Chapter 17 : Sudden Mission

124 20 5
                                    

Dhea POV

"You know, human will die someday. We dont know the time, and your friends, died last night"

???

"Naswa, Ajeng, Abiyyu, and Rachmaddi. Let's pray for them"

Aku hanya memasang wajah datar, begitu pula dengan Skycode dan Anacha. Berita dan hari ini bukanlah hal yang menyedihkan bagi kami, terutama bagiku karena aku dan Skycode telah akrab lagi. Namun, tiga orang lelaki terlihat menangis sambil melotot ke arah kami bertiga.

Lain halnya dengan orang yang duduk bersebelahan dengan ku, Sanggita. Dia menangis seperti yang lainnya. Namun, tangisannya sangat - sangat keras. Semua penghuni ruangan melihat ke arah nya

"Hiks, huwaaaaa!!!!" Sanggita mengeluarkan ingusnya dengan suara yang sangat keras.
"Ewwww" Sahut seluruh kelas tak terkecuali aku, Skycode, dan Anacha
"Hehehe" Balas Sanggita sambil menyengir.

"Okay, class. I want you all to be careful. There's a villain group with 13 members named 'The Murder'. What happened to your friends was because of then"

"Miss.Luckyn, if i can catch The Murder and show their head to the world, will this world be save?" Tanya Sanggita
"of course" Miss Luckyn menjawab

Dasar! Apa - apaan dia itu? Ingin membawa kepala kami? huh, coba saja jika kau bisa! Aku berani bertaruh bahwa kau akan menyesali perkataan mu itu!

Dhea POV End

Anacha POV

Haaah, pegal nya! Dosen itu benar - benar menyebalkan! Untung saja Miss.Luckyn berada di pihak kami. Jika tidak, tangan ku yang berharga ini bisa patah!

*Flashback On

"Excuse me, Luckyn."
"Rifiyal, come here! Let me introduce you to them."
"No, i can introduce my own self. You can go, this is my turn."
"Okay"

"Okay, class. Be silent, turn to page 13, and then write until page 31"
"WHAAATT?!" - all
"Can you reduce the page?" - skycode
"Okay, turn to page 13 and write until page 20!"
"Yes sir"

*Flashback Off

Dasar menyebalkan! Masuk - masuk bukannya perkenalan malah main nyuruh aja! Siapa juga tadi itu namanya? Rafial? Yayal? Mayal?Ripal? Monye'? Ah, sudahlah! Itu tidak penting!

"Anacha, buatkan strategi!"

Deg!

Strategi? Aku tidak ingat akan ada misi dalam waktu dekat ini
"Buat apa? Aku tidak ingat akan ada misi, atau jangan - jangan?" Tanya Skycode
"Apa?" Tanya Dhea
"Jangan - jangan kau ingin membunuh guru songong tadi?cWah wah wah, Dhea!" Lanjutku dan Skycode

"Bukan" Jawab Dhea
"Eh, jika bukan guru itu,clalu siapa?" Tanyaku penasaran
"Apa Miss.Luckyn?" Tanya Skycode
"Haaa? Benarkah?vTapi kenapa?Miss.Luckyn orang yang baik dan juga dia tidak mengetahui siapa kita sebenarnya!" Lanjut ku dengan suara yang sedikit berteriak sehingga membuat Team 2 dan Team 3 berkumpul di dekat kami

"Hei hei, ada apa ini?" Tanya Adam
"Dhea merencanakan sesuatu yang mendadak"
"Apakah Team ku dan Team Adam harus ikut juga?" Tanya Kurnia
"Misinya sama seperti yang kemarin. Bedanya, pada misi kali ini Team Adam bertugas membunuh, bukan menutup penglihatan CCTV" Ujar Dhea
"Wah,"

"Jadi, Team Adam yang akan membunuh Miss.Luckyn?" Tanya Skycode
"Hmm, memang nya aku bilang buatkan strategi untuk membunuh Miss.Luckyn?" Dhea berbalik bertanya
"Eh?" Ujar Skycode
"Lalu lalu? Untuk siapa strateginya?" Tanyaku
"Apa kalian berfikir jika misi kita telah berakhir? Tidak ingatkah kalian pada 3 orang lelaki yang ternyata tinggal di apartemen lain?" Ujar Dhea

"Oh iya!" Seru ku dan Skycode bersamaan
"Aku akan membuatkan strategi!Tapi, memang misinya kapan?"















































"Malam Ini"

The MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang