3. Bad Attitude

77.4K 5.1K 69
                                        

"Cowok brengsek kayak lo bakal ditakdirin jadi cowok menyedihkan yang membusuk sendirian di sudut kelas!" ujar Flora tajam dengan mata yang berkilat-kilat penuh kemarahan.

Farshad mengepalkan tangannya.

"Gak puas aja lo tiap hari bikin cewek nangis hah?!" ujar Flora dengan nada tinggi. Ia kali ini berjinjit agar wajahnya setara dengan wajah Farshad. Matanya melotot seakan siap bila diajak bertempur dengan Farshad.

Gina, gadis yang memberikan kado pada Farshad kini memegangi lengan Flora. Tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada mereka berdua.

"Kak Flora... udah Kak..." ucapnya masih dengan isak tangis.

"Lo tuh gue belain. Bisa diam gak sih? Lo mau-mau aja direndahin sama cowok brengsek kayak dia." Flora kali ini menolehkan kepalanya ke samping kiri. Memberi kode agar Gina melepaskan genggaman tangannya dari lengan Flora. Gina kali ini diam, tak berani melawan Flora.

Farshad tersenyum miring. Senyumnya seperti senyum yang sedang merendahkan orang lain. Rasanya Flora ini menonjok laki-laki itu lagi.

"Lo lebih cocok dipanggil Fauna daripada Flora," ujar Farshad dengan tatapan menantang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo lebih cocok dipanggil Fauna daripada Flora," ujar Farshad dengan tatapan menantang. Tapi masih dengan wajahnya yang begitu dingin.

"Anj*ng!"

"Lo nyebut anj*ng? Nah itu lebih cocok buat dijadiin nama lo." Farshad menghapus kasar cairan merah kental yang keluar dari sudut bibirnya. Ia kemudian tersenyum lagi. Senyum yang begitu memuakkan.

Flora mengepalkan tangannya, siap meluncurkan tinjuan kepada Farshad. Namun saat ia sudah meluncurkan tinjuan itu, Farshad menggenggam kuat kepalan tangan Flora.

Flora mencoba melepaskannya. Tapi genggaman itu begitu kuat.

"Cuma orang ber-IQ tiarap yang menyelesaikan masalah dengan fisik. Lo contohnya," ucap Farshad melepaskan genggaman tangan itu. Ia kemudian menampilkan senyum miringnya lagi sebelum melangkah pergi.

"Sial! Arrgghh..." Flora menghentakkan kakinya kesal mendengar ucapan terakhir Farshad.

Awas lo! Pekiknya dalam hati.

~~~

"Tuh cowok sumpah brengsek pangkat 1000. Ada ya cowok macam dia gitu? B*ngsatnya gak ketulungan. Heran gue kenapa ada cowok robot macam dia. Kalau senyum ngeselin, kalau ngomong resek, bahkan dia diem aja udah nyebelin. Gila." Flora terus menceritakan kekesalannya pada Farshad. Citra hanya manggut-manggut sambil mendengarkan dengan setia.

Kalau masalah Farshad, pasti Flora akan nyerocos panjang lebar. Bukti bahwa Flora benar-benar membenci laki-laki itu. Citra geleng-geleng kepala. Hanya Farshad yang bisa membuat Flora begitu geram seperti ini. Walaupun sebenarnya Flora banyak berkelahi dengan laki-laki, Flora tetap kalah bila menghadapi Farshad. Kata Flora, Farshad lebih kuat darinya. Lebih kuat dari laki-laki yang selama ini Flora ajak berkelahi.

Hear My VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang