OM-1

20.8K 733 19
                                    

Keyra POV

Aku sekarang sedang memasak sarapan untuk kami -aku dan Dave- di salah satu penthouse kami yang ada di NYC. Aku hanya memasak omlette untuk sarapan kami pagi ini. Dave? Ia masih tertidur lelap, sepertinya ia sangat kelelahan mengurus perusahaan.

Terkadang saat liburan aku akan berkunjung ke NYC untuk menemani Dave. Tapi untuk sekolah aku tetap bersekolah di SMA Tunas Bangsa. Tidak banyak yang berubah, di sekolah aku tetaplah seorang siswi beasiswa yang sering dicibir oleh masyarakat 1 sekolah.

Perbedaan setelah pernikahanku hanyalah, aku yang sekarang tinggal di rumah Dave walau terkadang aku masih tinggal di rumah mama. Dan terkadang Dave yang berkunjung dan menginap beberapa hari. Kami LDR-an, miris rasanya menikah tapi LDR. Tapi apa boleh buat? Aku ingin meneruskan sekolahku di sana, lagipula tanggung tinggal 1 tahun lagi.

Mungkin setelah lulus SMA, aku akan tinggal di New York bersama Dave. Cukup biarkan waktu yang menyelesaikannya, untuk saat ini tidak ada yang bisa dilakukan kecuali mengikuti sang waktu.

Aku baru saja selesai memasak omlette dan berniat membangunkan Dave. Baru saja aku ingin melangkah ternyata Dave sudah keluar dari kamar dengan setelan formalnya. Mau dia berpakaian formal, casual, atau apapun, dia tetap tampan dimataku hehehe.

"Kenapa tidak membangunkanku, honey?" tanyanya dan menarik kursi untuk duduk

"Aku melihatmu yang tidur sangat nyenyak dan kemarin kamu sangat kelelahan. Jadi aku biarkan kau tidur lagi sampai aku selesai memasak. Tapi ternyata kamu sudah siap sebelum aku membangunkanmu." Ucapku sambil tersenyum dan membuatkan kopi hitam untuk Dave.

"Lalu bagaimana jika ternyata aku ada meeting penting?" Tanya Dave sambil menyeringai jahil

"Yah, sudah. Itu kan bukan urusanku." Jawabku yang membuat alis Dave menyatu dengan kerutan di tengahnya dan membuatku gemas melihatnya "Tentu saja tidak, honey. Aku sudah mengecek jadwalmu. Dan hari ini kamu hanya punya meeting dengan Winston's Company jam 2 siang."

"Wah... ternyata istriku mengetahui segalanya." Dave mengerling "Darimana kamu mendapatkannya?"

"Tentu saja dari sekertaris kepercayaanmu, Axel"ucapku tanpa berpikir

"Apa?"

Aku baru sadar jika aku keceplosan aku menyentuh mulutku. 'Dasar bodoh! Bagaimana kau bisa memberitahunya semudah itu?' batinku

"Jadi selama ini sekertaris kepercayaanku telah berkhianat dariku dan membantu istriku." Ucapnya dengan senyum nakalnya

"Maaf, Dave. Aku hanya ingin tahu segalanya tentang dirimu. Dan menjagamu juga." Sesalku

"Tenanglah, honey. Aku akan tetap bersamamu dan akan memberitahukan segalanya padamu."

Lalu Dave memelukku dengan hangat, aku pun membalas pelukannya hingga aku yang lebih dulu melepas pelukan hangat itu

"Come on, Dave. Apa kamu ingin telat ke kantor?" tanyaku

"Tidak apa, honey. Aku bosnya dan aku berhak datang kapan pun. Lagipula jarang kita bisa bersama, honey." Ucap Dave dengan raut kecewanya

"Menjadi bos justru harus memberi contoh yang baik, Dave. Dan maafkan aku, karena aku yang tetap ingin sekolah di Indonesia membuat kita harus LDR-an."

"It's okay, honey. Kita jalani saja, yang penting kita saling percaya dan setia." Ucapnya menyemangatiku dan membuatku tersenyum

"Thanks, Dave. Baiklah, sudahi pembicaraan ini! Mari sarapan dan berangkatlah ke kantor!" ucapku

TBC

Sorry lama, faktor sinyal 😅

Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang