Our Love Journey Part 4#

514 29 0
                                    

"Ok fine gue pergi, tapi lo harus inget kata-kata gue barusan," ucap Gabriel berlalu pergi dengan ninja hitamnya.
-
-
Rumah Via#
Sesampainya di rumah, Via langsung menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Gue harus bisa dapetin Alvin secepatnya, sebelum Iyel tau kebohongan gue," gumam Via.

Drrrtt...drrrrt...
Via merogoh ponselnya yang ada di dalam tas.
*1 Message*
Via membuka pesan tersebut.
"Ada yang pengen gue tanya sama lo, besok 5.50 gue jemput! By.Alvin,"

"Alvin sms gue! hwaaa ini beneran kan?" gumam Via kembali mengecek pesan yang masuk di ponselnya. Benar saja, itu memang sms dari Alvin.
Dengan perasaan senang, Via langsung meraih tasnya dan berlari menuju kamar.

"Mimpi apa gue tadi malam, Alvin sms gue!" gumam Via.

Sungguh hal itu memang di luar dugaannya, selama ini jangankan mendapat sms dari Alvin, nomornya saja Via tidak punya.

"Gue balas aja kali ya smsnya," gumam Via sambil memainkan jari jemarinya di atas layar ponselnya.

Via : boleh, emang mau tanya Apa?
Alvin : Tentang Zahra, lo bisa kan?
Senyum gadis itu perlahan memudar, ternyata Alvin hanya ingin menanyakan tentang Zahra padanya.
"Alvin, kenapa lo gak peka juga sih sama gue?" batin Via.
Dengan malas ia membalas pesan Alvin.
Via : Oh, iya bisa kok.
Alvin : thanks ya.
Via : Urwell.
Sms pun berakhir sampai di situ.
"Apa yang harus gue bilang besok kalo Alvin nanya tentang Zahra?..Oh iya, Zahra kan udah punya cowok, hummh gue bilang aja semuanya sama Alvin, biar dia berenti ngejar Zahra," gumam Via.
Senyum sumringah kembali menghiasi bibirnya.
-
-
Rumah Alvin#
"Gimana?" tanya Cakka saat Alvin selesai berbalas pesan dengan Via.

"Sukses!" ucap Alvin.

"Ah lo curang Vin, pake minta bantuan sama Via," ucap Ray.

"Curang apaan? kan peraturannya bebas," ucap Alvin.

"Betul tuh," bela Cakka.

"Kok lo gak bilang sih Kka? Tau gitu kan gue bisa minta bantuan sama anak-anak yang lain juga," ucap Deva.

"Kalian kan gak nanya, lagian gue kan mintanya kalian taruhan buat dapetin Zahra, ya gue gak peduli dengan cara apapun," ucap Cakka.

"Huh resek lo, kalo kayak gini ya jelas Alvin lah yang bakal dapetin Zahra," ucap Ray dan juga Deva.

"Belum tentu, kan masih ada waktu seminggu lagi, usaha dulu!" ucap Cakka.

"Iya-iya kita usaha kok!" balas Deva dan juga Ray.
-
-
Malam hari#
Via tengah berada di depan jendela kamarnya seorang diri, seraya menatap indahnya kemilau bintang yang bertaburan di langit tak bertiang.
Menyanyi. Ya, itulah yang ia lakukan selain melukis, Via juga diam-diam mempunyai bakat dalam bernyanyi.
*
Dalam lamunan aku terbayang
Dirimu yang kusayang, jangan engkau tinggalkan
Diriku yang sedang jatuh cinta kepadamu...
Akan ku gapai bintang di langit
Semoga mewarnai di dalam niat suci
Yang lama terpendam di hatiku...
Ku merindukan dirimu
Yang lama ku nanti menjalin asmara
Sayang dirimu belum mengatakan cintamu padaku
Ku harap engkau mengerti
Perasaan ini menyiksa di hati
Andainya engkau menerima diriku
Yang terlalu mengharap dirimu
Setulusnya cintaku padamu...
*

Usai menyanyikan lagu tersebut, Via langsung teringat pada Alvin, sosok lelaki yang ia cintai selama ini.

"Andai aja lo ada di sini Vin, lo tau, lagu itu sengaja gue nyanyiin buat lo Vin!" gumam Via berbicara sendiri.
-
-
Pagi hari#
Via tengah bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

Perjalanan Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang