Chapter 13 : Strategy

145 20 2
                                    

Anacha POV

"Aku ikut!"

Deg!

Aku dan Skycode segera menoleh ke sumber suara tersebut. Aku menatap penuh keterkejutan sedangkan Skycode terlihat memasang wajah yang datar.

"Ya, kau benar." Jawab Skycode
Setelah berkata demikian, Skycode dengan cepat menyambar jaket hitam nya lalu pergi berlari keluar dari kamar.
"Ah, Dhea! Kemarilah! Aku sedang menyiapkan strategi!" Ajakku dengan semangat
"Benarkah?" Tanya Dhea sambil berjalan menghampiri ku.

"Ya! Ini strategi untuk membunuh Ajeng dan Nas-"

Brrrrmmmmm

Deg!

"Sebenci itukah Skycode kepadaku?"
Terdengar suara mobil yang sedang melaju. Bisa ditebak itu adalah Skycode. Pasti Skycode
"Jangan berfikir seperti itu! Dia tidak membenci mu! Dia hanya sedang kesal." Hiburku kepada Dhea

"Hmm, semoga kau benar. Baiklah! Beritahu aku strategi hebat mu!"

Anacha POV End

Skycode POV

Aku kesal! Aku sedang kesal!
Aku memutuskan untuk pergi dari rumah terkutuk itu. Aku butuh menenangkan pikiran. Aku tidak ingin melihat wajah Dhea. Setidaknya hanya untuk saat ini saja.

Aku berhenti di depan sebuah danau yang indah namun menyeramkan. Entah apa nama danau ini, aku tak tau. Tempat ini tertutup dan tidak dapat terlihat dari jauh karena ditutupi oleh rerimbunan pepohonan. Tidak ada siapapun disini. Hanya ada aku dan mobil Hilux hasil rampokkan kami sewaktu kabur dari Indonesia.

Pepohonan disini juga terlihat menyeramkan. Sebenarnya, tidak semua pohon disini menyeramkan. Hanya beberapa beringin dan beberapa pohon - pohon besar lainnya yang menutupi danau dari depan. Selain itu tidak ada. Disini banyak pohon buah dan pohon yang cocok untuk dijadikan sebagai tempat rumah pohon. Kurasa tempat ini akan menjadi markas alami The Murder.

Bluup

Aku melemparkan batu - batu kecil disekitar danau indah ini. Bisa dibilang kerikil. Sore ini akan menjadi sore yang menyenangkan! Yah, kira - kira begitulah yang ku harapkan
"Tempat indah seperti ini tertutup oleh rerimbunan pepohonan yang menyeramkan. Tidak akan ada yang tau keindahan dibaliknya." Monolog ku

"Seperti inikah Dhea? Tertutup oleh tingkah yang menyebalkan?" Lanjutku

Byuuurrr

Aku memutuskan untuk menceburkan diri kedalam danau. Aku hanya melepaskan Jaketku dan sepatu Converse High milik Anacha. Karena terburu - buru serta sedang kesal, aku pun salah menggunakan sepatu. Salahkan Anacha yang mempunyai banyak sekali sepatu di rak!

Skycode POV End

Dhea POV

Matahari sudah tenggelam satu jam yang lalu. Misi akan dilaksanankan tiga jam lagi yaitu pada pukul sepuluh malam.
"Anacha, dimana Skycode?" Tanyaku pada Anacha. Skycode membuat ku khawatir. Tidak perduli dengan pertengkaran kami, dia tetap sahabatku dan aku wajib khawatir padanya

"Aku tidak tau. Dia pergi membawa mobil." Jawab Anacha
"Hmm, baiklah! Kita mulai rapatnya sekarang. Anacha,  mulailah jelaskan strategi kita!" Perintah ku pada Anacha
Anacha pun mengangguk dan mulai menjelaskan strategi.

"Target kita untuk misi kali ini adalah Naswa dan Ajeng. Mereka tinggal di apartemen dekat uniiversitas." Jelas Anacha
Aku tidak mendengarkan dengan serius. Lagipula, aku sudah tau strategi nya. Aku lebih memilih untuk memikirkan Skycode

"Adam, Anggi, Dani, Doni, dan Hafwan! Kalian berlima bertugas menyerang para penjaga! Bawa juga telur dan tepung! Setelah melumpuhkan para penjaga, kalian harus menutup pengelihatan CCTV! Setelah semuanya selesai kalian boleh menyusul kami!" Perintah Anacha

"Baik!" Jawab Adam, Anggi, Dani, Doni, dan Hafwan

"Kurnia, Nisa, Ayu, dan Dhiya!Kalian ber - empat bertugas menyerang Naswa! Sekedar informasi, Ajeng dan Naswa itu beda kamar dan beda lantai. Ajeng di lantai 6 sedangkan Naswa di lantai 5. Bawa pisau lipat dan gunting berkarat kalian!Dan pakailah sepatu boots! Kalian membutuhkan itu untuk menendang sebuah kepala!" Perintah Anacha kepada Team Kurnia.

"Baik!" Jawab Kurnia, Nisa, Ayu, dan Dhiya

"Dhea! Aku, kau, dan Skycode akan membunuh Ajeng dilantai 6! Kita tidak boleh lengah! Team Adam dan Team Kurnia! Masuklah lewat pintu belakang! Aku, Dhea, dan Skycode akan masuk melalui pintu depan. Jika kami selesai duluan, kami akan turun dan membantu kalian!Semuanya Paham?"

"Ya!" Jawabku dan yang lainnya serempak
"Bagus! Sekarang tinggal Sky-"

Brakk

"Kau dari mana saja?"

The MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang