Halo! Cerita "I Love You, Suamiku!" udah mau ending. Follow Vintari agar mendapatkan informasi seputar cerita-cerita seru.
Tidak mau follow, tidak apa-apa. Simpan/save aja cerita-cerita Vintari di perpustakaan/library Wattpad kalian. Jika kalian sudah menambahkan cerita ke Daftar Bacaan atau Reading List, tetap harus ditambah di perpustakaan.
Seandainya kalian ganti ponsel atau reset data, selama kalian masuk Wattpad dengan akun yang sama, cerita-cerita tetap akan tersimpan di perpustakaan.
Jangan mengulangi kesalahanku dulu. Cerita nggak disimpan di library, lupa judul, mau baca jadi repot inget-ingetnya. 😭
Selamat membaca, kesayangan-kesayanganku!
❤️❤️❤️
Kini aku berada di ruang bersalin. Dua orang perawat masuk dan menyiapkan segala keperluan untuk proses persalinan. Salah satunya menanyakan keadaanku dan aku menjelaskan yang apa yang kurasakan. Inilah saatnya aku menghadapi persalinan. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk anakku.
Ya Tuhan, kondisiku malah semakin melemah. Aku harus kuat untuk melahirkan anak ini, tidak boleh lemas. Napasku semakin susah saja. Biasanya tidak sampai sesak seperti ini. Tuhan, aku ikhlas bagaimana hasilnya nanti. Yang terpenting sekarang adalah aku harus melakukan apa yang harus aku lakukan. Aku mengelus perutku.
Apa kabar, Sayang? Kita akan segera bertemu. Insya Allah ....
"Sayang, bagaimana keadaanmu?" Papi masuk sebelum Ilyas kembali.
"Aku tak takut lagi, Pi. Tuhan bersamaku," ujarku dengan tersenyum dan mengatur napasku kembali.
"Jagoan papi sejak dulu," puji papi. Tawaku lolos ketika mendengarnya. Aku anak satu-satunya harus menjadi kebanggaan orang tua sejak dulu.
Mami masuk dan langsung menghampiriku.
"Mami, Jessie minta maaf. Makasih atas semua yang Mami lakukan untuk Jessie. Mohon doanya, Mi." Aku menggenggam tangan mami.
"Semoga Tuhan selalu melindungimu, Nak." Mami mencium keningku disusul papi. Mereka diantar perawat untuk keluar ruangan.
Sementara itu, perawat lain memasang selang oksigen ke hidungku. "Atur napasnya ya, Bu. Rileks," katanya.
Aku menurutinya mengambil napas perlahan dan mengembuskannya. Baru saja aku akan mengambil napas lagi, jantungku terasa berhenti karena terkejut.
"JESSICA!" Suara gebrakan pintu dan teriakan priaku. Mungkin Ilyas terlalu panik sehingga lupa kami sedang berada di rumah sakit. Bisa-bisanya dia berteriak seperti itu?!
Aduh, ya Allah ... sakit sekali. Inikah yang dinamakan kontraksi? Sakitnya nikmat sekali....
"Bapak siapa?" tanya perawat yang mengantar mami dan papi tadi. Rupanya dia baru sadar dari rasa terkejut karena perbuatan Ilyas.
"Aku suaminya," jawab Ilyas.
Perawat itu melirikku sekilas lalu melarang Ilyas, "Bapak tidak boleh masuk."
Ilyas memandang perawat itu. "Aku bisa membuat kondisimu menjadi yang terbaring di ruangan lain, hingga keluargamu tidak bisa mengenalimu, jika kamu berani menghalangi aku bertemu istriku. Sekarang kamu keluar! Keluar!" bentak Ilyas. Suaranya benar-benar membuat getaran gempa di hati kami yang ada di sini. Menakutkan maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Suamiku!
RomanceJessica Elden selalu merencanakan semua hal dalam hidupnya. Dia bahkan berencana jatuh cinta pada Damara Setiadi--teman masa kecilnya. Namun, Damara lebih memilih Aisey sebagai pendamping hidup. Damara justru menjodohkan Jessica dengan Ilyas Ali Bur...