Siapakah yang tahu di manakah surga?
Siapakah yang tahu tempat yang bagaimanakah surga itu? Siapakah yang tahu bagaimana baru biaa berjalan di jalan yang menuju ke surga?
Tiada seorang pun!!
Tapi asalkan hati anda damai dan sukacita, di dalam dunia ini pun terdapat juga surga, bahkan surga itu berada di depan mata anda dan juga berada di dalam hati anda.
Tentu saja tempat ini bukan surga.
Orang yang hatinya penuh dendam, selama-lamanya tak akan dapat melihat surga!
Mata perempuan tua itu penuh dendam dan amarah, sarnpai nafasnya mulai memburu.Air muka Zhang Jiejie kian tenang, lalu meneruskan kata-katanya dengan perlahan: "Aku sudah tidak suci lagi, juga sudah bukan Perawan Suci lagi, tapi tetap punya hak untuk memilih dan menetapkan siapa yang akan menggantikanku, betul?"
Perempuan tua itu membisu cukup lama, tapi akhirnya mengangguk dengan terpaksa.
Zhang Jiejie bertanya lagi: "Peraturan-peraturan dan ketetapan ketetapan dari agama kita ini, hanya ibu seorang yang berhak menafsir dan menjelaskan, betul?"
"Betul."
"Maka begitu anakku dilahirkan, ia sudah adalah Perawan Suci dari agama ini, betul?"
"Betul."
"Oleh sebab itu Chu Liuxiang juga segera menjadi ayah Perawan Suci, betul?"
"Betul.""Ayah Perawan Suci juga memiliki hak keilahian yang sama, yang juga tidak boleh dilanggar oleh siapa pun kan? Siapa saja yang telah melukainya, akan dihukum mati oleh Tuhan dan rohnya akan dijebloskan ke dalam neraka! Ini adalah ketetapan yang tercatat di kitab suci agama ini, betul?"
"Betul."
Zhang Jiejie menghembus nafas panjang, lalu berkata seraya tersenyum "Ibu lihat kan? Betapa mengerti dan hafalnya aku kepada peraturan-peraturan dan ketetapan-ketetapan ciari agama kita ini kan?"
Perempuan tua itu menatapnya erat-erat, lalu berkata perlahan: "Makanya kamu baru biaa menemukan kelemahan-kelemahan yang tersirat di dalamnya, kemudian memanfaatkan kelemahan-kelemahan itu untuk kepentinganmu!"Zhang Jiejie berkata setelah menghela nafas panjang: "Aku sebenarnya tidak ingin berbuat demikian, cuma sayangnya aku betul-¬betul tidak sanggup menemukan cara yang lain."
Perempuan tua itu berkata dengan sikap dingin: "Cara ini memang betul-betul hebat, tapi orang yang pertama kalinya menemukan cara ini bukanlah kamu!"
Zhang Jiejie terkejut, lalu bertanya "Bukan aku? Lalu siapa?"
Perempuan tua itu berkata dengan keras: "Aku!"Dendam dan amarah dalam matanya makin membara, lalu menyambungnya sekata demi sekata: "Justru dikarenakan aku yang menemukan cara ini, makanya ayahmu baru bisa pergi dari sini."
Berdiam sejenak lalu meneruskan kata-katanya: "Pada saat itu yang menjadi Perawan Suci, adalah seorang saudari yang memiliki hubungan paling baik denganku, aku memohon dia agar memilihmu jadi penerusnya, justru dikarenakan ayahmu mau pergi dari sini!"
K arena tidak tahan Zhang Jiejie bertanya lagi: "Mengapa dia mau pergi?"
Perempuan tua itu menjawab seraya menggenggam erat-eratkedua tangannya sendiri: "Sebab ia merasa bahwa tempat ini seperti penjara, dan mau pergi ke luar untuk mencari kehidupan yang lebih baik."
"Ibu telah menyanggupi permintaannya?" tanya Zhang Jiejie.Perempuan tua itu menjawab serentak mengertak gigi: "Disebabkan ia telah berjanji padaku, bahwa asalkan ia menemukan kehidupan yang lumayan di luar, pasti akan berusaha pulang untuk menjemputku!"
"Tapi dia...."
Perempuan tua itu berseru dengan suara serak: "Tapi dia tidak pulang — Tidak pulang untuk selama-lamanya!"
Mendadak wajahnya berubah jadi begitu seram dan menakutkan -hanyalah dendam yang dapat membuat wajah seseorang berubah jadi begitu menakutkan! . .
Lama sekali baru ia meneruskan kata-katanya dengan suara parau: "Aku terus menunggunya dengan susah dan derita, dan terus menguatir¬kannya, tapi kemudian aku baru tahu: Begitu keluar dari tempat ini ia langsung ketemu seorang wanita yang bagaikan seekor ular berbisa, sehingga melupakanku!"
K arena tidak tahan Chu Liuxiang pun bertanya: "Wanita yang ibu sebut itu, apakah adalah Shi Guanyin?"Perempuan tua itu mengangguk perlahan, lalu berkata seraya tersenyum dingin: "Meskipun ia telah mencampakkanku, tapi akhirnya ia pun mati di tangan wanita itu!"
"Apakah ibu tidak pergi membalaskan dendam baginya?" tanya Zhang Jiejie.
"Aku tidak ingin juga tidak boleh pergi", jawab perempuan tua itu. "Mengapa tidak boleh pergi?" tanya Zhang Jiejie.
"Sebab begitu ia keluar, berarti telah keluar dari keluarga besar ini, sehingga apa pun yang terjadi, sudah tidak punya sangkut-paut apa-apa lagi dengan keluarga besar ini, sehingga sekalipun ia mati di tengah¬-tengah jalan, kita pun tidak boleh mengurusi mayatnya!" jawab perempuan tua itu.
Nada suaranya yang penuh dendam itu terdengar menakutkan, bahkan Chu Liuxiang pun merasa bulu kuduknya sudah mau berdiri!
KAMU SEDANG MEMBACA
Serial Pendekar Harum - Gu Long
Fiksi UmumPendekar Harum yang nama aslinya adalah Chu Liu Xiang (Coh Liu Hiang) adalah karakter yang diangkat dari novel karya Gu Long (Khu Lung) yang diterbitkan pada tahun 1968. Novel petualangan Chu Liu Xiang sangat digemari karena dianggap berbeda dengan...