

Sanggita POV End

Dhea POV

Sanggita sudah pulang untuk menyiapkan barang - barang nya.Sekarang,waktu nya aku yang mempersiapkan barang - barang ku
"Semuanya,sudahilah acara menonton tv ini!Tidur sekarang!"Perintah ku

Ckiit

Adam mematikan tv

Brak bruuk brak bruk

Prangg

"Woi,Doni!Bantuin aku bawa cangkir - cangkir ini ngapa?"

"Aku sibuk,Hafwan!"

"Skycode!Makanan mu ketinggalan!

"Eh?Anacha bawain tolong!"

Mereka semua berlarian kedapur untuk mengembalikan chiki - chiki dan minuman yang tadi di konsumsi

Brakk brakk brakk brakk brakk br -

"Woy Hafwan!Kenjepit!"
"Eh,maaf Anggi!Enggak sengaja!"

Setelah itu,mereka semua masuk ke kamar,termasuk Skycode dan Anacha yang masuk ke kamar kami
Aku pun berjalan ke kamar lalu memasuki nya
dan memulai acara beres - beres ku

*Skip

"Pakaian?Sudah.Sepatu?Sudah.Benda Tajam?Sudah.Apa lagi ya yang kubutuh kan?"Gumam ku pada diriku sendiri karena Skycode dan Anacha sudah berkelana di alam mimpi
Aku pun mengecek tumpuk kan buku - buku milik ku.Mungkin saja,aku perlu membawa beberapa novel atau buku bacaan lain nya agar perjalanan ku nanti tidak berakhir membosankan

"Hmm,buku apa ya?"Gumam ku

Brakk

"Eh?"
Sebuah buku terjatuh secara terbalik tepat di depan kaki ku.Aku pun mengambil nya lalu membalik nya.Dan buku itu adalah.....

"Diary?"
Ya,buku itu adalah buku Diary.Punya siapa ya?Aku tak ingat jika The Murder punya buku Diary karena kami tidak pernah merahasiakan sesuatu.Hingga otak ku mengingat sesuatu

"Diary Sanggita!Ini Diary yang ku curi waktu kami makan dirumah nya"Ingat ku.Aku pun berjalan ke arah meja belajar ku lalu membuka buku Diary tersebut dan membacanya

Dhea POV End

Dhiya POV

*Pagi Hari

"Semoga kau selamat sampai tujuan dan selamat melakukan nya"Ujar ku pada Dhea yang sudah di bandara bersama Dokter Aryo dan Sanggita
"Ya,semoga.Kau tenang saja,Dhiya.Kau akan mendapatkan nya"Ujar Dhea kepada ku
"Ya,aku menunggu"Ujar ku

Dhea,Dokter Aryo,dan Sanggita pun masuk ke dalam pesawat dan....

Swiiiinggg(?)

Pesawat yang mereka tumpangi pun mulai terbang menuju Jepang

The MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang