Kenangan Di Sudut Hujan

3.9K 96 15
                                    

Pagi ini hujan membangunkanku. Ketika senja bahkan mampu melelapkanku. Suara gemercik air yang jatuh dengan bebas membuatku terbang lalu merindu lagi dan lagi.
Aku bergegas bangun dengan rasa malas yang menguasai tubuhku.
     Perlahan kakiku ku hentakkan ke deretan meja coklat setinggi lututku. Meja berwarna coklat itu bagaikan meja pahit yang membisikkan tentang kita. Kita yang menamai diri sebagai MASA LALU.
Meja yang berhadapan langsung dengan jendela yang basah di balut air hujan. Dulu, hujan tak pernah setega ini padaku. Membuat sesak dadaku dan membuatku merasa hampa.
Dahulu, hujan pernah jadi bagian tentang kita. Kita yang pernah berlalu lalang dibawah guyuran hujan dengan tawa renyah seolah itu menghangatkan. Hujan adalah hal yang pernah selalu kita nantikan.
Karena dalam hujan selalu ada pelukan hangat dengan sangat erat, aku ingat saat kau suka wajahmu di basuh dengan rintik-rintik air hujan, sementara tubuhmu mendekapku erat dengan sangat hangat.
Hujan yang datang pagi ini terasa berbeda, sebab ia datang dengan sunyi dan hampa. Ia datang bersama kenangan yang kini hanya tinggal bersamaku, sejak kau memilih untuk berlalu.
Kenangan itu masih jelas, saat kau meminta kita berjalan menelusuri jalan panjang untuk mencari hujan. Semuanya teringat bak memori yang sangat dahsyat kita tertawa di bawah hujan. Suasana hujan yang dingin selalu bisa kau hangatkan hanya dengan senyum manis yang menerka di wajahmu
Arrrgh .. Rasanya aku akan jadi pembenci hujan semenjak kau pergi, sebab dadaku selalu sakit saat hujan dan semua kenangan itu datang lagi. Datang untuk membuka luka dan secarik kisah yang di namakan MASA LALU .

- R.Majid -

@Semua tentang Hujan.Cinta & LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang