Our Love Journey Part 59#

386 26 2
                                    

Tak lama kemudian, Alvin pun dapat melewati macet tersebut, napas lega ia hembuskan sebelum akhirnya ia melanjutkan kembali perjalanannya.

Sementara itu di lapangan kini Cakka dan juga yang lainnya tengah harap-harap cemas menanti kedatangan Alvin.

"Alvin lo dimana sih?" gumam Cakka yang sedari tadi sibuk mondar-mandir sambil sesekali mengecek ponselnya.

"Gimana Kka?" tanya Obiet.

Cakka hanya menggeleng sembari menyimpan ponselnya kedalam tas.

Priiiiitttt...!!!

Peluit pertama sudah ditiup oleh wasit, tanda pertandingan pertama akan dimulai.

"Yaudahlah, Kka lo gantiin posisi Alvin ya!" ucap Ozy dan juga yang lainnya.

Mau tak mau Cakka pun setuju dan langsung mengambil alih posisinya sebagai kapten. Kini mereka pun sudah berkumpul dilapangan. Pertandingan pun dimulai setelah sebelumnya wasit memberi tahu aturan main.

Bola pertama berhasil dikuasai oleh Cakka, namun tak berasa lama bola tersebut berhasil direbut oleh musuh dengan mudahnya. Hal itu sontak membuat Deva langsung meneriaki Cakka.

"Fokus Kka!" ucap Deva.

Tim yang dikapteni oleh Cakka ternyata tak dapat membobol gawang lawan, dikarenakan Cakka yang selalu gagal fokus dalam permainan.

Cakka hanya mengangguk, benar saja kali ini ia memang tidak bisa fokus, sedari tadi ia sibuk mengalihkan pandangannya kearah pintu utama, berharap Alvin segera datang dan mengganti posisinya saat ini.

"Lo dimana sih Vin?..." Batin Cakka.

Disaat Cakka lengah, saat itu pula tim lawan mengambil kesempatan untuk melumpuhkannya dengan cara yang sedikit kasar hingga membuat Cakka terjatuh, alhasil bola pun kembali direbut oleh lawan.

"Mampus Lo!" bisik salah satu lawan dengan senyum sinisnya.

"Woy lo curang!" teriak Ray seakan tak terima saat Cakka dijatuhkan secara kasar, namun sayangnya wasit menganggap itu bukan sebuah pelanggaran.

Permainan terus berlanjut hingga akhirnya wasit meniup peluit tanda babak pertama berakhir dengan skor 3-0 untuk tim lawan.

Priiiiitttt....!!!
Masing-masing tim pun kembali ketempat istirahat mereka, begitu juga dengan Cakka yang kini tengah berjalan dengan sedikit tertatih akibat kakinya yang sedikit terkilir.
Kini Cakka pun memutuskan untuk langsung duduk beristirahat.

"Apa lo masih bila lanjutin?" tanya Obiet sambil menatap kearah kaki Cakka yang membiru.

"Gue usahain, biar gimana pun kita harus bisa menyusul skor," tukas Cakka yang kini tengah duduk bersandar sambil kembali mengecek ponselnya. Ia pun hanya bisa berdecak kesal, pasalnya sedari tadi Alvin tak ada mengabarinya.

"Lo dimana sih Vin? Kali emang Lo gak bisa hadir, harusnya lo bilang dari awal," batinnya.

"Gimana? Ada kabar gak dari Alvin?" tanya Ray.

Cakka hanya menggeleng sembari memasukan kembali ponselnya ke dalam tas.

"Gak biasanya dia telat gak ada kabar kayak gini!" tambah Ray sambil membuka botol minumannya.

"Sorry gue telat, tadi kejebak macet," ucap seorang lelaki yang baru saja datang dengan napas tersengal.

"Kemana aja sih Vin, lo liat noh kita ketinggalan skor," ucap Deva seraya menunjuk kearah papan skor.

Alvin pun mengikuti arah telunjuk Deva.
Ya, disana terlihat jelas kalau tim mereka tertinggal jauh.

"Sorry!" ucap Alvin lagi.

Perjalanan Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang