Hai! Sekadar mengingatkan, cerita "I Love You, Suamiku!" ditulis tahun 2015 dan sampai hari ini, belum direvisi.
Side stories cerita ini ada; "Rumana", "The Diamond of the Ring", "Dusta", ketiganya sudah ada di Google Play Book untuk versi lengkap.
Untuk "Belenggu Kasih" belum bisa direpost, ya. Tunggu saja, semoga segera.
Semua cerita di Wattpad masih bisa dibaca GRATIS dan penulis akan sangat menghargai support kalian melalui vote dan komentar-komentar. Happy reading!
❤❤❤❤
Aku menuruti Theodore yang mencari kamar Ilyas. Kata perawat Ilyas dipindahkan ke ruangan lain. Tak lama kami sampai di depan ruang operasi. Ada Mila duduk di kursi tunggu.
"Sayang, Jejes." Mila beranjak lalu menyambut kami.
"Aku sudah telpon tante Anita, mereka dalam perjalanan ke sini. Aku tidak tahu nomer ayahnya Ilyas, jadi tante Anita yang akan menghubunginya. Tadi ada dokter bilang padaku Ilyas harus dioperasi malam ini juga. Lukanya cukup parah. Aku bilang pada mereka, tunggu keluarga Ilyas sedang.... Jejes!" Mila berhenti bicara dan menangkap tubuhku.
Aku merasa dingin di sekitarku, bahkan aku mulai menggigil. Mungkin karena aku hanya memakai atasan tanpa lengan dan celana bahan yang biasa ku gunakan untuk tidur.
"Jess, kuatkan diri kamu." Kata Mila.
"Sayang, kasih jas kamu. Jejes sudah menggigil." Kata Mila lagi. Theo segera melepaskan jasnya, Mila merebutnya dan memakaikannya padaku.
"Ini, cepet pakai Jess. Nah seperti itu. Tunggu di sini, nanti mereka akan masuk ke ruang operasi itu." Kata Mila menunjuk suatu ruangan. Aku berjalan ke arah pintu ruang operasi setelah jaraknya dekat, pintu itu terbuka dan keluar seorang perempuan yang terkejut dengan keberadaanku.
"Ini ruang operasi." Katanya.
"Suamiku ada di dalam, aku mau menemaninya."
"Ibu tidak boleh masuk saat kami melakukan operasi." Katanya lagi. Bersamaan dengan itu ada seorang pria yang juga akan masuk ke ruangan itu. Aku mengingat nama rumah sakit ini saat aku masuk bersama Theo tadi. Aku tersenyum kecut.
"Aku istrinya, saat ini aku ingin bersama suamiku. Kalau tidak diijinkan, akan kubuat pemilik rumah sakit ini memohon seperti dia mengemis pengampunan pada ibunya." Kataku tegas, cukup didengar semua orang yang ada di sekitarku.
Ku dengar Theo juga memanggilku untuk menegur. Aku tidak menghiraukannya.
Aris Wiryawan pemilik rumah sakit ini, terlibat masalah keluarga dengan Rufiati ibu kandungnya. Rufiati marah pada anaknya dan pernah menumpang di rumah kakek Elden. Aris memohon pada Rufiati untuk ikut pulang bersamanya. Kejadian itu aku saksikan bersama nenek Yesi juga sekitar dua tahun yang lalu.
Pria yang tadi akan masuk ke ruang operasi berhenti karena mendengar kata-kataku. Dia menatapku.
"Anda tidak boleh masuk ruang operasi, nanti bisa mengganggu jalannya operasi." Kata pria itu dibalik masker yang menutupi wajahnya.
Lalu di belakangnya keluar pria lain dari ruang operasi. Mungkin dia pikir aku perempuan yang akan menangis dan histeris saat melihat suaminya di ruang operasi, lalu mengguncang lengan semua orang yang ada di dalam sambil teriak, 'suamiku kenapa?'. Atau 'selamatkan dia!'. Aku tidak akan segila itu.
"Suamiku ingin aku selalu bersamanya, jadi anda atau siapapun tidak akan ku biarkan menghalangiku." Ucapku pada pria bermasker. Lalu aku menatap lagi pada perempuan pertama yang tadi mencegahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Suamiku!
RomanceJessica Elden selalu merencanakan semua hal dalam hidupnya. Dia bahkan berencana jatuh cinta pada Damara Setiadi--teman masa kecilnya. Namun, Damara lebih memilih Aisey sebagai pendamping hidup. Damara justru menjodohkan Jessica dengan Ilyas Ali Bur...