"Via buka pintunya Vi?" teriak Gabriel dari luar.
Via tak memperdulikan hal itu, ia terus berlari menuju kamarnya.
-
-
Kamar Via#
Via kembali teringat akan perkataan Alvin sewaktu di sekolah tadi.
"Lo gak boleh suka sama Zahra Vin, gue gak akan biarin itu!" gumamnya.
Drrrt...drrttt..
*1 Message*
Via langsung meraih ponselnya yang ada di atas meja.
Alvin : Vi? Gue butuh bantuan lo!
Via menghela nafas saat membaca pesan tersebut."Pasti tentang Zahra lagi, udah cukup Vin, lo nyakitin gue tau gak!" gumam Via, ia langsung membalas pesan tersebut.
Via : gue lagi sibuk, sorry gue gak bisa bantu lo!
Alvin : owh, yaudah gak papa.
Via tak membalas pesan terakhir dari Alvin."Sampe kapan gue harus nunggu Vin, kenapa lo gak pernah peka sama perhatian gue selama ini!" gumam Via.
Drrrt...drrtt..
*1 message*
"Siapa lagi sih?" gumam Via, sembari membuka pesan tersebut.Gabriel : Via? Gue pengen ngomong sama lo!
Via : apa lagi?
Gabriel : gue pengen lo jadi cewek gue, please terima gue!"Gimana ya caranya supaya Gabriel ngejauh dari gue?" pikir Via.
"Ahaaa gue ada ide!" senyum sumringah kembali menghiasi bibirnya.
Dengan cepat Via mengetik sebuah pesan untuk Gabriel.
Via : sorry ya Yel, gue gak bisa terima lo sebagai cowok gue, lo udah gue anggap kayak kakak gue sendiri, oh iya, ini gue punya temen, dia jomblo, kali aja lo bisa deket sama dia, dia anaknya baik kok, cantik lagi, nanti gue kirim nomornya sama lo.Tak ada balasan dari Gabriel, namun Via tak ambil pusing, yang terpenting sekarang adalah, bagaimana caranya agar ia bisa memiliki Alvin.
-
-
Keesokan harinya#
Sesampainya di sekolah, Agni sudah berdiri didepan pagar."Agni, tumben lo datang pagi?" ucap Via yang baru saja turun dari mobil.
"Maksud lo apa ngasih nomor gue sama Gabriel?" tanya Agni to the point.
"Gabriel hubungin lo? Dia bilang apa sama lo?" tanya Via polos.
"Gak usah sok polos lo Vi, gue gak suka ya cara lo!" ucap Agni berlalu pergi meninggalkan Via.
Sementara Ify hanya diam, saat gadis berdagu lancip itu ingin pergi, Via langsung menahan lengannya.
"Ify tunggu, ini ada apa sih? Kenapa Agni marah banget sama gue?" tanya Via.
Ify menyunggingkan senyum tipisnya, "harusnya gue yang nanya, kenapa Agni sampe marah sama lo? apa yang udah lo lakuin?" tanya Ify.
"Gue? Gue gak lakuin apa-apa kok, gue cuma..."
"Cuma apa? Cuma ngasih nomor Agni ke cowok yang gak dia kenal gitu?"
"Fy, gue bisa jelasin semuanya," ucap Via.
"Lo jelasin aja ke Agni, ngapain ke Gue?" ucap Ify berlalu meninggalkan Via seorang diri.
"Uuh Gabriel kenapa sih lo selalu bikin gue pusing!" gerutu Via.
-
-
Istirahat#
"Via!" teriak zevana teman satu kelas dengan Via."Apaan?" tanya Via tak biasanya Zevana memanggilnya.
"Tebak, kemaren gue smsan sama siapa?" ucap Zevana.
"Ya mana gue tau!" ucap Via.
"Nih lo baca!" ucap Zevana seraya meletakan ponselnya di tangan Via.
Via pun membuka pesan yang ada di ponsel Zevana.
Belum ada semenit raut wajah Via langsung berubah.
"Alvin sms Zevana, pake sayang-sayang lagi, ini apa maksudnya coba?" batinnya.
Via menatap tajam ke arah Zevana.
"Apa maksud dari sms ini Ze?" tanya Via.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Kita
General FictionSEGERA TERBIT Sah-sah saja jika seorang lelaki mengungkapkan cintanya kepada seorang gadis. Namun bagaimana jika seorang gadis nekat mengungkapkan cintanya kepada seorang lelaki? Akankah lelaki itu mau menerima dirinya? Atau malah sebaliknya? - Pena...