Chapter 9 : Annoying For Skycode

185 21 2
                                    

Nisa POV

Hari ini adalah hari pertama sekolah untuk Dhea, Anacha, dan Skycode. Mereka bersekolah di University Of Ottawa. Mereka lulus dan diterima, dengan identitas yang sedikit palsu tentunya. Awalnya, mereka berangkat bertiga. Namun, tetangga seberang mengajak mereka untuk berangkat bersama karena dia juga lulus di Universitas tersebut.

Skycode tidak menyukai Sanggita. Memang, dari awal dia yang paling berhati - hati si tetangga itu. Kemarin, Skycode pulang dari mendaftar dengan wajah berapi - api. Setelah diselidiki, ternyata si tetanggalah yang membuatnya menjadi seperti itu.

"Semangat ya! Ingat, Ini hari pertama kembali menuntut ilmu!  Jangan membuat kekacauan!"

Dhea dan Anacha segera keluar dari rumah. Dhea dan Anacha?Kemana Skycode? Kalian pasti bertanya - tanya.

Ia telah berangkat pagi - pagi buta tadi. Alasannya adalah ia tidak mau berangkat bersama - sama dengan Sanggita. Yasudah, tinggallah Dhea dan Anacha saja yang harus berangkat bersama dengan Sanggita

Nisa POV End

Sanggita POV

Hari ini adalah hari pertama sekolah!!!! Aku harus menelpon emak ku tercintah dulu.

"EMAKKKK!!!"
"Yaelah kagak bagus amat manggilnya emak. Biasanya manggil mami"
"Oh iya ya! Ya udah
MAMIIIII!"
"Ya nak, kenapa?"
"Hari ini hari pertama Sanggita kuliah mi!!! Sanggita nantinya berangkat bareng The Murder lho mi!"

"Ciee kuliah di luar negri~ Btw, apa tadi? The Udel?Lucu banget nama timnya"
"Aduh mami! Bukan The Udel! The Murder"
"Ooooh, The Muter!"
"The Murder mami!!! Murder!Muuuurrrrrdddeerrrr!"
"Ooh, The Murder!"

"Iya itu!"
"Kenapa enggak bilang dari tadi?"
"Heh?"

Sanggita POV End

Dhea POV

Hari ini hari pertama sekolah di Kanada. Semoga tidak ada yang menyebalkan hari ini
"DHEAAAA! ANACHA!!!!"
Hmmm, si tetangga. Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan manusia heboh yang satu ini. Dia membuat hubungan persahabatan kami dan Skycode menjadi sedikit merenggang.

Skycode seperti tidak terbela olehku. Bukan berarti aku membencinya. Bukan pula berarti aku lebih menyukai si tetangga menyebalkan ini. Tapi, ada sesuatu yang harus aku selidiki. Aku sudah pernah membahasnya bersama Skycode dan Anacha, tetapi mereka tidak mengerti maksudku dan sudah dikuasai emosi yang berlebihan.

*Flashback On

"Kita harus menyelidikinya"
"Menyelidiki apa?"
"Si tetangga itu, Skycode"
"Tetangga? Sanggita?"
"Ya Anacha, siapa lagi?"
"Ada apa dengannya? Oooh, aku tau! Pasti karena kecurigaan yang waktu itu kan"
"Benarkah yang dikatakan Anacha itu, Dhea?"

"Ya, itu benar"
"Aku muak berurusan dengannya. Kalau bisa jadikan dia korban selanjutnya saja!"
"Tahan emosimu, Skycode!"
"Kau membelanya?"
"Tidak!"
"Lalu apa?"

"Berhentilah!"

*Flashback Off

Hmm, aku harus meminta maaf.,Mungkin saja, Skycode pergi berangkat duluan di karena kan menghindari ku.
"Dhea! Anacha! Mari berangkat bersama!" Seru Sanggita
"Ya" Jawabku singkat.

Di perjalanan, Sanggita tidak berhenti bercerita mengenai ibunya. Kami memang berangkat berjalan kaki sampai menemukan bis karena menurut kami itu tidak masalah.

"Kau tau? Emakku itu sangat rempong! Dan juga menurutku telingannya agak sedikit terganggu!"
"Hahaha, itu ibumu! Kenapa kau berkata seperti itu?"
"Ya itu kan kenyataan!"

Anacha terlihat sangat akrab dengan Sanggita. Dia memang yang paling ramah diantara kami. Wajar saja jika dia dengan cepat mengenal Sanggita.
"Ekhem, Ngomong - ngomong. Dimana Skycode? Apa dia tidak bersekolah hari ini?"

Deg!

Kurang ajar!cDia membuatku merasa bersalah!
"Dia sudah berangkat duluan." Jawabku singkat dengan nada dingin
"Oooh"

Dhea POV End

Skycode POV

Hmm, kenapa jadi seperti ini?Seharusnya Dhea itu membelaku bukan si tetangga menyebalkan itu! Haah! Aku sangat kesal!
"Skycode!"

Deg!

Itu suara Anacha! Ternyata mereka sudah sampai

"Hey! Kenapa lama sekali? Ini sudah hampir masuk."
"Yang penting kami datang!" Jawab Anacha sambil tersenyum membuatku hangat.
"Yasudah, duduklah di sebelahku. Biar bangku didepanku untuk Dhea" Ujarku
"Ya, baiklah"
Anacha duduk di sebelah ku. Tak lama kemudian, ku lihat Dhea dan Sanggita berjalan beriringan diikuti oleh seorang dosen.

"Dhea! Duduklah di depan Skycode!" Ujar Anacha berbisik karena ada dosen.
Dhea tidak menjawab. Dia langsung duduk di depanku sedangkan Sanggita duduk di depan Anacha. Sial! Sama saja dia duduk di sebelah Dhea!

"Good Morning Class"
"Good Morning Miss"
"How Are You Today?"

Sekelas menjawab "I'm fine" tetapi, aku diam - diam menjawab "I'm not fine!"

"Do you remember me?"

Hah? Apa maksudnya?Kuperhatikan guru didepan kelas itu. Sepertinya aku pernah melihatnya! Oh iya! Kemarin dia adalah....

"Yes, Miss. You're Miss.Luckyn!"

The MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang