Our Love Journey Part 48#

324 22 0
                                    

"Kalau memang orang itu cinta sama pasangannya, tanpa di minta untuk berjanji setia pun, orang itu pasti akan setia dengan sendirinya," gumam Alvin dengan senyum tipisnya.

Via terdiam sejenak memandang wajah lelaki sipit di hadapannya itu sambil memegang erat gelas es kelapa muda di tangannya, perlahan senyum tipis terukir di bibirnya.

"Kenapa senyum-senyum?" tanya Alvin, saat menyadari hal itu.

"Hah gak kok, gak papa, aku cuma salut aja sama kamu, walaupun usia kamu masih muda, tapi sikap kamu lebih dewasa ya, gak ke kanak-kanakan," tutur Via sembari kembali menikmati es kelapa muda favoritnya itu.

Alvin hanya tersenyum tipis sambil kembali mengecek ponselnya.

"Astaga aku hampir lupa!" gumam Via, teringat akan sesuatu.

"Ada apa?" Tanya Alvin sedikit heran.

"Tunggu bentar, aku ada sesuatu buat kamu," ucap Via sembari merogoh isi tasnya.

Via tersenyum manis saat mengambil sesuatu yang ada di dalam tasnya.

"Ini buat kamu, selamat ulang tahun ya!" ucap Via sembari menyerahkan bingkisan yang ia keluarkan dari dalam tasnya.

"Buat aku? Ya ampun Vi, kamu gak perlu kali repot-repot kayak gini, dapet ucapan selamat ultah aja aku udah seneng kok," gumam Alvin.

"Aku gak kerepotan kok, lagian ini sengaja aku siapin khusus buat kamu, buat hadiah ulang tahun kamu yang ke 16 tahun," ucap Via.

Alvin memandang sejenak bingkisan tersebut dan menghela nafas panjang, tatapannya pun berlalu tertuju ke arah gadis berpipi chubby kekasihnya itu.

"Apa kamu juga melakukan hal yang sama saat bersama kekasihmu yang dulu?" tanya Alvin tiba-tiba.

"Why? Bagaimana bisa kamu bertanya seperti itu?, nih ya Vin, jujur aku baru kali ini kasih hadiah ke cowok, baru ke kamu doang"

"Lalu Debo?" tanya Alvin yang kini masih terfokus pada bingkisan pemberian kekasihnya itu.

"Uhuk..uhuk..." Via langsung tersedak saat Alvin nenanyai soal Debo kepadanya.

Seketika raut wajah gadis itu berubah sedih, ia hanya menggeleng lemah sembari meletakkan gelas es kelapa muda di atas meja.

"Hubungan aku sama dia hanya seumur jagung, tak ada satu hal pun yang spesial dalam hubunganku waktu itu," tutur Via pelan namun Alvin dapat mendengarnya dengan jelas.

"Maaf, aku udah bikin kamu sedih, aku gak..." kata-kata itu langsung di potong oleh Via.

"Kamu gak salah, udah ya jangan bahas soal itu lagi," pinta Via.

Lelaki sipit itu hanya mengangguk mengiayakan permintaan dari Via.

Di saat Via dan juga Alvin tengah asik berbincang-bincang, tiba-tiba saja ponsel Via bergetar.

*Mama Calling*

"Vin, aku angkat telpon mama dulu ya," ucap Via.

Alvin hanya mengangguk dan kembali fokus pada ponselnya.
Begitu juga dengan Via yang kini memilih untuk bangkit dari tempat duduknya dan mengangkat telpon dari ibunya.
-
Beberapa saat kemudian, gadis berpipi chubby itu kembali menghampiri Alvin yang masih duduk santai sambil menatap layar ponselnya.

"Vin, kita balik sekarang ya!" pinta Via tiba-tiba.

"Sekarang?" tanya Alvin.

"Iya," ucap Via yang kini memilih untuk melenggang menuju ninja merah milik Alvin.

"Yaudah kamu tunggu di sana dulu ya, aku mau bayar ini dulu," ucap Alvin sembari mengambil dompet dari saku celana abu-abunya.
-
Setelah kurang lebih 15 menit, mereka pun sampai di rumah Via.

Perjalanan Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang