Kapal besar yang lebih dulu dinaiki Chu Liuxiang itu ternyata masih ada, persis seperti seekor kumbang kecil yang kakinya diikat benang oleh anak-anak, ditarik di belakang kapal perang itu dengan seutas tali tambang yang panjang.
Di atas permukaan laut ombak bergemerlapan cahaya emas, di ufuk sudah tampak awan lembayung.
Yang mengantarkan Chu Liuxiang sampai di geladak kapal, masih adalah si gadis yang berkaki panjang itu.
Chu Liuxiang tidak bisa menahan diri, lalu bertanya: "Apakah Jenderal kalian betul-betul mau melepaskan aku begini saja?"
"Tentu saja betul."
Si gadis berkata seraya tersenyum simpul: "Dia tidak mau anda digigit mati oleh macan kumbang itu, juga tidak mau macan kumbang itu digigit mati oleh anda, lalu apa gunanya menahan kepergian anda?"
Chu Liuxiang termangu-mangu menatap ombak berwarna emas di atas permukaan laut, lama sekali baru berkata seraya menghela napas: "Ia betul-betul adalah wanita yang blak-blakan."
"Ia memang demikian. Bukan saja blak-blakan, juga amat royal. Asal itu adalah tamu undangannya, tidak ada yang pulang dengan tangan kosong."
"Masa' ia telah menyiapkan hadiah yang dapat aku bawa pergi?"
"Bukan saja telah disiapkan sejak dini, bahkan disiapkan tiga macam! Tapi anda hanya bisa pilih satu macam."
"Apa saja itu?"
"Yang pertama adalah zamrud dan mutiara yang 800.000 tael!"
"Ia sungguh royal!"
"Yang kedua adalah arak anggur Persia dan dendeng terbaik yang cukup anda makan dalam waktu setengah bulan, serta satu tong besar air bersih."
Chu Liuxiang melihat ke laut yang seolah tidak berbatas berkata sambil menghela napas lagi: "Pikirannya sungguhmenyeluruh!"
Kapal perang sudah jauh melaut, tidak diragukan lagi bahwa hadiah macam inilah yang paling dibutuhkan dia, namun tetap tidak kuat menahan diri dan bertanya: "Hadiah macam ketiga adalah apa?"
"Seorang yang hampir mati, yang dekat sekali dengan ajalnya."
Ia tersenyum kecut.
Ia benar-benar tidak menyangka bahwa wanita yang menyenangkan itu bisa memberi pilihan yang tidak menyenangkan ini!
Sekarang ketiga macam hadiah itu sudah dikeluarkan, zamrud dan mutiara yang menyilaukan mata, arak dan makanan yang berbau sedap, dan seorang yang benar-benar sekarat.
Orang yang sekarat itu ternyata adalah Bai Yunsheng, yang menyangka dirinya luar biasa dan congkaknya minta ampun!
Tiba-tiba si gadis merendahkan volume suaranya dan memberitahu Chu Liuxiang dengan diam: "Jenderal tahu bahwa anda pasti akan memilih macam kedua, sebab anda adalah orang yang luar biasa bijak!"
"Oh?"
"Tetapi Jenderal berkata lagi: Jika yang dipilih adalah permata, maka tidak saja anda itu tamak, tapi juga bodoh, dan ia akan merasa amat kecewa pada anda!"
"Kalau aku memilih macam ketiga?"
"Maka anda betul-betul bukan orang, tapi seekor babi yang tolol!"
Kemudian si gadis bertanya: "anda pilih yang mana?"
Chu Liuxiang memandang dia, tiba-tiba juga merendahkan volume suaranya: "Maukah kau aku beritahu satu rahasia?" Ia berbisik di sisi telinganya. "Aku memang bukan orang, tapi seekor babi."***
Jika di sungai, kapal ini sudah termasuk kapal yang berkelas, tapi begitu sampai ke laut ia bukan apa-apa lagi! Di tengah-tengah ombak laut yang tak kenal kasihan, kapal besar ini sama saja dengan seekor kutu busuk di tangannya pengemis, setiap saat bisa hancur lebur!
Tentu saja Chu Liuxiang paham hal ini, namun ia sama sekali tidak memikirkannya.
Tentu saja di kapal ini tak akan ada makanan dan air, apalagi arak. Tidak minum arak tidak bisa mati, tapi jika tidak ada air untuk diminum, siapapun juga tidak akan tahan hidup setelah tujuh hari!
Ia pasti paham hal ini juga, tapi berlaku seperti tidak paham sama sekali.
Untuk apa memikirkan hal-hal yang tidak ada gunanya? Untuk apa mengetahui hal-hal yang merisaukan bahkan menyengsarakan?
Sekalipun di dalam situasi dan kondisi yang amat buruk dan bahaya, yang dipikirkannya adalah hal-hal yang dapat membuat dia merasa gembira, yang membangkitkan semangatnya, yang membuat dia merasa bahwa masih banyak harapan dalam hidup!
Oleh sebab itu ia masih bisa hidup sampai saat ini, bahkan melewati hidup lebih gembira dari banyak orang!***
Wajah Bai Yunsheng memang sudah pucat, sekarang kian pucat saja, sepertinya terkena semacam racun aneh, juga sepertinya terkena semacam luka dalam yang amat parah, sehingga kadang-kadang pingsan. kadang-kadang siuman.
Pada kali ini ketika siuman, ia melihat Chu Liuxiang sedang tersenyum, sepertinya mengingat lagi sebuah hal yang menggembirakan.
Kekuatan Bai Yunsheng yang menipis telah menyebabkan ia tak kuat banyak bicara, tapi terpaksa juga ia berkata: "Kelihatannya anda gembira sekali."
"Sepertinya ya."
"Saya tidak sanggup memahami, saat ini masih adakah sesuatu hal yang membuat anda begitu gembira?"
"Paling sedikit kita sekarang masih hidup."
Bagi Chu Liuxiang, bisa hidup itu sudah merupakan satu hal yang pantas gembira, tapi Bai Yunsheng berbeda.
"Walaupun kita masih hidup, itu toh cuma tunggu mati saja, ada apa yang perlu digembirakan?"
Baik ditinjau dari sudut manapun, kedua orang ini adalah orang yang tidak sama tipenya, bahkan boleh dibilang beda 180 derajat!
Tapi anehnya, diantara kedua orang ini terdapat semacam persamaan yang amat aneh, boleh dibilang semacam saling pengertian!
Bai Yunsheng tidak pernah bertanya pada Chu Liuxiang: "Mengapa anda tidak memilih makanan dan air yang anda butuhkan, malahan menyelamatkan saya?"
Sebab hal ini tidak perlu penjelasan, juga tidak dapat dijelaskan. Chu Liuxiang pun tidak pernah bertanya pada dia: "anda dan 'Nyonya Macan Kumbang' sama-sama anak buahnya Shi Tianwang,
kenapa ia bisa mempergunakan cara ini untuk mencelakai anda?"
Sebab meskipun hal ini dapat dijelaskan, namun cara penjelasannya terlalu banyak!
Sangat mungkin bahwa Putri Pedang Giok merupakan kunci paling utamanya.
Yang satu mau melindunginya, tapi yang satu mau membunuhnya!
Yang satu mau membuat pernikahan dia dengan Shi Tianwang berhasil, tapi yang satu mau menggagalkan dengan pelbagai cara!
Jadi suatu hal yang masuk akal jika 'Nyonya Macan Kumbang' mau membunuh Bai Yunsheng.
Bagaimanapun juga, kedua orang yang berbeda 180 derajat ini, telah menjadi bersama oleh suatu pengaturan yang tidak bisa dibayangkan.
Jika dia mati, yang satunya pun harus mati.
Jika dia hidup, yang satunya pun bisa hidup.
Langit makin lama makin gelap.
Siapapun tidak bisa tahu apakah ia bisa hidup sampai matahari terbit pada esok harinya! Dan siapapun tidak bisa tahu besok akan terjadi hal apa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Serial Pendekar Harum - Gu Long
Fiksi UmumPendekar Harum yang nama aslinya adalah Chu Liu Xiang (Coh Liu Hiang) adalah karakter yang diangkat dari novel karya Gu Long (Khu Lung) yang diterbitkan pada tahun 1968. Novel petualangan Chu Liu Xiang sangat digemari karena dianggap berbeda dengan...