Our Love Journey Part 1#

2.5K 60 8
                                    

Rasa cinta hadir karena perkenalan.
Bersemi karena perhatian.

Menyatakan cinta bagi seorang gadis merupakan sesuatu yang masih cukup memalukan untuk dilakukan. Padahal, tidak ada salahnya kalau seorang gadis menyatakan cinta duluan kepada lelaki yang di sukai.
Dengan menyatakan perasaan, apa yang menjadi ganjalan akan terlepas dan segala penasaran pun akan terjawab.
Namun butuh kesiapan mental dan keberanian penuh untuk melakukan semua itu.
Dan hal itu lah yang sedang di pikirkan oleh gadis berambut sebahu bernama Sivia Semira Putri atau biasa di sapa Via.
Gadis yang selama ini diam-diam telah menaruh hati kepada seorang lelaki sipit bernama Alvin Rezvan Liandra atau biasa di sapa Alvin.
Seorang lelaki yang cukup cuek terhadap siapapun kecuali kepada sahabat-sahabatnya.
Dan kabarnya pun hingga saat ini Alvin belum pernah menjalin hubungan dengan gadis manapun, padahal cukup banyak gadis yang menyukainya, namun entah kenapa hingga saat ini ia masih betah menjomblo, tidak seperti sahabatnya yang bernama Cakka yang sering bergonta-ganti pacar.
-
-
SMA Pertiwi#
Bell istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu.
"Vin, buruan!" seru Cakka dari balik pintu kelas dengan bola yang masih melekat di tangan kanannya.

"Iya, lo duluan aja, bentar lagi gue nyusul," balas Alvin yang tengah mengerjakan tugas matematikanya.
Usai mengerjakan tugasnya, ia langsung berjalan menuju meja Via.
"Vi, gue nitip buku tugas gue ya," ucap Alvin meletakan buku tugasnya ke meja Sivia dan berlalu pergi.

"Hei..tunggu!" ucap Via namun Alvin sudah pergi begitu saja.
Via kembali menatap buku tugas tersebut dan berlalu bangkit dari tempat duduknya.

"Hei Vi, lo mau kemana?" tanya Agni, teman sebangku Via.

"Mau kekantor, ngumpul ini!" ucap Via.

"Eh tunggu!" Agni mengambil buku tugas yang di pegang oleh Via, "ini kan buku tugasnya Alvin, kok lo yang ngumpulin, dia kemana?" tanya Agni.

"Entahlah, main futsal kali, udah ya, gue mau ke ruang Bu Dea dulu," ucap Via.

"Yaudah, kita tunggu di kantin!" ucap Agni dan juga Ify.

Via hanya mengangguk dan berlalu menuju kantor dengan buku tugas yang ia bawa.
-
-
Kantin#
Via berjalan menuju kantin, ia tak sengaja melihat Alvin yang kini tengah berkumpul bersama teman-temannya.
Seperti biasa, Cakka selalu membicarakan soal cewek-cewek yang ada di sekolah itu.

"Eh Vin, gue lagi adain taruhan nih, buat Ray sama Deva, untuk dapetin Zahra temen sebangkunya Ify itu loh, lo mau ikutan gak?" tawar Cakka.

Via cukup tertarik mendengar percakapan antara Alvin dan teman-temannya, ia pun memilih untuk duduk di bangku yang tidak jauh dari Alvin cs berada.

"Gak!" balas Alvin yang kini masih asik dengan komik yang ia baca.

"Kenapa, lo takut? atau lo emang gak tertarik ama cewek ya?" sambar Ray.

Pletaak...
Sebuah jitakan berhasil mengenai kepala Ray.

"Aduh, sakit bego!" ucap Ray mengelus kepalanya.

"Gue masih normal," balas Alvin seadanya.

"Buktiin kali Vin, kalo lo emang normal, gak ada salahnya kan sekali-kali, toh ini cuma taruhan, kalo misalkan lo berhasil dapetin Zahra hari itu, hari itu juga mau lo putusin gak masalah kok, gue ngerti kalo lo emang gak pengen pacaran," ucap Deva.

"Berani gak lo?" tantang Cakka.

Alvin hanya diam, ia masih asik dengan komik yang ia baca.

"Vin berani gak!" ulang Cakka.

"Ok!" ucap Alvin.

Sivia tersentak saat mendengar ucapan Alvin barusan.
"Alvin ikut taruhan! Itu tandanya dia bakal deketin Zahra," batinnya.

Perjalanan Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang