Chapter 11 : Conflict Among Us

185 18 2
                                        

Sanggita POV

A-apa? Misi? Bunuh? Malam ini?
"Hey! Hey! Hey bodoh apa yang sedang kau pikirkan?"
"A-ah? T-tidak! Aku tidak bodoh dan tidak sedang memikirkan apapun.
Gawat! Bagaimana bisa aku melamun dikantin ini dan didepan The Murder????

"Apa kau yakin tidak memikirkan apapun? Kau sangat mencurigakan sejak pertama kali!Benar kata Skycode, sepertinya kau bodoh. Tapi ,menurutku kau itu tidak bodoh" Ujar Anacha
Akhirnya,,, ada juga yang menganggapku tidak bodoh!Hahaha, Skycode! Rasakan itu!Tidak ada yang membela pendapatmu itu!

"Hahaha, memang! Aku tidak itu tidak bodoh! Aku ini pin-"
"Kau aneh!"
What???? Baru satu detik yang lalu aku bersuka cita, tapi sekarang? Anacha mengatakan bahwa aku ini aneh?Jadi, omongannya tadi belum selesai?

"Hey! Aku ini pintar! Kau yang bodoh! Kau dan Skycode yang bodoh!"Sungutku.
Hey yang benar saja! Siapa yang mau dikatai bodoh?
"Aku? Aku ini pemimpin strategi!Jika aku bodoh, misi - misi kami tidak ada yang berhasil! Kalau bodoh ya bodoh saja!"

Pletakkk

Plakkk

"Apa yang kau lakukan pada sahabatku, bodoh?"
Uppps, aku tak sengaja menjitak kepala Anacha. Dan sekarang, Skycode marah kepadaku lalu menamparku. Aduh, emak bagaimana ini? Apakah ini hari terakhir ku di dunia? Apakah aku harus mengucapkan kata - kata terakhir lagi?

"Sudahlah, ayo pulang!"

Sanggita POV End

Skycode POV

Pletakkk

Plakkk

"Apa yang kau lakukan pada sahabatku, bodoh?"
Berani sekali goblin ini menjitak Anacha??? Tidak taukah dia bahwa tingkah nya itu membuat tanganku menjadi gatal ingin meluncurkan peluru dari pistol ku ke tenggorokannya?

"Sudahlah, ayo pulang !"

Deg!

A-apa? Apa yang barusan ku dengar? Dhea dengan santainya mengajak kami pulang?
"D-dhea! A-apa yang lakukan?Dengan santainya seperti itu?" Tanyaku menahan marah

"Aku yakin bahwa Sanggita hanya bercanda. Kalian hanya terlalu menganggapnya serius!"

Duakkk

"Apa maksudmu? Kau membelanya daripada Aku dan Anacha?"
Kesabaran ku sudah habis. Aku memukul rahang bawah Dhea. Perasaanku campur aduk antara Marah, Kesal, Sedih, dan Kecewa. Tentu saja tidak ada rasa senang sekarang.

"Ya, ya! Benar itu! A-aku hanya bercanda! Kalian kan bodoh!Jadi, menganggapnya serius!"
Apa lagi ini? Sanggita masih sempat - sempatnya membela dirinya sendiri disaat seperti ini?

Duakkk

"Hmm, pulanglah." Ujar Dhea setelah membalas pukulanku ditempat yang sama, rahang bawah. Dhea pun melenggang pergi diikuti Sanggita yang tersenyum mengejek dibelakangnya.

"Hiks.... Hiks...."
Pertahananku mulai runtuh. Ada apa dengan Dhea? Ingatkah dia tentang kami? Atau benar perkataannya tadi? Aku salah?Akulah yang salah?
"Sudahlah Skycode! Kau jangan membuatku menangis juga!Hiks...."

Anacha, menangis? Benarkah?Berarti ini benar - benar menyakitkan?
"Ada apa dengan Dhea? Hiks..."

Skycode POV End

Dhea POV

Baru kali ini Skycode marah besar padaku. Apa kah ini salahku? Aku yang salah? Aku?
"Dhea! Mana yang sakit? Yang benar saja! Apa benar dia mereka itu temanmu? Seorang teman tidak mungkin melayangkan pukulan kepada temannya kan?

Aisshhh,,Goblin ini ternyata mengikutiku?
Goblin? Hahaha, Goblin?Mengingatkanku pada Skycode dan Anacha.

*Flashback On

"Aissh, aku benci dia!"
"Sudahlah Skycode! Jangan teriak - teriak!"
"Benci siapa? Sanggita?"
"Setan kecil itu!!!!"
"Hah? Setan kecil? Panjang sekali namanya?"
"Lalu aku harus menyebutnya apa?Goblin?"
"Ya! Goblin!"

*Flashback Off

Haaah, aku menyesal! Kenapa menjadi seperti ini? Tidakkah mereka mengerti bahwa aku sedang dalam misi individual?Misi inipun menjadi Individual karena mereka tidak mengerti!

"Hey, Dhea! Kau mendengarku?"
"Dengar apa?"
"Yang tadi. Jika mereka temanmu, mereka tak akan melakukan ini padamu!"

"Kau benar!"
Yah, kau benar! Teman tidak akan melakukan ini. Tapi, mereka bukanlah temanku.




























































Mereka Sahabatku.

The MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang