Chapter 40 : Welcome To Aokigahara

102 18 15
                                    

Dhea POV

"Dhea,apa yang sedang kau baca?"Tanya Sanggita
Sekarang,aku,Dokter Aryo,dan Sanggita sedang dalam perjalanan menuju Jepang.Di perjalanan,aku membaca novel yang kubawa.Dokter Aryo tertidur,dan Sanggita....Berisik sekali!Dia sedang bercerita tentang 'Betapa misterius nya The Murder'

"Novel"Jawab ku singkat.Aku tak terlalu memperdulikan orang - orang yang memperhatikan kami.Namun,semakin lama semakin menyebalkan

"Sanggita!Aku sudah tau tentang The Murder bahkan lebih tau dari mu!Jadi,berhentilah berisik!Kau membuat kita menjadi pusat perhatian!"Tegur ku
Sanggita pun melihat sekeliling nya yang menatap aneh ke arah kami,maksud ku,menatap aneh ke arah nya

"Kenapa mereka melihat ke arah ku?Apakah aku mengangumkan?"

Gubrakkk

"Pertanyaan yang konyol"Ujar ku sambil melanjutkan membaca Novel yang sempat terhenti sejenak
"Hehehe...Ngomong - Ngomong,saat sampai ke Jepang nanti,kita akan kemana dulu?"Tanya Sanggita

Bhuk

Aku menutup Novel ku

"Aku tak ingin membuang - buang waktu.Segera mencuri sebuah mobil lalu pergi ke Aokigahara"Jawab ku dengan wajah serius
"Aokigahara?Hutan bunuh diri itu?"Tanya Sanggita
"Ya.Ada apa?Kau takut?"Tanya ku meremehkan

"T-tidak!Tapi kan,kita ke Jepang untuk mengambil donor mata.Kenapa malah ke hutan?"Tanya Sanggita
"Karena donor mata nya akan diambil di hutan.Kau diam saja dan ikuti perintah ku"Ujar ku
"Perintah apa?Memang nya aku anggota The Murder?Tanya Sanggita
"Kau sudah bergabung,bodoh!"Kesal ku
"Eh,iya juga ya.Hehehe"Sanggita menyengir

Dhea POV End

Sabita POV

Swiiinggg

"Eka,pesawat nya sudah sampai"Ujar ku
"Ya,itu pesawat nya.Segera laporkan pada Kapten Ridho!"Perintah Eka
"Baik!"Balas ku

Aku pun menelpon Kapten Ridho
"Kapten,pesawat yang ditumpangi Sanggita sudah sampai"Lapor ku
"Berhati - hati lah dan segera ikuti kemana mereka pergi!"Perintah Kapten Ridho
"Baik Kapten"Balas ku
Telpon pun di matikan

Sabita POV End

Eka POV

Pesawat yang ditumpangi oleh Sanggita telah mendarat 5 menit yang lalu dan sekarang semua penumpang nya turun.Mata ku mengawasi rombongan penumpang untuk mencari Sanggita

"Eka!Itu Sanggita!"Ujar Sabita sambil menunjuk 3 orang yang salah satu nya Sanggita
"Ya,kau benar.Dan yang laki - laki itu pasti Pemimpin The Murder"Ujar ku
"Bukan.Kapten Ridho bilang jika mereka membawa seorang Dokter laki - laki bersama nya.Jadi,pemimpin nya adalah yang perempuan itu"Jelas Sabita

"Ooh.Terima kasih telah memberi tau ku.Mari kita ikuti mereka"Ajak ku karena melihat Sanggita dan 2 orang lain nya sudah masuk ke dalam sebuah mobil Taxi

Eka POV End

Dokter Aryo POV

Setelah turun dari pesawat,kami semua diajak Dhea untuk menaiki sebuah mobil Taxi

"Aokigahara"

Deg!

Apa?Aokigahara?Mau apa kesana?Bukan kah seharusnya mengambil donor mata?
Mobil pun mulai melaju meninggalkan bandara
"Dhea,mau apa ke hutan bunuh diri itu?"Tanya ku
"Donor mata nya akan diambil disana"Jawab nya
Aku pun hanya diam sampai kami tiba di hutan bunuh diri nan angker itu

Dokter Aryo POV

Dhea POV

"Okay,we - "

Craaassshh

"Maaf,aku tak punya uang"
"Arrrrggghh"

Sebelum sang supir Taxi melontarkan kalimat nya,aku menusuk Jantung nya menggunakan pisau lipat yang sudah ku siap kan.Tak perlu waktu lama,sang supir Taxi pun tersungkur ke depan beberapa detik kemudian.Ku lihat Sanggita dan Dokter Aryo terkejut dengan apa yang mereka lihat

Bruuk

Aku mendorong mayat sang supir ke arah samping sehingga aku dapat mengambil ahli kemudi Taxi

Brmmm brmmm brmm

Aku melajukan mobil dengan kecepatan tinggi lebih dalam ke arah hutan.Kulihat Sanggita dan Dokter Aryo yang wajah nya sangat Tegang

"Apa - apa an wajah itu?Kenapa kalian tegang sekali?Tak perlu setegang itu.Membunuh orang adalah hal yang sudah biasa dilakukan oleh The Murder"Ujar ku
"T-The Murder?"Gugup Dokter Aryo
"Ya,The Murder.Sanggita sudah tau kan?"Tanya ku dengan nada suara yang di imut - imut kan
"I-iya"Jawab nya takut

"Kalian semua hanya perlu mengikuti rencana yang telah di siap kan.Jadi,Selamat Datang Di Aokigahara"Sambut ku dengan senyuman

The MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang