Our Marriage

OM-11

Keyra POV

Setelah kemarin aku pergi dengan kesal dari ruangan Kevin, aku kira mungkin hari ini akan terjadi sesuatu. Seperti pengetatan penjagaan atau lainnya. Tapi tidak ada hal apapun terjadi, kecuali anak-anak yang menggangguku itu sudah di-DO. Dave juga bersikap biasa saja denganku dan sepertinya dia belum tahu apapun.

Hal ini sama sekali tidak membuatku senang, justru membuatku semakin takut. Apa yang direncanakan Kevin? Aku takut jika ia akan merencanakan sesuatu yang lebih dari ekspetasiku dan mana tahu Dave akan menghancurkan semua murid di sekolah ini seperti anggota The Richest. Itu sangat tidak baik.

~~

Satu hari sudah berlalu, tapi Kevin masih tidak melakukan apapun. Dia juga bekerja seperti biasanya. Apa benar dia tidak akan melaporkannya, eh.. ralat memberitahunya kepada Dave?

~~

Pagi ini aku bangun dari tidur nyenyakku. Aku melakukan ritual pagiku dan berangkat ke sekolah. Dalam perjalanan aku meyakinkan diriku untuk optimis dan percaya saja pada Kevin. Mungkin dia memang berbaik hati tidak memberitahu Dave.

~~

Author POV

*New York City*

Tring... tring...

Seorang laki-laki yang mendengar bunyi intercom pun menekan sebuah tombol yang berfungsi untuk mengangkat telpon tersebut.

"Ada apa?" ucap lelaki itu dingin.

"Maaf, Tuan. Tuan Kevin ingin bertemu dengan anda. Sekarang dia ada di ruangan saya" ucap Axel.

"Suruh dia masuk!" perintah sang lelaki.

Tak lama kemudian terdengar bunyi ketukan pintu Tok..tok...tok...

Lelaki dingin tadi pun menekan tombol bel yang berfungsi untuk menggantikan kata 'masuk' karena ruangannya yang kedap suara.

"Permisi, tuan Dave" ucap Kevin.

"Masuklah, Kevin"ucap lelaki dingin itu yang sebenarnya adalah Dave.

"Ada keperluan apa kamu sampai datang ke New York?" Tanya Dave.

"Jadi begini tuan. Selama ini aku tidak pernah melapor pada anda karena nyonya Keyra sudah mengetahui pekerjaanku dan juga sudah menghack semua komunikasiku dengan anda" ucap Kevin yang membuat Dave mengerutkan alisnya.

"Aku sudah tahu mengenai Keyra yang sudah mengetahui tentang dirimu, tapi hack? Jangan bercanda, Kev. Keyra hanya perempuan biasa" ucap Dave tersenyum meremehkan.

"Aku tidak bercanda, tuan. Awalnya aku juga tidak percaya dan meremehkannya, tapi ternyata semua itu benar" ucap Kevin membelah diri.

"Bagaimana bisa?" Tanya Dave.

"Aku juga tidak tahu, tuan. Mungkin anda bisa menanyakannya sendiri nanti" ucap Kevin.

"Nanti akan aku tanyakan. Lalu apa tujuanmu datang ke sini? Tidak mungkin jika kamu hanya ingin mengatakan itu kan?" Tanya Dave to the point.

"Begini tuan, sebenarnya..." ucap Kevin ragu.

"Sebenarnya apa?" ujar Dave tidak sabaran.

"Sebenarnya selama ini semua murid masih menggosipi nyonya Keyra yang tidak-tidak seperti dulu" jelas Kevin.

"Apa!?" ucap Dave sambil memukul meja.

"Ada lagi yang lebih penting tuan."

"Apa lagi?"

"Ada beberapa laki-laki yang selalu menemui nyonya saat istirahat, nyonya mengatakan kalau mereka mendiskusikan tugas."

"Lalu? Aku rasa itu wajar saja. Tapi nanti aku kan menyuruhnya untuk mengurangi bergaul dengan laki-laki" ucap Dave dingin.

"Tapi nyonya Keyra berbohong, tuan" ucap Kevin.

"Apa maksudmu? Jelaskan!" perintah Dave.

"Kemarin aku melewati kelas nyonya Keyra saat istirahat dan para lelaki itu meyentuh nyonya. Lalu nyonya menampar mereka dan lelaki yang ditampar berusaha menampar balik nyonya Keyra, untung aku datang tepat waktu. Ternyata selama ini mereka datang untuk mengganggu nyonya Keyra dan kemarin mereka untuk pertama kalinya menyentuh nyonya Keyra" jelas Kevin panjang lebar.

Dave sejak tadi menahan amarahnya dengan menggenggam pena yang ada di tangannya. Lalu tiba-tiba krak! Pena yang di pegang Dave patah dan Dave melemparnya dengan kasar dan menggeram penuh amarah.

"BAJINGAN!!! Beraninya mereka menyentuh Keyra!" ucap Dave kesal dan berteriak frustasi.

"KEVIN! HANCURKAN BAJINGAN-BAJINGAN ITU!" ucap Dave penuh amarah.

"Maaf, tuan aku tidak bisa!" ucap Kevin lemah.

TBC

Next part >>>>>