[COMPLETE]Flora Callia Valerie, atau sering dipanggil Flora. Cewek populer, cantik, tapi ditakuti cowok. Cewek tomboy yang jagonya berantem. Tapi kalau urusan pelajaran, dia mundur. Bukan karna gak pinter, hanya karna malas. Walaupun terkenal serem...
Flora melangkahkan kakinya kesal menuju ke rumah. Hari sudah malam. Saat Flora mengecek jam tangan berwarna navy yang melingkar manis di tangannya, jarum pendek jam itu menunjukkan pukul 8. Ia tak lagi memikirkan insiden tadi, yang ada dipikirannya adalah apakah ayahnya sudah pulang?
Sebuah Maybach Exelero hitam yang terparkir manis di dalam bagasi rumah Flora. Senyum manis merekah seketika. Ayahnya telah pulang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flora lantas mempercepat langkah kakinya masuk ke dalam rumah. Ia langsung saja membuka pintu rumah, "Assalamu'alaikum," ucapnya.
"Wa'alaikumsalam," ucap laki-laki berkacamata yang saat ini tengah duduk di ruang tamu membaca koran. Disampingnya terlihat secangkir kopi yang asapnya mengepul di udara. Saat menjawab salam dari Flora, laki-laki itu tak sedikitpun mengalihkan pandangannya menuju Flora.
Flora tersenyum.
"Papa udah pulang? Udah makan belum?" ucap Flora menyungging senyumnya yang manis.
"Udah," jawabnya singkat dan dingin. Ia tetap tidak mengalihkan pandangannya menuju Flora. Flora kemudian duduk di samping Ayahnya.
"Yahh... Flora makan sendirian dong," ucap Flora memajukan bibirnya. Laki-laki berusia 30 tahunan itu tak menghiraukan Flora. Ia tetap sibuk membaca korannya.
Flora menghela nafas. Tapi, ia tetap mengajak Ayahnya bicara.
"Papa tadi makan apa?" tanya Flora berusaha mencari topik baru.
Ayahnya menutup korannya. Ia kemudian menyeruput kopi hangatnya dan berdiri dari tempatnya duduk. Berusaha melangkah pergi.
Flora menahan Ayahnya dengan memegangi tangan Ayahnya itu.
"Pa..."
"Papa capek. Kamu makan sana," ujar Ayahnya yang melepaskan tangan Flora kemudian beranjak pergi.
Flora tersenyum getir.
Ayahnya benar-benar berubah jadi orang lain yang tak Flora kenal. Dulu, saat Flora pergi keluar, Ayahnya dengan hangat akan selalu menanyakan dirinya pergi kemana, apa ia sudah makan atau belum, menyapa Flora hangat, menghabiskan malamnya untuk berbincang-bincang dengan Flora dan Ibunya.
Sejak Ibunya meninggal 1 tahun lalu, Ayahnya berubah total. Apa Ayahnya masih membenci Flora?
Iya, Flora mungkin patut dibenci karena ia lah yang menyebabkan kematian Ibunya itu.
Ia rindu Ayahnya yang dulu.
Ma, Flora harus gimana?
Tanpa sadar, air mata menetes lembut melewati pipi Flora.
~~~
Farshad menghela nafasnya lelah. Ia mengantuk. Tadi malam ia pulang kerja jam 11 lewat, belum lagi tugas menumpuk yang harus ia kerjakan semua. Dan tepat pukul 2 malam Farshad baru bisa benar-benar menghempaskan tubuhnya di atas kasur.