Dave POV
Tok...tok...tok...
Aku membuka pintu kamar, kamar gelap gulita.
"Hon..." panggilku pelan.
Aku melihat dia tidur memeluk dirinya di dalam selimut dalam balutan selimut tebalnya. Aku berjalan menuju kasur dan duduk di pinggirnya. Aku meletakkan nampan yang kubawa ke atas nakas yang ada di sebelah kasur.
"Hon..." panggilku sambil mengguncang ringan badannya tapi taka da respon. Karena tidak ada respon, aku memutuskan untuk membuka selimutnya. Saat kubuka selimut itu, ternyata Keyra tertidur.
"Hon, wake up!" panggilku pelan agar dia tidak terkejut.
"Ehm..." gumam Keyra sambil menggeliat.
"Ayo bangun, hon. Kamu belum makan dari siang." Ucapku.
Keyra membuka matanya, dia menatapku. Lalu dia langsung beranjak dari tidurnya dan memelukku. Aku membalas pelukannya, kami diam dalam posisi ini cukup lama. Rasanya sangat nyaman dan semua bebanku hilang.
"Sorry, Dave. Tadi aku hanya kesal karena kamu tidak memberitahukannya padaku dan kamu mengambil keputusan sendiri. Sejak kita mengucapkan janji suci pernikahan, aku dan kamu menjadi kita. Jadi dalam kondisi apapun jangan lakukan sendiri." Ucapnya masih tetap terus memelukku erat.
"No, honey. Ini salahku. Aku yang salah sudah membuat keputusan dengan sendirinya." Balasku. "Sudahlah, lupakan itu. Ayo makan! Kamu belum makan kan dari siang?" tanyaku dan dijawab anggukan oleh Keyra.
"Sini aku suapi!" ucapku mengambil piring yang berisi makan malam dan mulai menyuapinya.
"Aaaa...." Ucapku.
"Aku bukan anak kecil lagi, hon." Ucapnya mengerucutkan bibirnya yang membuatku tidak tahan untuk menciumnya.
Cup!
Aku mengecup bibirnya dan dia terlihat malu. "Tidak usah malu, hon. Kita suami-istri." Ucapku.
"Ayo makan! Sebelum aku melakukannya dengan caraku!" ucapku mengancamnya dan ia langsung menerima suapanku.
"Thanks, Dave" ucapnya.
"Thanks for what?" tanyaku.
"For everything. Aku sangat beruntung bisa mendapatkanmu." Jawabnya.
"Akulah yang beruntung mendapatkanmu, hon. Lain kali jangan diami aku lagi ya. Kamu mendiamiku belum genap sehari saja aku sudah hampir gila. Dari tadi aku hanya terduduk diam di sofa. Semua meeting aku batalkan. Bahkan tadi aku memarahi Axel karena tidak mencegatmu." Jelasku.
"So, it's mean kamu juga belum makan kan?" tanyanya. Aku hanya menggaruk tengkukku yang tak gatal.
"You're always like that, hon. Apapun yang terjadi kamu harus tetap makan. Aku tidak mau kamu sakit!" ucapnya yang membuat hatiku berbunga-bunga. "Sini aku suapi!" ucapnya lalu dia mengambil alih sendok yang ku pegang dan menyuapiku yang tentu saja kuterima dengan sangat bahagia.
~~
Kami sedang menikmati posisi kami. Kami sedang berbaring di kasur. Keyra berbaring di dadaku dengan tanganku sebagai bantalannya. Aku memainkan rambut Keyra yang memiliki bau mawar yang sangat menggoda.
"Hon, kita kan hanya berdua. Lian sedang berlibur bersama orang tuanya. Bagaimana jika besok kita berlibur ke San Fransisco?" tanyaku.
"Bukankah itu salah satu kota yang akan dikunjungi pada study tour?" tanyanya.
"Ya, tapi mereka harusnya sudah mengunjunginya di hari pertama mereka sampai. Lagipula kita akan menginap di hotel yang lainnya. Hotel milik papa. Di sana ada kamar khusus yang disiapkan papa untuk keluarganya." Jelasku.
"Really?" Tanyanya yang kujawab anggukan.
"Okay, thanks, hon." Ucapnya lalu memelukku.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage
RomanceCerita ini sekuel dari My Secret Untuk yang belum baca, disarankan banget untuk baca ^^ ------------------------------------------------------------------------------------ Kisah pernikahan antara 2 orang manusia yang saling mencintai sejak berumur...