Cerita ini sekuel dari My Secret
Untuk yang belum baca, disarankan banget untuk baca ^^
------------------------------------------------------------------------------------
Kisah pernikahan antara 2 orang manusia yang saling mencintai sejak berumur...
Besok adalah hari ulang tahun Dave. Maka siang ini Keyra mengantar Lian pulang ke rumahnya, karena ia tidak bisa mengajak Lian dalam acara kejutan untuk Dave. Ia sampai di rumah Dylan dan Keyshya. Rumahnya sangat besar dan banyak maid di dalamnya.
Keyra di sambut seorang wanita separuh baya yang katanya ia adalah kepala maid di rumah itu
"Maaf, nyonya. Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya pada Keyra
"Oh tidak ada. Aku hanya ingin mengantar Lian pulang karena hari ini aku tidak bisa menjaganya. Dan lusa aku sudah harus pulang ke Indonesia."ucap Keyra sedih
"Baiklah, nyonya. Terima kasih telah menjaga nona Lian." Ucapnya sambil tersenyum manis dan menunduk hormat
"Tidak akulah yang berterima kasih karena berkat Lian aku tidak kesepian lagi di rumah." Ucap Keyra
"Baiklah kalau begitu aku permisi, ya. Aku ada urusan" ucap Keyra lalu menyerakan Lian pada kepala pelayan itu. Tapi Lian memeluk erat leher Keyra dan menangis.
"Lian, kamu di sini dulu ya. Mommy ada urusan, semoga kita bertemu lagi ya." Ucap Keyra memberi pengertian. Lian pun langsung diam dan menerima gendongan sang kepala maid
Sebelum pulang, Keyra mencium kedua pipi Lian terlebih dahulu
~~
Keyra POV
Sekarang aku sedang berada di sebuah bakery shop yang terkenal untuk membeli kue ulang tahun Dave
Di sini banyak sekali variasi kuenya. Saking banyaknya aku menjadi sangat bingung. Sampai akhirnya mataku tertuju pada sebuah kue berbentuk love yang ditutupi dengan krim putih dan terdapat krim yang membentuk tali mengikat kue itu dengan taburan bentuk love.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku rasa kue itu sangat cocok, seperti melambangkan hati kami yang sudah saling terikat. Yah memang maknanya ku buat-buat sendiri, tapi itulah perasaanku saat melihat kue itu.
Aku segera menyuruh pelayan untuk membungkusnya dan membayarnya.
Aku segera pulang dan menyimpan kue itu. Aku memasak makanan kesukaan Dave dan menunggu Dave pulang.
Dave sudah pulang, dia mandi dan kami makan malam bersama seperti biasanya. Lalu kami tidur seperti biasanya.
Aku mendengar suara dengkuran halus dari Dave, aku rasa dia sudah tidur. Aku tidak tidur dan menunggu sampai jam 12 malam tepat, aku bangun dan mengambil kue yang tadi sudah aku siapkan. Memasangkan lilin dengan angka 23, menyalakannya, dan membawanya ke kamar
Di kamar aku menyanyikan lagu happy birthday dengan suara yang bisa dikatakan cukup besar sampai Dave tergangu tidurnya.
"Honey? Oh my, I forget about my own birthday. Thanks honey. I love you" ucap Dave lalu mencium keningku lama dan lembut
"Let's make a wish, hon!" suruhku pada Dave
Dave memejamkan matanya sejenak lalu meniup lilinnya.
"Happy birthday hubby. Wish you all the best." Ucapku dan mencium pipinya.
"Thanks, honey. Wish you all the best too. Can I get my present?" tanyanya
"Of course."
Hadiahku adalah hadiah yang membuat kami saling memiliki seutuhnya
~~
Paginya aku terbangun dengan bahagianya, ternyata Dave sudah bangun lebih dulu dan sedang mandi di kamar mandi. Tidak berapa lama, Dave keluar dari kamar mandi. Ia tersenyum melihatku, dan berjalan ke arahku.
"Thanks honey. Aku tidak percaya kamu memberikannya secepat ini. Kukira mungkin aku harus menunggu sampai kamu kuliah. Really thanks, hon." Ucapnya sambil menggenggam tanganku
"Sudah seharusnya, Dave. Justru aku harusnya minta maaf karena aku selalu membuatmu repot, aku selalu merepotkanmu dan juga menyulitkanmu yang harus selalu menahannya. Aku merasa lega telah memberikannya." Ucapku dengan senyum bahagiaku
"Apa kamu bisa berjalan sayang?" tanyanya
"Ya, kurasa. Ada apa?" tanyaku balik
"Bersiaplah, hari ini aku cuti dan kita akan jalan-jalan. Aku akan kebawa menunggumu"
"Kemana kita akan pergi, Dave?" tanyaku dengan mata berbinar
"Kemana saja kamu ingin, honey"
"Bagaimana jika aku ingin ke taman hiburan?" tanyaku ragu-ragu
"Of course, honey." Ucapnya tersenyum manis
"Thanks, hubby" ucapku dan memeluk Dave serta mencium pipinya
"Anggap saja terima kasihku atas hadiahmu, honey. Apalagi besok kamu sudah harus pulang ke Indonesia dan sekolah." Ucapnya dengan binar mata yang kecewa
"Oh Dave. Sorry. Kita nikmati saja hari ini sepuasnya!" ucapku semangat
Dave tersenyum dan mengangguk. Dave turun ke bawah untuk sarapan terlebih dahulu dan aku langsung bersiap-siap.
Kami sangat menikmati hari kami hari ini dengan bahagianya. Sedangkan besok adalah hari yang menyedihkan karena kami harus mengucapkapkan salam perpisahan