Our Love Journey Part 52#

329 20 0
                                    

"Udahlah, gak usah ngandelin kisi-kisi itu lagi, mending belajar aja yang bener, udah ya gue mo balik ke kantin lagi," ucap Via sembari pergi meninggalkan Zevana yang masih bingung sendiri.
-
-
3 hari kemudian, ujian pun selesai, bukannya bernafas lega, kini Via justru termenung sendiri di kamarnya.

"Aku harus menemui Alvin bagaimana pun caranya," gumam Via sembari mengambil tas kecil dan juga ponselnya.

Tanpa sepengetahuan ibunya, ia pergi begitu saja, "Mama pasti lagi sibuk di kamar untuk bersiap-siap, aku harus pergi sekarang juga,"  batin Via sembari membuka pintu depan dengan pelan.

Sesampainya di pagar depan, kebetulan ada taksi, Via pun langsung memanggil taksi tersebut dan meminta agar supir taksi itu mengantarkannya menuju taman tempat biasa ia dan juga Alvin bertemu.
-
-
Di kediaman Tn.Robby#
Alvin sedari tadi sibuk dengan Keke yang memaksa untuk ikut dengannya.

"Keke mau ikut!" ucap gadis cantik berambut sepinggang itu.

"Udah ya Ke, gue buru-buru ini, kenapa sih selalu aja mau ikut, mending lo bantuin mama sana siap-siap," ucap Alvin.

"Gak mau, Keke maunya ikut kak Alvin, Keke janji gak akan ganggu kok."

"Gak! Gue bilang enggak ya enggak, minggir gue buru-buru!" ucap Alvin sembari menyalakan ninja merahnya.

"Gak mauuuuu!" rengek Keke.

"Keke kamu apa-apaan sih, kok teriak-teriak?" tanya Ny.Kintan yang baru saja keluar menghampiri kedua putra dan putrinya itu.

"Ma Keke mau ikut kak Alvin, tapi kak Alvin gak mau ngajak," adu Keke sembari menghampiri ibunya.

"Kamu mau ke mana Vin? Bukannya siap-siap," tanya Ny.Kintan pada putranya itu.

"Alvin mau pergi bentar ma, udah ya Alvin buru-buru nih," Ucap Alvin berlalu pergi meninggalkan Keke yang yang sedari tadi memanggil namanya.

"Sudah Ke, sekarang mending kamu bantu mama siap-siap, ayo!" seru Ny.Kintan, mau tak mau Keke pun ikut dengan ibunya.
-
-
Taman#
Sedari tadi Via mondar-mandir di depan bangku sambil berkali-kali mengecek ponselnya, Alvin ke mana? Tak biasanya ia datang terlambat seperti saat ini, pikirnya.

Karna cukup lelah bolak-balik, Via pun memutuskan untuk kembali duduk.
"Kamu di mana Vin?" gumamnya pelan.

"Aku di sini!" sahut seorang lelaki yang berhasil membuat Via sontak membalikkan tubuhnya ke belakang.

Terlihat jelas seorang lelaki bertubuh tegap yang kini berdiri tepat di belakang bangku tengah tersenyum padanya.

"Kamu dari mana aja sih Vin? Aku udah nungguin kamu dari tadi," sungut Via yang kini memilih untuk bangkit dari tempat duduknya.

"Maaf ya, tadi Keke maksa pengen ikut, makanya aku agak lama," ucap Alvin.

Via hanya ber'Oo' ria, tak masalah baginya, toh yang penting saat ini ia bisa bertemu dengan kekasihnya itu walau hanya sebentar.

"Oh iya Vi, aku ngajak kamu ketemu di sini karna ada yang mau aku omongin sama kamu," ucapnya menjeda.

"Aku di terima kerja di salah satu Perusahaan RPA yang ada di Jakarta sebagai Operator Produksi," ucap Alvin antusias.

"Jadi kamu ngelamar kerja di Jakarta?" tanya Via sedikit kaget.

Lelaki sipit itu hanya mengangguk dengan senyum tipisnya, ia pun tentunya sudah memikirkan hal itu matang-matang.

"Berarti kamu gak harus ikut pindah ke Bekasi dong Vin?" tanya Via lagi.

"Aku akan tetap pindah ke Bekasi, tapi sepertinya aku akan lebih sering berada di Jakarta, kamu tau kenapa aku melakukan hal ini?" tanya Alvin.

Perjalanan Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang