Sanggita POV
Yeeeeaaaaaaahhhh beibehh!!!!!!!
Aku berhasil masuk kelompok The Murder!!!! Emakk, anak mu ini berhasil!!! Saatnya melapor kepada Kapten Ridho!
Sanggita POV End
Kapten Ridho POV
Aisshh, sudah berapa hari si konyol itu kulepas di Kanada? Dia belum mangabariku sama sekali. Jangan - jangan dia malah jalan - jalan disana? Aissh,, berpikirlah positif Ridho! Mungkin saja dia mengalami kesulitan disana.
Drrrtt.....
Drrrtt.....
Ponsel ku bergetar, tanda panggilan masuk. Setelah kulihat dari "Detektif Konyol"......
HAH???? DETEKTIF KONYOL? SANGGITA?
Aku segera mengangkat telpon dari orang yang ku tunggu - tunggu itu.
"KAPTEN!!!!!!"
Aku menjauhkan ponsel ku dari telinga ku. Suara cempreng nya bisa merusak pendengaranku.
"Kenapa?"
"AKU BERHASIL KAPTEN!!!! AKU BERHASIL BERGABUNG DENGAN PARA THE MURDER TERKENAL ITUUUUU!!!!"
Apuuuaahhh? Si konyol ini berhasil?
"Jangan bercanda! Jika kau berbohong demi mendapatkan surat lulus tes, percuma. Semua akan terbongkar!" Ancam ku.
"Tidak Kapten, ini serius! Aku berhasil bergabung dengan mereka!" Kekeuh Sanggita.
"Apa buktinya?" Tanyaku
"Buktinya, aku tau jika mereka tinggal di pinggiran kota Ottawa!Dan tadi malam, mereka merampok sebuah supermarket!"
"BERITA LUAR NEGERI!
Telah terjadi perampokan di supermarket yang buka dua puluh empat jam dipinggiran kota Ottawa, Kanada, jam dua dini hari tadi. Diduga, pelaku nya adalah The Murder, yaitu kelompok pembunuh tersadis di dunia yang kasus nya baru - baru ini hangat dibicarakan publik. Saat ini, area tempat kejadian telah diamankan oleh pihak kepolisian setempat"
Deg!
Apa - apa an ini? Jadi, Sanggita si detektif konyol yang selalu gagal itu benar - benar berhasil?
"Kapten? Kapten? KAPTEN!"
"Eung? Ya! Baiklah, aku percaya!Segera kabari ibu mu! Dia pasti akan senang. Dan, berhati - hatilah selama disana. Aku ingin kau kembali dengan selamat. Kau menginginka sertifikat kelulusan, kan?" Tanyaku.
"Tentu! Aku akan berhati - hati, Kapten!"
Tuuut tuuuut tuuuut
Panggilan terputus. Ya tuhan!!!! Semoga si konyol ini akan berhasil terus sehingga kuota ku tidak menghilang mendadak lagi. Aku tau dia yang mencurinya!
Kapten Ridho POV End
Sanggita POV
Aku sudah mengabari Kapten Ridho tentang keberhasilan ku. Sekarang waktunya mengabari Mami ku!
"MAMIIIIII!"
"ANAKKUUUUUU!!! KEMANA SAJA KAU? KENAPA LAMA TIDAK MENGABARI????"
Aishh, dasar emak - emak! Aku kan sedang bertugas! Mana mungkin aku bisa bebas seperti saat di asrama detektif.
"Aisshhh, Mami! Aku ini sedang bertugas di Kanada! Aku tidak bisa sering - sering menggunakan ponsel!"
"APUAHHHH? KANADA???KENAPA KAGAK NGASIH TAU MAMI???"
"Mami,,, udah ya itu enggak usah dibahas! Aku nelpon mami itu mau ngasih tau kalau aku berhasil dalam misi pertama dari Kapten Ridho!"
"......."
"Mami?"
"........"
"Mami?"
"..........."
"Mameeeeh?"
"Ekhem,ekhem..... Waahahahahahahhahahahah! Ngayal aja kamu nak! Haha..."
Lah? Emakku tercintah ini kagak percaya juga kek Kapten Ridho? Emangnya aku ini udah gagal berapa kali ya? Banyak kali.....
"Sanggita kagak bohong mi! Demi ikan cupang di empang belakang rumah, Gita sumpah kagak ngayal!"
"Nak, mami kasih tau ya! Walaupun kamu bosen udah lama di asrama detektif karena gagal misi terus, kamu tidak boleh berbohong hanya untuk mendapatkan surat lulus tes!"
Haaah, capek ngomong ama emak satu ini. Padahal kan, dia mami aku yang seharusnya percaya kepada anaknya!Eh, ngomong - ngomong, aku ini manggil Emak apa Mami sih?
"Mami, aku tuh enggak bohong!Hiks....,Kok mami kagak percaya sih?"
"Eh, jangan nangis!Cup... cup... cup... Anak mami kagak boleh nangis! Ya udah, mami percaya!"
"Cius mi?" Tanyaku tidak percaya
"Iya, mami percaya!Sekarang, jangan nangis lagi! Kok detektif nangis? Kalah ama boneka Annabelle!"
"Loh, kok Annabelle sih mi?"
"Iya dong, Annabelle! Di buang ke kotak sampah aja dia kagak nangis!"
"Jadi, mami mau buang aku ke kotak sampah? Hiks..."
"Ya, kagak! Cuma kiasan!"
"Oh, gitu ya mi?"
"Iya, ya udah. Semangat ya!Semoga berhasil di misi - misi selanjutnya! Mami mau menipedi dulu. Bubay~"
"Iya, makasih Mami Alliyah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Murder
Mystery / ThrillerHighest Rank : #32 in Mystery/Thriller "Hidup itu indah, menurutku. Asalkan kau dikelilingi teman sepemikiranmu dan bermandikan percikan darah korbanmu" - The Real Murderer Sebuah kelompok pembunuh yang menamai diri mereka 'The Murder' kabur ke Kan...
