Tentang Alan, Icha, Zidan, dan Thalia
Ada banyak yang berubah sejak Nolan dan Nayla jadian.
Thalia sudah menyerah dengan semuanya. Dia sudah menjelaskan sendiri kepada Nayla tentang kejadian yang sebenarnya tentang 'ciuman' paksaan waktu itu. Thalia sudah sadar mengharapkan Nolan itu adalah hal yang mustahil. Dan dari situ Nayla jadi lebih yakin dengan perasaannya.
Zidan? Laki-laki itu jauh lebih sukses sekarang. Sejak Nolan dan Nayla jadian, mungkin itu adalah hal yang paling berat baginya karena saat itu dia masih belum bisa melupakaan Nayla. Karena itu, dia memutuskan untuk menerima tawaran beasiswa dan menjalani hidupnya yang baru di luar negri sana. Zidan akan mengulang kuliahnya lagi di Australia dan akan menetap di sana untuk sementara waktu.
Yang paling kontras perubahannya adalah Alan. Dulu, orang-orang selalu mengira Alan adalah cowok playboy yang genit. Tapi sekarang, cowok itu berubah drastis. Sekarang cewek-cewek yang genit itu berpikir kalau enggak bisa dapat Nolan, dapat sahabatnya juga enggak apalah. Tapi mendekati Alan satu jengkal aja sekarang susahnya minta ampun. Pernah suatu saat ada cewek yang nekat mendekatinya. Saat itu Alan sedang berbicara sama Icha, satu-satunya cewek yang hanya mau Alan dekati.
"Alan, lo enggak inget dulu pernah deketik gue? Lo pernah ngasih gue coklat? Maaf ya waktu itu gue langsung pergi dari lo, habisnya lo buat gue kaget waktu itu."
Alan melirik. "Oh ya? Mungkin waktu itu mata gue lagi sakit enggak bisa bedain cewek baik-baik sama cewek kayak maklampir. Eh ternyata yang waktu itu cewek kayak maklampir ya."
Cewek itu mendelik dan langsung berlari sambil menyumpahi Alan berulang kali.
"Lo kejem banget sih, Lan, jadi cowok? Perasaan lo dulu enggak sekejam ini deh,"
Alan hanya mengedikkan bahu. "Gue enggak mau ngasih harapan, kalau enggak suka yang gue bilang enggak suka. Kalau dulu itu gue punya alasan sendiri."
Icha geleng-geleng kepala. "Lo kayak gitu terus mana ada cewek yang betah sama lo, Lan. Single seumur hidup lo mau?"
"Lah, lo betah sama gue, kan sekarang?"
Icha mendelik. Wajahnya langsung memerah. Alan tersenyum jahil.
"Hayo, lo suka ya sama gue..."
Icha mendengus kesal. Dia memukul Alan dengan buku perpus yang baru saja dia pinjam. Alan meringis. Dari kejauhan, Nolan dan Nayla memandangi kejadian itu sambil tersenyum.
"Kalau Alan sama Icha, lo enggak ngelarang, kan?"
Nayla tersenyum.
"Dulu, akan enggak akan setuju kalau Alan jadian sama Icha. Tapi sekarang aku udah lihat Alan itu sebenarnya cowok yang kayak gimana. Dan pastinya aku setuju."
Nolan balas tersenyum. Ya, karena dia tahu, alasan kenapa Alan dulu seperti dulu.
-Selesai-
Sidoarjo, 08 Maret 2017
Alphara
Akhirya selesai juga cerita ini :) Mohon maaf ya kalau masih banyak salah kepenulisan dan selama menulis ini kelamaan updatenya. Pas waktu nulis ini aku lagi banyak kesibukan. Jadi updatenya lama banget. Sekali lagi maaf ya...
Makasih yang udah mau baca sampai part akhir dan terutama juga yang udah vote dan komen. Komen-komen kalian membuat aku jadi semangat ngelanjutin cerita ini, maaf ya belum bisa bales komennya :( Ke depannya aku masih butuh kritik dan saran dari kalian. Sekali lagi terima kasih ^^
Sampai jumpa di cerita berikutnya
Sayonara 👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Payment
Teen FictionKalau jadi upik abu besoknya jadi cinderella, aku sih enggak masalah. Tapi kalau jadi upik abu cucu pemilik sekolah yang dinginnya melebihi kutub utara...MANA TAHAN! Aku tanpa sengaja merusakkan ponsel milik cucu pemilik sekolah dan aku harus mem...