21. Secercah Harapan - (1)

60.5K 3.7K 197
                                    

Side story cerita "I Love You, Suamiku!"

Rumana Ali Burhan yang terluka karena pengkhianatan mantan kekasih, akhirnya bersedia dijodohkan dengan sahabat sendiri, Ghani Firmansyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumana Ali Burhan yang terluka karena pengkhianatan mantan kekasih, akhirnya bersedia dijodohkan dengan sahabat sendiri, Ghani Firmansyah. Rumana yakin rumah tangganya bisa bahagia meski tanpa cinta karena Ghani mengasihinya.

Sementara kebahagiaan terbesar di hidup Ghani adalah menikahi wanita tercintanya, Rumana. Segala upaya dilakukan Ghani hingga akhirnya mereka dapat saling mencintai dalam ikatan rumah tangga yang bahagia.

Namun, kebahagiaan tak berlangsung lama. Ujian menyurutkan rasa percaya dan meluruhkan asmara yang menggelora. Rumana dan Ghani sama-sama terluka dan keduanya mulai mempertanyakan rasa.

Tersedia di Google Play Book dan KaryaKarsa. Versi Wattpad hanya untuk spoiler

🌹🌹🌹

Seorang perawat masuk untuk mengecek keadaan Ilyas. Selama aku menemaninya, hanya ada dua perawat yang masuk untuk melakukan pemeriksaan. Aku tidak beranjak dari kursi di samping tempat tidur Ilyas ini kecuali untuk melakukan ibadahku. Aku tak ingin meninggalkannya walau sebentar saja.

Aku melihat jam di ponselku, ini sudah pukul lima pagi. Udara di sekitarku menjadi lebih dingin dari sebelumnya, meski jas milik Theo masih membungkus tubuh kurusku. Aku bangun, mengambil remote AC lalu mengatur suhunya agar tidak terlalu dingin. Melihat remote AC di tanganku aku jadi teringat saat membangunkan Ilyas di tengah malam karena kedinginan. Dia bukannya mematikan AC malah menjadikannya lebih dingin. Dia bilang aku harus memeluknya agar lebih hangat. Aku tahu itu hanya akal-akalannya saja, tapi aku tetap mengikuti sarannya. Sekarang ini aku merindukan dekapannya.

Ponselku berbunyi, tanda ada pesan masuk. Rupanya ini dari mami, beliau akan ke rumah sakit lagi sekitar pukul enam nanti. Mami, papi dan Theo semalam sudah pulang duluan. Hanya aku di kamar ini, namun ayah menunggu di luar. Sesekali dia masuk melihat Ilyas dan menanyakan keadaanku. Kasian ayah, sudah tidak ada ibu, sekarang Ilyas juga sakit. Aku berulang-kali meminta ayah untuk istirahat di rumah saja. Ada aku dan perawat yang menemani Ilyas. Tapi ayah sangat khawatir pada kondisi Ilyas, tidak ingin meninggalkannya.

Aku memandang ponsel di tanganku. Ponsel pemberian Ilyas saat kita belum menikah. Theo mengurusnya di kantor polisi semalam, agar ponsel ini cepat dikembalikan padaku. Dia tahu aku sangat membutuhkan ini untuk berkomunikasi, karena ponsel Ilyas tidak bisa digunakan lagi. Ilyas pasti sudah tahu kalau aku meninggalkan ponselku di mobilnya. Karena mereka menemukan ponselku di saku jasnya. Sedangkan ponsel Ilyas sendiri ada di car holder yang dipasang di dashboard mobil, sehingga saat kecelakaan terjadi ponselnya terjatuh dan rusak.

Ingatanku kembali pada saat kami membeli car holder itu. Hanya ada dua warna, hitam dan silver. Ilyas menyukai warna hitam, tapi aku melarang dan memaksanya memilih warna silver. Alasanya karena car holder warna silver lebih cocok dengan model anting-antingku. Tentu saja Ilyas tidak terima dengan alasan konyol yang sengaja aku buat-buat untuk mengerjainya. Namun ternyata Ilyas memasang car holder warna silver di mobilnya, sesuai keinginanku.

I Love You, Suamiku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang