Silakan cek profilku Vintari untuk cerita-cerita menarik lainnya.
"I Love You, Suamiku!" akan di-repost sampai ending di Wattpad. Untuk sementara, silakan dibaca gratis.
Happy reading, kesayangan-kesayanganku!
💕💕💕
Sudah dua bulan ini aku hampir tak menyentuh pekerjaan rumah. Ilyas lebih sering ditemani ayah untuk bertemu klien atau check up. Bahkan mami hampir setiap hari menelepon untuk mengetahui keadaanku. Tentunya mereka hanya tahu jika kondisiku lemah saat kehamilan. Aku tak ingin mereka bersedih karena tahu yang sebenarnya.
Bik Narti selalu melayaniku dalam hal apapun. Katanya, dia pernah bekerja di rumah artis sebagai asisten pribadi. Bik Narti juga tahu caranya mencampur minyak aromatherapy untuk berendam. Dia diajari oleh majikannya yang dulu. Acara mandiku terasa lebih menyegarkan dibandingkan mandi memakai shower. Aku juga sudah tidak marah lagi pada Ilyas.
Sementara itu, Ilyas masuk kamar setelah aku selesai menyisir rambut. Dia berjalan ke arah kamar mandi. "Ilyas, mau ke mana?" tanyaku.
"Makan." Dia menjawab tanpa menoleh ke arahku.
"Ilyas!" hardikku. Ditanya baik-baik jawabannya seperti itu.
"Ya ... mau mandi, lah. Jelas-jelas mau ke kamar mandi," jawabnya malas.
Aku segera bangkit dari posisi dudukku lalu menghampiri Ilyas yang berdiri di depan pintu kamar mandi. "Tunggu-tunggu! Di dalam ada bik Narti."
Ilyas menautkan alisnya. "Ngapain? Mandi juga?"
"Ish, bukan! Tadi sedang bersihin bath tube bekas aku. Nanti aku suruh bibik keluar," tuturku. Namun, sebelum aku membuka pintu, bik Narti keluar.
"Sudah Bibik bersihkan, Non."
"Makasih, Bik," ujarku.
"Kamu mandi pakai bath tube?" tanya Ilyas setelah bik Narti keluar.
Aku mengangguk. "Iya."
"Sejak kapan?" tanya Ilyas heran.
"Hari ini. Bik Narti nyiapin air yang udah di kasih aromatherapy. Enak deh mandinya. Aku suka banget," tuturku.
Ilyas mendekatkan tubuhnya lalu berbisik di telingaku. "Enakan mandi bareng, aku lebih suka."
"Iih, nggak mau. Lain kali aja." Aku menepis tangan Ilyas yang sudah melingkar di pinggangku.
"Tapi Jess, aku mau mandi aromatherapy kayak kamu tadi," pinta Ilyas.
"Ya, sana. Minyaknya masih ada kok di dalam. Pakai aja."
"Aku 'kan nggak tahu yang mana. Kamu aja yang nyiapin," pinta Ilyas sambil merengek.
Masa sih, dia tidak tahu? Aku masuk ke kamar mandi menuruti permintaannya. Mungkin Ilyas ingin aku kembali mengurusnya seperti dulu. Memang, belakangan ini justru aku yang banyak dilayani oleh bik Narti, sedangkan Ilyas melakukan semuanya sendiri.
Setelah menyiapkan air dan mencampurkan aromatherapy, aku memanggilnya, "Ilyas, airnya sudah siap. Aaaah ...." Aku menjerit karena Ilyas menyemprotkan air ke sekujur tubuhku.
"ILYAS!" teriakku geram, sementara Ilyas justru tertawa kencang.
"Non! Non Jessica?" Suara bik Narti mengetuk-ngetuk pintu.
Aku meninggalkan Ilyas yang masih tertawa sampai memegangi perutnya. "Aku nggak akan maafin kamu," ujarku dengan nada bergetar.
"Gitu aja nangis. Cengeng!" oloknya masih tertawa juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Suamiku!
RomanceJessica Elden selalu merencanakan semua hal dalam hidupnya. Dia bahkan berencana jatuh cinta pada Damara Setiadi--teman masa kecilnya. Namun, Damara lebih memilih Aisey sebagai pendamping hidup. Damara justru menjodohkan Jessica dengan Ilyas Ali Bur...