Bab 7: Jembatan yang Berkelok Sembilan Kali

681 10 0
                                    

Walaupun jendela itu terbuka, tapi tidak bisa melihat sinar bintang dan bulan yang berada di luar jendela.
Chu Liuxiang berdiri bagaikan patung di dalam kegelapan.
Ia datang dengan diam-diam, sekarang pergi pun dengan diam-diam.
Tidak meninggalkan apa-apa, juga tidak membawa pergi apa-apa. Tapi kenapa ekspresi wajahnya demikian menderita?
Ia menderita untuk hal apa?
Ia menderita untuk siapa?

Sewaktu datang ia hanya mengetuk pintu sejenak, lalu masuk dengan begitu saja.
Sewaktu pergi ia tidak mengucapkan: "Jagalah dirimu", lalu pergi dengan begitu saja.
Di sini meskipun tidak memperoleh apa-apa, tapi juga tidak kehilangan apa-apa.
Di dalam sepanjang hidupnyayang penuh dengan bahaya legendaris itu, hal ini tampaknya cuma sebuah selingan yang biasa-biasa saja, selain tidak berharga untuk diingat, juga tidak berharga untuk diceritakan pada orang lain.
Namun' ia sendiri tahu, bahwa selama hidupnya ia akan sulit sekali melupakan hal ini!

Dikarenakan selama ini belum pernah la demikian dekatnya dengan kematian!
"Yang paling mengerikan adalah bahaya yang tidak kelihatan!" Apakah ia benar-benar telah menemukan bahaya itu berada di manea?
Sesungguhnya apa yang telah ia temukan?
Hal-hal ini cuma ia sendiri yang tahu, namun sayangnya mungkin selamanya ia tidak mau mengatakannya.
***

Malam kian hening.
Tadi bunyi gong jatuh, serta teriakan-teriakan wanita itu, sepertinya tidak mengagetkan siapa-siapa.
Masa' di tempat ini tidak ada lagi orang yang lain?
Paling sedikit seharusnya ada satu orang Wanita yang berteriak itu.
Mengapa ia cuma berteriak dua kali?
Dari mama datangnya? Dan mengapa tiba-tiba pergi lagi? Siapa dia?
Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin Chu Liuxiang sendiri pun sukar menjawabnya!
Ketika angin berhembus, sayup-sayup ia mendengar bunyi tangisan lirih yang berasal dari rumah itu.
Ia ingin kembali lagi, tapi ditahannya.

Sebab ia tahu: selain tidak bisa menghiburnya, juga tidak bisa membantu menanggung kesedihan dan penderitaan gadis itu Selain merasa simpati, apa pun ia tak bisa berbuat.
la terpaksa menegakan hatinya, inginnya cepat pergi dan cepat menamatkan hal ini.
Seumur hidup hatinya tidak pernah setega kali ini.
Tadi ketika datang, ia merasa dirinya layak ditertawai, sekarang ia merasa dirinya jahat sekali.
Ketika ada angin berhembus lagi, ia mendorong pintu dan melangkah keluar.
Tiba-tiba ia tertegun.

Di dalam tarnan bunga amat hening, sedikit bunyi pun tidak ada, tetapi ada orang!
Sebaris panjang orang, persis seperti sebaris panjang pohon, tanpa suara menunggu di dalam kegelapan, dan tidak bergerak sama sekali.
Chu Liuxiang tidak bisa melihat wajah mereka, juga tidak bisa mengetahui jumlah mereka, yang terlihat hanyalah busur dan golok mereka!
Golok sudah keluar dari sarungnya, busur telab dipentang talinya. Rumah itu berada di jembatan, dan jembatan itu berada di tengah empang teratai.
Empang teratai yang berada di tengah hutan bunga itu, sudah terkepung seluruhriya oleh orang-orang itu!

Namun sewaktu mereka datang, tidak menimbulkan bunyi sedikit pun! Dan bunyi langkah kaki sekian banyak orang, ternyata bisa mengelabui Chu Liuxiang!
Sehingga saat ini ia cuma bisa tersenyurn kecut.
Memang tadi pikirannya terlalu kalut, sebab yang dipikirkannya terlalu banyak.
Namun bunyi langkah kaki orang-orang ini benar-benar terlalu ringan H anya orang-orang yangsudah pernah rnengalarni gemblengan keraslah, yang bisa punya bunyi langkah kaki demikian! Dan bisa dalam keadaan tanpa bunyi sedikit pun menghunus golok dan mementang busur!

Tetapi yang benar-benar menakutkan bukanlah mereka.
Yang benar-benar menakutkan adalah orang yang menggembleng mereka!
Tepat pada saat ini, di jembatan yang berkelok-kelok sembilan kali itu, tiba-tiba terangkat tinggi dua buah obor api yang menyala.
Sinar api yang tiba-tiba menyala di dalam kegelapan, pasti membuat mata jadi silau.
Sinar api yang menyilaukan mata itu menerangi wajah seorang. Akhirnya Chu Liuxiang bisa melihat serta mengenali siapa orang ini.
Orang yang paling tidak ingin dia lihat pada saat ini, justru adalah orang ini!
***

Serial Pendekar Harum  - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang