OM-31

8.3K 387 38
                                    

Keyra POV

Aku terbangun dari tidur nyenyakku. Posisi kami saling berpelukan, jadi untuk bangkit dari kasur aku harus pelan-pelan. Pertama aku mengangkat lengan kokoh Dave dari pinggangku, lalu aku bergeser perlahan.

Setelah berhasil bebas dari pelukan possesif Dave, aku bangkit dari kasur menuju kamar mandi untuk sekedar menggosok gigi dan mencuci muka. Badanku rasanya sangat remuk dan serasa akan hancur seketika karena kegiatan semalam.

~~

Aku sedang menyiapkan teh hangat untuk ku minum seusai olahraga tadi. Tadi aku sudah mencoba berolahraga di ruang tamu outdoor dan sekarang waktunya mencoba beristirahat di ruangan itu.

Setelah tehku selesai, aku membawanya ke ruang tamu outdoor. Aku duduk di sofa, meminum tehku, sambil melihat ke atas langit. Rasa lelah seusai olahraga itu serasa hilang dalam sekejap. Dan semua bebanku juga serasa ikut terbang bersama angin yang menerpa diriku.

Tiba-tiba aku merasakan sebuah lengan kokoh yang memeluk leherku, "Kenapa tidak membangunkanku? Tahukah kamu aku panik saat tidak menemukanmu di kamar dan dapur. Bahkan aku hampir saja aku mengerahkan semua anak buahku untuk mencarimu. Ternyata kamu di sini. Istriku ini sangat tidak sabar mewujudkan mimpinya untuk berolahraga di ruangan outdoor ini sampai-sampai dia melupakan suaminya sendiri. Padahal matahari pun belum terbit." Ucap Dave dengan nada kesalnya dan mengerucutkan bibirnya.

Cup!

Aku mengecup bibirnya yang sudah maju seperti anak kecil, yang berbeda jauh dengan sifatnya di kantor. "Jangan cemberut dong, hon. Tadi aku lihat kamu sangat nyenyak jadi aku tidak tega membangunkamu, hon. Kamu kan selalu bekerja keras demi keluargamu, jadi aku pikir kamu butuh istirahat lebih. Lagipula biasanya jam segini kan kamu masih tidur. Nanti kamu pusing lagi." Jelasku.

"Tapi, setidaknya beritahu aku. Atau minimal buatlah note, hon! Aku khawatir!" ucap Dave.

"Sorry, hon." Ucapku menyesal.

Dave memutari sofa dan duduk di sebelahku. "Hon, sebentar lagi matahari terbit. Ayo kita sarapan." Ajaknya.

"Okay." Jawabku lalu Dave menggenggam tanganku dan menuntunku ke arah...... kolam renang?

"Hon, kenapa kita mengarah ke kolam renang? Bukannya dapur?" tanyaku.

"SURPRISE, HONEY!" ucapnya sambil menunjuk kolam renang.

Mulutku mengangah lebar, "Kapan kamu menyiapkannya, Dave?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulutku mengangah lebar, "Kapan kamu menyiapkannya, Dave?"

"Kapan ya? Sudahlah ayo makan!"

TBC

Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang