Kelas#
Suasana kelas berubah sepi, hanya ada beberapa siswa dan siswi di dalamnya.
"Loh yang lain pada ke mana nih?" gumam Agni."Eh tunggu-tunggu, emmh yang lain pada ke mana sih Cha?" tanya Ify pada Acha yang ingin berjalan keluar kelas.
"Lagi latihan buat persiapan lomba, kalian berdua gak latihan apah?" tanya Acha sambil memegang teks pidato yang sudah ia siapkan untuk lomba.
"Males, lagian kita juga udah latihan kok!" balas Ify.
"Owh, yaudah kalo gitu gue ke Aula dulu ya!" ucap Acha berlalu pergi.
"Ok!" balas Ify.
-
-
Lapangan#
Alvin memilih untuk duduk di pinggir lapangan, tanpa ingin menyentuh bola sedikit pun, padahal acara lomba tinggal sehari lagi."Vin? Ayolah, lo kenapa sih, tumben banget lo gak mood kayak gini," ucap Deva yang sedari tadi mencoba mengover bola putsalnya ke arah Alvin namun tak di hiraukan oleh lelaki sipit itu.
Cakka yang melihat hal itu pun langsung menghampiri Alvin dan duduk di sebelahnya.
"Kalo lo ada masalah, lo cerita aja sama gue!" ucap Cakka seraya menepuk bahu sahabatnya itu.
Alvin menoleh sekilas ke arah Cakka "Gue gak mau ikut taruhan!" ucap Alvin."Ya ampun Vin, jadi gara-gara itu lo gak mood main bola!" ucap Cakka.
Alvin hanya diam saja, "Ok..ok taruhan itu gue batalin, tapi sekarang lo harus ikut kita latihan!" ucap Cakka.
"Iya Vin, ayolah ini demi nama baik kelas kita juga!" bujuk Ray dan juga Deva."Ok, ayo latihan!" ucap Alvin sembari berlari menggiring bola menuju lapangan.
Alvin, Cakka, Ray, Deva dan yang lainnya pun melanjutkan latihan mereka.
-
-
Pulang sekolah#
Bell sudah berbunyi 10 menit yang lalu.
"Tumben lo gak langsung pulang Ag!" tanya Ify."Tadi Iyel sms gue, dia mau ngajak ketemu habis pulang sekolah, katanya ada yang mau dia omongin sama gue!" ucap Agni.
"Ciee.. Eh Vi, lo dengerkan, temen kita mau ketemuan!" ucap Ify.
Sementara Via hanya tersenyum tipis, "Gabriel mau ngomong apa coba sama Agni!" batin Via.
"Eh tuh Gabriel, gue duluan ya!" pamit Agni sembari berlari kecil menghampiri Gabriel yang sudah berada di depan pagar dengan ninja hitamnya, lelaki itu nampak menatap Via dengan begitu intens, hal itu membuat Via langsung memalingkan pandangannya ke arah lain.
Tak lama setelah Agni pergi bersama Gabriel, tiba-tiba datang seorang lelaki dengan ninja birunya berhenti di depan pagar, hal itu membuat Ify tersenyum sumringah, sudah bisa di tebak kalau lelaki itu adalah Rio.
Ify menoleh ke arah Via sejenak.
"Udah sana! Hati-hati ya!" ucap Via sebelum sempat Ify bicara, seakan mengerti apa yang ingin di katakan oleh sahabatnya itu.
Kini tinggalah Via seorang diri di depan pagar, ya dia tengah menunggu Alvin yang tak kunjung pulang.
-
Di sisi lain,
"Guys, gue duluan ya!" ucap Alvin nampak terburu-buru, ia sadar kalau Via pasti sudah menunggunya.
Saat lelaki sipit itu melangkah keluar kelas, tiba-tiba Zahra datang menghampirinya, "Alvin, kebetulan ada lo, bantuin gue ya, motor gue mogok!" ucap Zahra sembari berjalan di samping Alvin.
Alvin terdiam sembari memandangi wajah cantik Zahra, Zahra tersenyum sangat manis ketika menyadari kalau Alvin tengah memandanginya.
Terjadilah aksi saling pandang di antara mereka, "Ya Tuhan, kenapa di saat aku sudah memilih Via dan mencoba melupakan Zahra, Zahra justru semakin dekat denganku, seakan memberi peluang untukku!" batin Alvin."Bisa kan Vin?" ucap Zahra lagi.
"Owh, bisa kok!" ucap Alvin kembali melanjutkan langkahnya.
Sesampainya di parkiran.
Via yang melihat Alvin sudah berada di parkiran pun tersenyum, namun senyumnya memudar seketika saat melihat Alvin yang kini justru tengah berada di motor Zahra, Zahra pun ada di sana, mereka terlihat begitu akrab.
Via membuang botol minumannya dan langsung berlari keluar dari gerbang.
-
"Nih, udah bisa kan!" ucap Alvin.
![](https://img.wattpad.com/cover/105360790-288-k301162.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Kita
General FictionSEGERA TERBIT Sah-sah saja jika seorang lelaki mengungkapkan cintanya kepada seorang gadis. Namun bagaimana jika seorang gadis nekat mengungkapkan cintanya kepada seorang lelaki? Akankah lelaki itu mau menerima dirinya? Atau malah sebaliknya? - Pena...