Our Love Journey Part 14#

392 26 0
                                    

"Loh, kalian ngapain di sini?" tanya Via sedikit kaget.

"Sumpah Vi, suara lo keren banget!"
"Ternyata lo punya bakat nyanyi ya!"
"Lagunya nyentuh banget!"

Via menuai banyak pujian seusai menyanyi, namun hal itu tak cukup membuatnya puas, kini pandangannya justru tertuju pada sosok lelaki sipit yang juga berdiri di depan pintu dengan kedua tangannya yang ia masukan ke dalam saku celananya, sungguh terlihat begitu memukau.
Lelaki sipit itu tersenyum manis padanya, hal itu membuat Via semakin salah tingkah.

"Vi, lo ikut lomba nyanyi aja ya!" usul Ify dan juga Agni.

"Gak ah, gue males ikut begituan, kan udah ada kalian, suara kalian jauh lebih bagus dari gue," ucap Via sembari keluar dari ruang musik, siswa-siswi yang tadinya bergerombol di depan ruang musik pun perlahan meninggalkan tempat tersebut dan kembali melakukan aktivitas masing-masing, termasuk Alvin cs yang kini memilih untuk bermain basket di lapangan.
-
-
Lapangan#
"Vin, tadi suara Via bagus banget ya!" ucap Deva yang kini tengah mendrible bola basket.

"Ya, suara dia emang bagus," ucap Alvin.

"Bagusan Zahra kali!" ucap Ray.

"Bagus dari mana? Nyebut R aja gak becus!" ucap Deva.

"Uuhh dendem lama nih, gara-gara di tolak, hahaha!" ledek Cakka, Alvin dan Ray hanya terkekeh mendengar ucapan Cakka.

"Iih apaan, gue gak dendam kok, gue udah move on!" ucap Deva.
-
-
Kantin#
Via, Ify dan juga Agni tengah asik berbincang-bincang sambil mengisi perut.

"Vi, please ikut lomba ya!" pinta Ify.

"Aduh Vi, harus berapa kali sih gue bilang, gue gak mau!" tolak Via sambil menyantap mie ayamnya.

"Hemm Via...Via, susah ya ngomong sama lo, sayang tuh bakat di pendam gitu aja!" balas Agni.

Via hanya diam sambil menikmati makanannya, tiba-tiba datang seorang siswi berseragam SMP yang bernama Cahya, gadis itu berjalan dan menghampiri meja Via cs.

BRAAKK..
ia memukul keras meja tempat Via cs berada.

"Eh apa-apaan nih, lo bocah gak tau sopan-santun ya, kita lebih tua dari lo harusnya lo sopan dikit dong sama kita!" ucap Agni beranjak dari tempat duduknya.

"Gue gak ada urusan sama lo, gue ada urusan sama dia!" ucap Cahya menunjuk wajah Via.

"Gue?" tanya Via menunjuk dirinya sendiri.

"Ya, tadi ngapain lo sama Debo? Lo gak tau ya sekarang itu Debo udah jadi milik gue, lo jangan ngimpi deh bisa dapetin dia lagi!" ucap Cahya.

"Oh jadi elo cewek barunya Debo, hummh selamat ya, lagian siapa juga sih yang pengen ngerebut Debo, dia itu hanya masa lalu gue, kalo lo sayang sama dia ya udah, lo ambil aja gue gak butuh!" balas Via.

"Halaah, muna lo! Gue tadi liat gimana ekspresi lo waktu ketemu sama Debo, lo masih suka kan sama dia? Awas ya sekali aja gue liat lo ketemu sama Debo, gue gak akan segan-segan kasih lo pelajaran!" ancam Cahya.

"Eh lo bocah, jaga ya mulut lo!" balas Agni yang sedari tadi menahan amarahnya.

"Apa lo? Mau main keroyokan, pengecut!" balas Cahya berlalu pergi meninggalkan Via cs.

"Brengsek tu cewek, biar gue kasih dia pelajaran!" gumam Agni ingin mengejar Cahya namun langsung di tahan oleh Ify.

"Udah Ag, gak usah di ladenin, lo kayak gak tau Cahya aja, dia itu kan biang keroknya SMP Pertiwi, gak usah cari masalah deh ama dia!" ucap Ify.

"Tapi dia udah kelewatan Fy, gak bisa kita biarin gitu aja, makin ngelunjak tuh anak!" balas Agni masih dengan nada emosi.

"Udah Ag, Ify benar, gak usah ladenin tuh anak, gue gak papa kok!" ucap Via.
Agni pun hanya dapat pasrah dan kembali duduk.
-
-
Bell pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, seperti biasa, semua murid berhamburan keluar kelas, sama halnya dengan Ify dan Agni yang memilih untuk pulang duluan, "Vi, kita duluan ya!" ucap Ify dan juga Agni.

Perjalanan Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang